Surabaya, KabarGRESS.com – Akibat birokrasi yang berbelit, penyelesaian 4 kapal pesanan Pelindo III molor dari jadual semula. “Mestinya harus selesai Mei 2016. Tapi penyelesaian proyek pembuatan kapal berukuran 2 x 1.800 HP tersebut tertunda karena belum adanya mesin kapal, genset, alat pemadam dan propeller (baling-baling). Sesuai kontrak dengan Pelindo, mulai dari mesin induk, genset, pemadam, SRP, dan propelernya semua dari Pelindo. Kami hanya membuat bodinya,” ungkap Presiden Direktur (Presdir), PT Dumas Tanjung Perak Shipyards, Yance Gunawan, usai pelaksanaan seremoni Peletakan Lunas (Keel Laying) 3 Unit Kapal Tunda 2 x 1000 Horse Power (HP), di galangan Jl Nilam Barat Tanjung Perak Surabaya, Jumat (26/8/2016).
Yance menegaskan, PT. Dumas Tanjung Perak Shipyards (Dumas) sanggup menuntaskan pembuatan 4 dari 7 unit kapal pesanan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III yang molor dari target penyelesaian tersebut. Hanya saja, manajemen galangan kapal dalam negeri di kawasan Tanjung Perak Surabaya itu meminta, PT Pelindo III mempercepat pengiriman alat penggerak kapal produksinya. “Semua tergantung mereka (Pelindo III, red). Semakin cepat datang barangnya, semakin cepat selesai pembuatannya (4 unit kapal, red). Tapi, kami sanggup selesaikan akhir 2016,” tukasnya.
Menurut Yance, sebenarnya 4 unit kapal tunda pesanan operator kepelabuhanan pelat merah tersebut selesai sesuai jadwal kontrak. Namun, barang-barang yang diperlukan itu, meski sudah berada di pelabuhan Tanjung Perak dan tinggal dipasang pada tempatnya masing-masing, namun peralatan kapal yang dikirim dari banyak suplier pesanan Pelindo tersebut tak juga datang, karena sedikit terkendala izin keluar dari pelabuhan.
“Kalau barang itu datang, kan sudah bisa dimasukkan, dan atasnya bisa dilanjut. Kalau kami tutup sekarang, akan dipotong lagi. Akhirnya jadi penghalang. Jadi, semua tergantung mereka (Pelindo III, red). Semakin molor, kami semakin kehabisan waktu. Tapi, saya puas, mutu kapalnya bagus,” tandas Yance.
Di tempat sama, Dirut PT Pelindo III, Orias Petrus Moedak, dalam sambutannya berharap ada kemudahan dalam proses perizinan dari pemerintah terhadap peningkatan kinerja dan produksi. Menurutnya, sudah seharusnya, pemberlakuan ketentuan izin tersebut bisa lebih luwes dan tidak terlalu panjang dalam brokrasinya.
“Pak Presiden Jokowi juga menginginkan, ada percepatan dalam kinerja. Karena, masih banyak perizinan yang tidak perlu, tapi masih diberlakukan,” ingat Orias usai penandatanganan dimulainya proses Keel Laying 3 unit kapal tunda pesanannya di galangan PT Dumas Tanjung Perak Shipyards.
Namun demikian, Orias tetap menyambut baik atas kesanggupan PT Dumas mempercepat penyelesaian 4 dari 7 unit kapal tunda pesanannya untuk disebar di semua pelabuhan yang dikelola Pelindo III. Ini mengingat, arus kedatangan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak kian meningkat, dan mulai beroperasinya terminal bongkar muat internasional Teluk Lamong yang menuntut penambahan fasilitas pendukung.
“Total pesanan kami ada 15 kapal, tujuh diantaranya dibuat disini (PT Dumas, red). Dari 15 unit itu, 8 kapal untuk Tanjung Perak dan selebihnya dibagi 1 atau 2 unit di Tanjung Emas, Tanjung Intan, Benoa dan Pelabuhan Banjarmasin. Mudah-mudahan, kwartal pertama tahun 2017 sudah bisa beroperasi,” harapnya tanpa menyebut nilai investasi proyek pembuatan kapal tersebut. (ro)
Teks foto:
- Presdir PT. Dumas Tanjung Perak Shipyards, Yance Gunawan (nomor 3 dari kiri), sedang menjelaskan proses pembuatan kapal saat seremoni Keel Laying (peletakan lunas kapal) 3 unit kapal tunda jenis tug boat 2 x 1000 HP di galangan kapal Dumas, Jumat (26/8/2016).
- Dirut PT Pelindo III, Orias Petrus Moedak.
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan