Surabaya, KabarGress.com – Bank Bukopin secara konsisten terus berupaya memacu pertumbuhan bisnis pada segmen ritel sebagai motor penggerak utama pertumbuhan kinerja perseroan serta memposisikan segmen komersial sebagai penyeimbang. Penegasan ini disampaikan Direktur Ritel PT Bank Bukopin Tbk, Heri Purwanto dalam Conperensi Pers Investor Summit, di Grand City, Jumat (19/8/2016).
Heri Purwanto memaparkan ditengah tekanan situasi ekonomi yang masih terus meningkat, kondisi segmen ritel di Tanah Sir secara umum masih cukup menjanjikan. “Kami optimistis akan dapat memacu pertumbuhan kinerja Perseroan pada segmen ritel,” tegasnya.
Menurut Heri, segmen ritel Bank Bukopin yang terdiri dari bisnis mikro, Usah Kecil & Menengah (UKM dan konsumer, akan terus di pacu. Untuk memacu pertumbuhan pada segmen mikro, Perseroan akan meningkatkan fokus pada kredit langsing ke pensiunan pegawai pemerintaj, TNI,POLRI, serta memperkuat pengembangan aliansi strategis dengan mitra strategis.
Artinya, Bank Bupokin akan memacu pertumbuhan bisnis dari segmen yang relatif baru dikembangkan di segmen ini. Sebab, segmen pensiunan merupakan potensi cukup besar. “Ruang untuk tumbuh pada segmen ini masih terbuka lebar. Bukopin bakal fokus menggarap segmen ini,” ujarnya.
Untuk itu Bukopin terus mendorong optimalisasi kinerja resseller/partner , pengembangan produk perbankan mikro branchless, mendorong peningkatan kualitas kredit Swamitra, serta pada bisnis koperasi dan pensiunan.
Sementara terkait potensi sektor UMKM, Heri menegaskan bahwa Bank Bukopin akan terus berkomitmen untuk memajukan bisnis UMKM melalui berbagai produk dan layanan yang sesuai kebutuhan pasar. Sedangkan untuk bisnis konsumer, Perseroan akan terus berupaya memenuhi berbagai kebutuhan nasabah dengan beragam pilihan produk tabungan, giro, deposito, kartu kredit, dan kredit konsumsi.
“Sektor ini akan kami garap leih fokus,” kata Eko Rachmansyah Gindo, pada forum Investor Summit.
Direktur Perencanaan & Keuangan ini secara detail menjelaskan bahwa selama semester 1- 2016 sebagaian besar kredit perseroan di serap oleh sektor ritel yaitu mencapai 65,55 % , sedangka segmen komersial sebesar 34,45 persen. Secara keseluruhan pada semester 1- 2016 laba bersih perseroan tumbuh 14, 13 peesen dibanding tahun2015. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp509 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikab pendapatan bunga perseroan sebesar 16,28 % menjadi Rp4,6 triliun secara year on year (yoy), sementara pendapatan operasional lain perseroan juga tumbuh 15,79 % menjadi Rp667 miliar. Kenaikan pendapatan bunga perseroan terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang meningkat 20.72 % menjadi 70,72 % menjadi Rp70,8 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp58,7 triliun.
Pertumbuhan kredit perseroan juga diikuti kenaikan Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang tumbuh sebesar 39,75 % secara yoy menjadi Rp1,3 triliun. Kondisi tersebut menunjukan pertumbuhan bisnis perseroan dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Kemampuan perseroan untuk menyalurkan kredit tersebur di dukung oleh penghimpunan dana pihak ketiga yang terus meningkat. Posisi DPK Bank Bukopin tumbuh 9,44 % menjadi Rp77, 4 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp70,7triliun.
Dengan pencapaian kinerja tersebut hingga penghujung semester I/2016, total aset Bank Bukopin menjadi Rp97,1 triliun, meningkay 14,72 % dari periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar Rp84,7 triliun. (hery)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan