Pacitan, KabarGRESS.com – Dalam suasana meriahnya peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia ke 71, Pemerintah Kabupaten Pacitan mendapatkan kado istimewa yaitu ditunjuk sebagai tuan rumah event bertaraf internasional tour Asian Surfing Championships (ASC) 2016, berlokasi di Pantai Pancer Door, 17-21 Agustus 2016.
Bupati Pacitan, Indartato, berkesempatan membuka secara resmi event bertitel “Hello Pacitan 2016 Flaming of the Sea” tersebut, Kamis (18/9/2016). Tampak hadir pula Wakil Bupati Pacitan, Yudi Sumbogo, anggota Komisi VI DPR RI, Sartono Hutomo, Kapolres Pacitan, AKBP Suhandana Cakrawijaya, Komandan Kodim 0801 Pacitan, Letkol Inf Yudhi Diliyanto, S.I.P, berada ditengah-tengah undangan.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pacitan, Wasi Prayitno, mengungkapkan Pacitan seperti mendapat berkah dengan menjadi tuan rumah event sport tourism berskala internasional. “Ini adalah cara paling cepat dan mudah untuk memperkenalkan Pariwisata Pacitan ke seluruh penjuru dunia,” tandasnya.
Menurutnya, benchmarkingnya bisa dilihat dari kesuksesan Sumatera Barat menggelar Tour de Singkarak. Saat dikemas, dipromosikan, disebarluaskan dan dieksplorasi sensasi pariwisatanya, nama Sumatera Barat langsung naik. Bahkan jumlah penontonnya, ada di urutan lima dunia untuk kategori balap sepeda.
Nomor satunya, adalah Tour de France (Perancis) yakni 12 juta penonton. Runner up dipegang Giro d’Italia (Italia) dengan 8 juta penonton. Nomor tiganya, Vuelta a Espana (Spanyol) 5 juta penonton. Urutan empat, dihuni Santos Tour Down Under (Australia) dengan 750.000 penonton. Dan nomor lima dunia, Tour de Singkarak (TDS) 550.000 penonton.
“Bila melihat keseriusan Kementerian Pariwisata dalam merancang promosinya, saya yakin ke depannya pariwisata Pacitan bakal lebih ngetop lagi. Apalagi surfer top seperti Rijal Tanjung, Marlon Gerber dan Pepen Hendrik akan tampil di Pacitan. Ombak di wilayah kami dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia selain Bali,” ujarnya.
Untuk menyemarakkan agenda kompetisi, panitia setempat juga menggelar Pacitan Geopark Fair yang menampilkan produk-produk unggulan, kuliner tradisional serta seni dan budaya lokal. Salah satu acara pendamping yang cukup diminati adalah lari merdeka, yang akan dilaksanakan pada 21 Agustus 2016.
Lari Merdeka merupakan kegiatan yang lari sejauh 5 km dengan rute mengitari kota-kota di Pacitan. Kenapa dikatakan Lari Merdeka? Karena kegiatan ini bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan ke-71 RI. Kostum yang digunakan untuk Lari Merdeka 2016 ini adalah kostum bertema kemerdekaan RI.
Selain Lari Merdeka, ada juga Pacitan Geopark Fair dan Pacitanian Tournament. Kegiatan tersebut ditutup dengan “Make it Bright Environment Friendly Program” yaitu berupa kegiatan gotong royong membersihkan pantai yang telah digunakan sebagai lokasi acara selama empat hari dengan tujuan agar tercipta kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan keindahan Pantai di Pacitan.
Secara terpisah, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengacungkan dua jempol buat ajang sport tourism bertajuk “Hello Pacitan 2016 Flaming of the Sea”. Event yang digelar di Pantai Pancer Door, Pacitan, 17-21 Agustus 2016 ini akan mengangkat Pariwisata di pantai selatan Jawa Timur itu.
Kompetisi berskala internasional ini merupakan kontes tahapan kelima dalam tour Asian Surfing Championships (ASC) 2016 untuk grade 2 divisi pria dan grade 1 divisi wanita. Surfer-surfer terbaik di Asia bersaing menjadi yang terbaik di spotsurfing terbaik di Jawa Timur itu.
“Event internasional seperti ini akan mengangkat nama Wonderful Indonesia ke mancanegara. Ternyata ada banyak spot destinasi bahari yang keren. Indonesia kaya akan lokasi surfing yang menantang. Dari Bali, Banyuwangi, Mentawai, Nias, dan kini Pacitan Jawa Timur,” kata Menpar Arief Yahya.
Ombak besar, tinggi dan menggulung panjang hingga radius satu kilometer cukup menggoda surfer-surfer top Asia untuk tampil. Destinasinya kerap menjadi perhatian wisatawan dunia. Utamanya para pelancong asing yang memiliki hobi olahraga mengikuti ombak, selancar. Sebegitu menantangnya gulungan ombak yang menyerupai barrel atau pipa itu, membuat turis Eropa dan Australia menyebutnya dengan istilah “The Next Bali in Pacitan“. Peselancar kelas dunia macam jawara dunia Bruce Irons bahkan sampai kecanduan menaklukkan ombak di Pacitan.
Lantaran magnet tinggi itu, event ini langsung dikeroyok lima kementerian dan satu BUMN. Dari mulai Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta dari Pertamina, ada di barisan yang sama. Semuanya sama-sama memberikan dukungan ke Hello Pacitan.
“Atraksi surfingnya Pacitan itu sudah world class. Tak kalah dengan tempat-tempat lain di dunia. Levelnya memang sudah world class. Karena itu Kementerian Pariwisata hadir di Hello Pacitan,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti.
Dari paparan Esthy, di Hello Pacitan, Kemenpar mengusung misi mendorong pertumbuhan pasar industri pariwisata Jawa Timur. Muaranya, mengarah ke peningkatan kunjungan wisatawan nasional dan mancanegara serta meningkatnya kreatifitas usaha atau jasa kepariwisataan masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat daerah.
“Bila Pacitan dilengkapi dengan amenitas yang standar dunia, saya yakin bisa menyedot wisman lebih banyak lagi,” katanya.
Saat ini, Pantai Pancer, Pacitan memang masih kalah tenar bila dibanding dengan Bali. Tapi, “aroma Bali” sudah terasa disana. Pemandangan hilir-mudiknya kendaraan roda dua generasi matic sambil membawa papan surfing yang ditaruh di bagian belakang kendaraan sudah sering terlihat di Pacitan.
Kerumunan orang yang masuk ke tepi laut dan menembus gulungan ombak dengan posisi merebah di atas papan selancar dan mendayungnya ke tengah menggunakan kedua tangan, bukan lagi hal yang aneh. Karenanya, saat Pacitan ditunjuk menjadi tuan rumah tour Asian Surfing Championships (ASC) 2016, kota kecil di ujung barat Provinsi Jawa Timur itu langsung sumringah.
Dede Suryana, top surfer dunia yang juga hadir di acara pembukaan, mengaku senang atas digelarnya ASC di Pantai Klayar Pacitan. “Saya berharap dengan digelarnya event disini, akan mendorong munculnya atlet-atlet selancar dari putra-putra daerah asli Pacitan. Bisa lahir peselancar Pacitan ke kancah internasional,” tandasnya saat ditemui KabarGRESS.com, usai acara pembukaan.
Dede juga berharap seiring semakin banyaknya wisatawan manca negara ke Pantai Klayar, maka masyarakat juga harus mulai berbenah, diantaranya berkemampuan bahasa asing. “Jaga kebersihan pantai karena dunia wisata seperti di Pantai Klayar memberikan kesempatan bagi masyarakat, diantaranya menjadi guide, atlet, bahkan pengusaha,” timpalnya. (ro)
More Stories
Civitas Akademika Universitas Dr. Soetomo, Beri Ucapan Bela Sungkawa Terhadap Korban Sriwijaya SJ182
MAS KELANA , MINTA PARA KADER HADIRI HUT KE -11 DI SEMARANG
PIPPA HADIR MEMBANTU MERECOVERY PELESTARIAN ALAM