Surabaya, KabarGRESS.com – Keberhasilan TPID Jawa Timur meraih penghargaan TPID lnovatif pada Rakornas TPID Vll tahun 2016 tidak terlepas dari berbagai langkah inovasi pengendalian inflasi yang telah dilakukan oleh TPID Provinsi Jawa Timur yang senantiasa mengacu pada 5 (lima) pilar utama strategi pengendalian inflasi Jawa Timur yaitu Gadis Remo Kansen (Penguatan Kelembagaan; Produksi, Distribusi dan Konektivitas; Regulasi & Monitoring; Kajian & lnformasi; Pengendalian Ekspektasi).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, juga sekaligus sebagai pengarah TPID Jawa Timur, Benny Siswanto, mengungkapkan Bank lndonesia bersama dengan seluruh jajaran instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan lembaga/instansi lainnya yang tergabung dalam TPID Jawa Timur terus berkoordinasi secara intens dalam rangka merumuskan rekomendasi kebijakan yang tertuang ke dalam berbagai langkah aktif guna mendorong terkendalinya inflasi Jawa Timur. Berbagai inovasi pun terus dikembangkan oleh TPID Jawa Timur guna mengantisipasi berbagai potensi risiko inflasi yang semakin kompleks di masa yang akan datang. Koordinasi antar TPID kabupaten/kota dengan TPID Provinsijuga dilakukan mulai dari sinkronisasi roodmop TPID, strategi dalam pengendalian inflasi, dan pelaksanaannya di lapangan.
TPID Jawa Timur menyadari permasalahan struktural pengendalian inflasi Jawa Timur, seperti lemahnya kelembagaan di sektor pertanian dan tata niaga pangan yang masih belum efektif dan efisien, masih merupakan tantangan besar yang harus segera dicari solusinya oleh TPID Jawa Timur. OIeh karena itu, TPID Jawa Timur secara terus menerus berinovasi dalam merancang berbagai program pengendalian inflasi baik jangka pendek maupun jangka panjang yang tertuang dalam roodmop pengendalian inflasi Jawa Timur yang telah disepakati bersama. Roodmop TPlD Jawa Timur ini merupakan wujud komitmen dari semua pemangku kepentingan dan panduan TPID Jawa Timur dalam menetapkan tujuan, sasaran, strategi, dan mensinergikan kebijakan antar instansi terkait dalam mengawal pencapaian sasaran inflasi daerah.
Berbagai inovasi program yang tengah diinisiasi TPlD Jawa Timur dalam menjawab tantangan tersebut, antara lain program Penguatan Kerjasama Antardaerah melalui Optimalisasi Peran BUMD dalam rangka meningkatkan nilai tambah petani/peternak dan menjaga stabilitas harga baik di level konsumen/produsen.
Selain itu, TPID Jawa Timur juga terus meningkatkan inovasi teknologi informasi guna menjembatani osymetric informotion melalui pengembangan Sistem lnformasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok Jawa Timur (SISKAPERBAPO) yang datanya diperoleh dari 116 pasar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
lnformasi SISKAPERBAPO ini juga dapat diunggah secara harian oleh masyarakat secara luas melalui website www.siskaperbapo.com atau melalui ponsel berbasis android dengan cara mengunduh aplikasi sistem informasi tersebut melalui playstore. Melalui sistem informasi tersebut, saat ini seluruh masyarakat Jawa Timur dapat mengakses informasi harga secara reql time dan dimanapun serta dengan mudah membandingkan harga antar pasar guna meminimalisir kesenjangan informasi.
Selain itu, mengingat Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah lumbung padi dan beberapa komoditas pangan strafgis di lndonesia, sehingga terjaganya produksi bahan pangan di Jawa Timur turut menopang kebutuhan dan stabilitas harga pangan strategis nasional, maka di tengah risiko El Nino tahun 2015, TPID Jawa Timur telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mendorong kelancaran produksi dan terjaganya ekspektasi masyarakat. Melalui program “Jagani Pari”, yaitu “Jatim Siaga El Nino untuk Peningkatan Produksi Pangan Strategis” yang mengacu pada strategi GADIS REMO KANGEN, TPID Jawa Timur berfokus pada implementasi program kerja utama yaitu “Penguatan Produksi, Distribusi dan Konektivitas”, khususnya komoditas pangan strategis.
Dalam mendorong terjaganya produksi di tengah El Nino, TPID Jawa Timur terus berupaya menjaga produktivitas melalui Teknologi Efisiensi dan Konservasi Air, Pengembangan Varietas Tahan Kekeringan, Bantuan Benih, Pupuk dan Alsintan. Sementara itu, dari aspek Distribusi dan Konektivitas, TPlD Jawa Timur terus berupaya mendorong kelancaran distribusi pangan antar wilayah melalui 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) Jawa Timur di 26 Provinsi Mitra yang berfungsi untuk memfasilitasi misi dagang, temu bisnis, promosi, investasi atau pameran di 26 Provinsi Mitra.
Bl dan seluruh jajaran instansi pemerintah provinsi Jawa Timur yang tergabung ke dalam TPID Jawa Timur senantiasa terus melakukan berbagai langkah inovatif melalui berbagai program pengendalian inflasi Jawa Timur, sehingga masyarakat diharapkan tidak terlalu khawatir dan panik dalam merespon isu-isu terkait gejolak harga komoditas yang justru dapat dimanfaatkan spekulan untuk mendorong kenaikan harga. Melalui berbagai upaya pengendalian inflasi tersebut, kami optimis inflasi Jawa Timur dapat terkendali di tahun 2016 di kisaran 4!1%. (ro)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan