Surabaya, KabarGress.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf mengingatkan para Calon Jamaah Haji (CJH) Embarkasi Surabaya untuk selalu menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji. Hal ini penting dilakukan karena diharapkan tahun ini jumlah jamaah haji yang sakit maupun wafat di tanah suci bisa berkurang.
“Bapak maupun ibu calon jamaah haji saya harapkan selalu menjaga kondisi dan kesehatan selama menjalankan ibadah haji, utamanya sebab perbedaan cuaca yang cukup signifikan bahkan saat ini suhu cuaca disana mencapai 52 derajat celscius,” ungkap Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim saat memberikan pengarahan kepada CJH pemberangkatan Kloter I Embarkasi Surabaya yang berjumlah 440 orang di Aula Bir Ali, Asrama Haji, Surabaya, Selasa (09/08).
Ia menjelaskan, berdasarkan data statistik jumlah jamaah haji Indonesia rata-rata saat beribadah haji mulai awal hingga di Arofah tertib dan lancar. Namun setelah usai melakukan ibadah wajibnya, para jamaah banyak yang terlalu memforsir tenaga untuk melakukan ibadah sunah. “Justru setelah sampai di Arofah banyak jamaah yang terlalu bersemangat melakukan ibadah sunah tanpa mempertimbangkan tenaga dan fisiknya. Hal ini adalah salah satu penyebab banyaknya jamaah haji yang sakit ataupun wafat,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan, jumlah CJH Embarkasi Surabaya sebanyak 28.356 orang dan yang berasal dari Jatim sebanyak 27.323 orang , sedangkan sisanya tambahan dari NTT dan Bali. Dari total CJH tersebut yang berusia 18 hingga 20 tahun berjumlah 93 orang, usia 21 sampai 30 tahun berjumlah 602 orang, usia 31 sampai 40 tahun sebanyak 2502 orang, usia 41-50 orang berjumlah 7513, usia 51 samapi 60 tahun berjumlah 9826 orang, usia 61 hingga 70 tahun sebanyak 5255, usia 71 hingga 90 tahun sebanyak 2560, dan usia diatas 90 tahun sebanyak 5 orang.
Proses pemberangkatan haji tahun ini ungkapnya, sejauh ini lancar dan kalaupun ada masalah sudah bisa diatasi oleh panitia penyelenggara haji. Namun demikian ada beberapa orang yang tidak jadi berangkat diantaranya ada yang sudah wafat sebelum berangkat, pasangan suami istri yang menunda keberangkatannya di kloter berikutnya dikarenakan sakit, dan yang terakhir ada satu orang CJH yang belum divaksin meningitis karena awalnya ada dugaan terkena sakit paru-paru.
Sebelum mengakhiri sambutannya ia berpesan, jika di Indonesia Kartu Tanda Penduduk (KTP) merupakan alat pengenal utama namun saat di tanah suci para jamaah haji harus selalu membawa paspor saat pergi. “Paspor anda adalah alat pengenal utama selama disana jadi jangan sampai ketinggalan, dan yang terpenting antar jamaah haji asal indonesia harus saling menjaga dan bekomunikasi dengan baik. Semoga bapak dan ibu semua nanti selalu diberi kekuatan dan kesehatan selama menjalankan ibadah haji, dan sesampainya di tanah air bisa menjadi haji yang mabrur,” pungkasnya. (h/ro)
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF