Surabaya, KabarGress.Com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mengadakan bazar Ramadan di 10 lokasi yang tersebar di Surabaya. Bazar Ramadan dimulai di Kantor Kecamatan Wiyung, 8 Juni 2016. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya, Widodo Suryantoro mengatakan bazar ini merupakan salah satu agenda rutin pemkot jelang Bulan Ramadan.
Setelah digelar di Kecamatan Wiyung, Bazar Ramadan akan digelar di Halaman Gedung Pandansari Kec. Benowo (10/6), Lapangan Putro Agung, Kec. Tambaksari (12/6), Lapangan RW XII Pondok Benowo Indah, Kec. Pakal (14/6), Lapangan Wonosari Lor Gang KB Kec. Semampir (16/6), Lapangan Perum Perhutani Kec. Sambikerep (18/6), Lapangan Sepak Bola Jalan Mastrip, Kec Karang Pilang (20/6), Kantor Kelurahan Lidah Wetan Kec. Lakarsantri (22/6), Lapangan Tegalsari Kec. Tegalsari (24/6),Lapangan RW IV Simohilir Kec. Sukomanunggal (26/6).
Melalui bazar ini, kata Widodo, Pemkot Surabaya memberikan kesempatan kepada pelaku usaha kecil menengah dan industri kecil menengah untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain itu, bazar ini berperan penting menstabilkan harga kebutuhan pokok. Sebab bazar ini menyediakan komoditi dengan harga yang lebih murah dari harga di pasaran. “Sudah jadi siklus tahunan, jelang Idul Fitri, pasti harga kebutuhan pokok naik,” ujarnya.
Ada lima komoditi yang diintervensi Pemkot. Yaitu beras, gula, telur, minyak goreng, daging sapi dan daging ayam. Widodo berharap masyarakat kecil dengan daya beli rendah bisa terbantu dengan kegiatan bazar Ramadan.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya bekerjasama dengan distributor sehingga bisa memberikan harga lebih murah. Widodo mencontohkan, untuk harga gula, dipasaran dijual Rp 15.500 hingga Rp 16 ribu per kilogram, sementara di Bazar Ramadan dijual Rp 13 ribu. Selain itu, daging sapi rencananya akan dijual dengan harga di bawah Rp 100 ribu, dan daging ayam dijual pada kisaran Rp. 26 ribu per kilogram.
“Kami menggandeng sekitar 55 UKM dan 15 distributor/agen di tiap titiknya. Tiap titiknya, bazaar akan digelar selama tiga hari. Harapannya masyarakat bisa memanfaatkan kegiatan seperti ini, dengan menjadi pedagang ataupun pembeli,” imbuh Widodo.
Sementara itu, Widodo menjelaskan kenaikan bahan kebutuhan pokok selama bulan Ramadan cenderung meningkat. Berdasar data laporan perkembangan harga oleh Disperdagin pada Juni minggu pertama, kenaikan paling signifikan terjadi pada gula pasir yakni sebanyak 20-25%, sedangkan pada beras terjadi kenaikan sebanyak 10-15%. “Dua item itu yang sekarang menjadi perhatian kami. Untuk gula sedang kami intensifkan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pengendalian harga di pasaran,” imbuh Widodo.
Agar kegiatan Bazar Ramadan tahun ini bisa tepat sasaran, Disperdagin Kota Surabaya bekerja sama dengan pihak kecamatan dan kelurahan. Harapannya, pihak kecamatan dan kelurahan bisa melakukan sosialisasi ke warga sehingga masyarakat yang masih memiliki daya beli rendah, bisa ikut menikmati kegiatan tahunan ini.
Penentuan 10 lokasi sebagai tempat digelarnya Bazar Ramadan tersebut juga tidak sembarangan. Dalam hal ini, Disperdagin Kota Surabaya terlebih dahulu menerima usulan dari Kecamatan, kemudian bekerja sama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB), dan Dinas Sosial untuk menentukan lokasi agar kegiatan ini bisa menyentuh sasaran. (tur)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI