Surabaya, KabarGRESS.com – Pada 30 Mei 2016 yang lalu, Universitas Kristen Petra (UK Petra) mendapatkan kehormatan menerima kunjungan Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Mdm. Corrine Breuzé yang ditemani oleh Konselor Kerjasama dan Direktur Institut Français d'Indonésie (IFI), Mr. Marc Pitton; Direktur IFI Surabaya, Veronique Mathelin; dan Astrini Simanjuntak dari Campus France Surabaya.
Rombongan Duta Besar Perancis ini di terima langsung oleh Rektor UK Petra, Prof. Ir. Rolly Intan M.A.Sc., Dr. Eng., dengan Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng.; Kepala Program Studi Manajemen Perhotelan UK Petra, Endo Wijaya Kartika, S.E., M.M.; Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, Desi Yoanita, S.Sos., M.Med.,Kom.; dan Kepala Biro Administrasi Kerjasama dan Pengembangan, Meilinda, S.S., M.A., di Café Lounge UK Petra.
Dalam sambutannya, Rektor UK Petra memperkenalkan UK Petra kepada Duta Besar Perancis dan koleganya. UK Petra yang didirikan sejak tahun 1961 tersebut sekarang memiliki 9000 mahasiswa. Rektor juga memberikan gambaran dunia pendidikan tinggi dalam sambutannya, “Indonesia memiliki sekitar 4400 perguruan tinggi, dari 4000an perguruan tinggi ini hanya 26 perguruan tinggi yang mendapatkan Akreditasi A dari pemerintah. Termasuk UK Petra yang mendapatkan nilai akreditasi tertinggi”, ungkap Rolly.
Kunjungan Dubes Perancis ini memiliki potensi untuk menjembatani kerjasama baru. UK Petra saat ini memiliki 70 mitra pendidikan di luar negeri dari berbagai negara, akan tetapi kerja sama dengan institusi dari Perancis belum tersedia. Maka dari itu, baik dari Kedubes Perancis dan UK Petra sama-sama mengharapkan dari pertemuan ini bisa terjalin bentuk kerjasama baru.
Dalam pertemuan singkat tersebut, para pimpinan UK Petra mengemukakan masukan dan pertanyaan seputar kemungkinan kerjasama khususnya di bidang akademis dengan Perancis. Salah satunya berasal dari Program Studi Manajemen Perhotelan, mengajukan minat programnya untuk mahasiswanya bisa magang di Prancis. Minat itu disambut dengan baik oleh Dubes Perancis yang mengharapkan lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia yang belajar ke Perancis dan juga sebaliknya.
Tak ketinggalan dari Program Manajemen Kepariwisataan, dimana UK Petra sudah secara rutin mengkoordinir Grand Tour ke Perancis. Direktur IFI mengusulkan untuk menambah lagi pilihan tujuan tur, dimana selama ini diarahkan ke Paris atau kota-kota besar di Perancis utara, agar mulai merambah ke arah Perancis selatan yang menjanjikan wisata budaya, alam, dan sejarah.
Mengenai kemungkinan untuk membuat visa pelajar, Dubes menyatakan bahwa Perancis hanya bisa menerbitkan visa wisata saat ini. “Kami sedang proses kesepakatan dengan pemerintah Republik Indonesia, diharapkan apabila kesepakatan ini terjadi, maka akan terbuka kesempatan untuk magang di kedua negara dan didukung oleh negara. Selain itu diharapkan juga akan bisa ada penerbitan ijin khusus bagi orang yang berkunjung ke Perancis dalam rangka studi”, urai Corrine Breuzé.
Mengusung konsep fusion kuliner Indonesia dan Perancis, para dosen Program Studi Manajemen Perhotelan telah menyiapkan jamuan dengan menyiapkan tujuh menu spesial yaitu: Gado-gado on a Stick, Yellow Chicken Consomme, Crudite, Assorted Herbal Drinks (jamu), Pandan Croissant, Black Rice Puff Pastry, dan Nangka Goreng Cream Cheese. (ro)
More Stories
Mampu Yakinkan Panelis, Mei Diunggulkan Jadi Rektor Unitomo
Wagub Emil, Tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah Hadir di Wisuda STIT Islamiyah KP Paron
FK UKWMS Melantik Dekan Baru