Surabaya, KabarGress.com – Betapa tercabiknya rasa kemanusiaan kita melihat pemberitaan perkosaan dan pembunuhan yang ditimpa Yuyun, siswi SMP dari Bengkulu yang dilakukan oieh 14 orang bocah akibat mabuk-mabukan karena minuman keras dan video porno. Lalu kasus pemerkosaan yang dilakukan belasan bocah SD terhadap anak SMP di Surabaya yang sangat memprihatinkan, hingga terbaru kasus EN yang diperkosa tiga pemuda dan dibunuh dengan cara keji dan tidak berkemanusiaan, fakta-fakta tersebut telah dijustifikasi dengan data bahwa KPAI mencatat, terjadi 2.898 kasus kekerasan terhadap anak terjadi pada 2015 dan 59% tercatat sebagai kekerasan seksual, hal itu semua diakibatkan dari lingkungan hidup yang tidak ramah terhadap anak.
Di satu sisi, kita sadari bersama bahwa pembangunan perkotaan telah memisahkan diri dari unsur perlindungan terhadap anak, bagaimana taman-taman yang dibuat oleh Pemerintah ternyata tidak juga mengurangi angka kekerasan anak di perkotaan. Fakta-fakta atas keprihatinan tentang kekerasan terhadap anak tersebut, Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) melalui Lembaga Penelitian & Pengabdian Terhadap Masyarakat (LPPM) bersama Bappemas Provinsi Jawa Timur urun rembug dalam merancang Kota Layak Anak.
Rencananya, UMSurabaya melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertujuan mendukung dalam pemenuhan Kota tersebut dalam rangka mendukung partisipasi anak, penanaman nilai agama terhadap anak dan ruang hidup layak anak yang dilakukan di lingkungan keluarga. Kegiatan yang diturunkan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan melakukan Workshop tentang menggambar, mendengar dan memahami anak yang menjadi kritik atas pembangunan yang dilakukan anak, Ialu kegiatan “Dolan nang taman” yang menjadikan kota tersebut ramah anak, selanjutnya pemanfaatan internet sehat yang bertujuan untuk membentuk wawasan edukatif terhadap anak, hingga English Garden yang bertujuan untuk penanaman pendidikan bahasa asing untuk meningkatkan competitivenes dari anak-anak perkotaan.
Selain itu, pada kesempatan yang sama melakukan rilis penelitian dosen Fakultas llmu Kesehatan (FIK) UMSurabaya, Supatmi., M.Kes dengan menggagas pendekatan peer education dalam memberi edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja. “Penelitian ini bertujuan agar menanggulangi fenomena kekerasan terhadap anak dan remaja yang cukup memprihatinkan akhir-akhir ini,” ujarnya.
Rektor UMSurabaya, DR.Dr. Sukadiono, MM, menyatakan memang diperlukan role model dalam membentuk Kota Layak Anak, khususnya di kota Surabaya. “Kita tidak mau lagi terjadi kekerasan terhadap anak di sekitar kita, maka dari itu UMSurabaya siap menjadi partner dari Pemerintah untuk menanggulangi kekerasan terhadap anak tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang dituangkan dalam KKN oleh mahasiswa maupun dari usulan gagasan penelitian dari dosen FIK UMSurabaya,” imbuhnya. (ro)
More Stories
Mampu Yakinkan Panelis, Mei Diunggulkan Jadi Rektor Unitomo
Wagub Emil, Tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah Hadir di Wisuda STIT Islamiyah KP Paron
FK UKWMS Melantik Dekan Baru