Bojonegoro, KabarGress.com – Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo menegaskan, Provinsi Jatim siap menjadi pilot project (provinsi percontohan) bela negara yang digagas oleh pemerintah pusat melalui Nawacita Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Hal tersebut disampaikan dihadapan Wakil Presiden Republik Indonesia Drs. H. M. Jusuf Kalla saat memimpin Apel Bela Negara yang bertajuk “Tekad Bela Negara dengan Karya dan Revolusi Mental” 2016 di Stadion Letjen H Sudirman, Kab. Bojonegoro, Selasa (17/5).
Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim ini mengatakan, banyak faktor dan alasan Jatim siap menjadi provinsi bela negara. Faktor pertama adalah dari 38 kab/kota di Jatim, sebanyak 21 kab/kota dan 6 perusahaan swasta dan negeri, kesemuanya melaksanakan program bela negara. “Ini merupakan salah satu faktor penting menjadikan Jatim sebagai percontohan bela negara di Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut Pakde Karwo menuturkan, bahwa Pempov Jatim bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya di Malang melaksanakan program bela negara ini. “Karena banyaknya daerah dan perusahaan yang siap untuk mengikuti program bela negara di Jatim, maka kami mengusulkan kepada Bapak Wapres dan Menteri Pertahanan dan Keamanan RI agar Jatim dapat memperluas area kegiatan bela negara. Selain itu, kami juga bisa dijadikan pilot project program bela negara ini,” imbuhnya yang disambut tepuk tangan seluruh peserta Apel Bela Negara.
Pakde Karwo juga memastikan, bahwa masyarakat Jatim berkomitmen dalam menjaga Ideologi bangsa yakni Pancasila. Tidak ada lagi ideologi bangsa di luar Pancasila. Tak hanya itu, masyarakat Jatim juga bertekad bahwa konstitusi negara Indonesia adalah UUD 1945.
“Kesemuanya itu, menegaskan bahwa NKRI merupakan harga mati dan masyarakat harus lebih peduli terhadap ke Bhineka Tunggal Ika an Indonesia. Ini menjadi komitmen bersama sampai di akhir hidup kita bahwa Pancasila menjadi Ideologi kita,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Presiden RI Drs. H. M Jusuf Kalla mengatakan, bela negara tidak dimaknai serta merta dalam berperang melawan penjajah menggunakan senjata. Namun, makna secara luas bahwa bela negara ini menjadikan masyarakat Indonesia lebih siap untuk memperkuat bangsa dari semua elemen penting.
Menurutnya, bela negara adalah cara untuk memperkuat bangsa dari segala hal-hal yang sangat penting bagi kemajuan bangsa. Suatu negara akan dilihat oleh negara lain apabila negara tersebut kuat serta dihargai oleh negara lain.
“Tidak ada negara yang dihormati apabila tangannya dibawah, harus diatas. Tidak ada negara yang kuat dan dihormati oleh negara lain apabila masyarakatnya tidak mampu. Tidak ada negara yang kuat dan dapat membela dirinya jika pendidikannya tidak tinggi dan baik. Bela negara adalah bentuk tekad dan ikrar bersama untuk membangun kemajuan bangsa ini secara baik dan posiif melalui tindakan nyata. Tentunya kita harus mempersiapan mental kita seperti kejujuran dan tindakan serta prilaku positif lainnya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Bupati Bojonegoro Suyoto menambahkan, bahwa kegiatan bela negara mengajak semua elemen masyarakat unuk saling terlibat dan bekerja sama membangun bangsa. Semua berkumpul mulai dari pekerja, petani hingga pengusaha siap untuk memajukan Indonesia dan jadi bela negara. Kang Yoto sapaan akrabnya menjelaskan, dahulu Bojonegoro merupakan daerah tertinggal dan daerah miskin. Bahkan, dari sisi geografis Bojonegoro tidak cukup beruntung.
Meskipun tidak hujan namun Bojonegoro terkena banjir kiriman yang disebabkan kiriman air dari daerah seberang. Akan tetapi, karena komitmen dan kerja keras hingga kepedulian masyarakatnya kini Bojonegoro menjadi salah satu daerah subur yang mampu mengasillkan gabah sebesar 907.000 ton pertahunnya.
“Maka, melalui Bela Negara ini kami bersama masyarakat Bojonegoro siap membangun Indonesia melalui kerja keras. Kami juga percaya, kalau Bojonegoro hebat maka Indonesia akan lebih hebat pula,” pungkasnya.
Dalam acara tersebut, peserta bela negara membacakan iktiar bela negara dari semua komponen masyarakat. Di tengah acara yang terik, peserta bela negara dengan seksama mengikuti rangkaian acara dengan khidmah. Suasana menjadi riuh, pada saat air yang disemprotkan dari pemadam kebaran diarahkan ke peserta bela negara. Rasa terik panas tersebut terbayar lunas ketika Wapres JK memberikan apresiasi kepada peserta bela negara.
“Saya bangga kepada kalian yang telah bersusah payah dan menunggu acara hingga usai di temani terik panas. Panas matahari ini merupakan wujud dari kesabaran dalam bela negara. Ini jadi contoh baik, bagi generasi muda bangsa,” tegasnya.
Seusai melakukan prosesi apel bela negara Wapres, Menhankam RI, Panglima TNI dan Gubernur Soekarwo melihat paparan dari Exxon Mobile serta kerajinan dan potensi unggulan dari daerah Bojonegoro. (Hery)
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF