Surabaya, KabarGress.com – Para pengusaha asal Singapura mulai melirik Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya sebagai lahan investasi baru mereka. Sebanyak 23 perusahaan asal Singapura menggelar forum bussiness macthing dengan para pengusaha asal Surabaya, bertempat di Hotel Sheraton, Surabaya, Selasa (29/3/2016). “Forum bussiness macthing untuk menjadi perusahaan mitra lokal ini, merupakan bagian dari Singapore Business Mission to Surabaya. Rombongan pengusaha Singapura dipimpin langsung President Singapore Manufacturing Federation (SMF), Douglas Foo,” ungkap Ketua Kadin Kota Surabaya, Jamhadi, di sela-sela acara.
Kadin Kota Surabaya menyambut baik dilakukannya forum bussiness macthing antara perusahaan Singapura dengan perusahaan di Jatim, khususnya Surabaya. “Kami sangat yakin kerjasama bisnis ini akan meningkatkan nilai investasi Singapura di Jatim. Selama ini, Singapura jadi investor nomor tiga dengan nilai investasi terbesar di Jatim setelah Jepang dan Amerika,” ujar Jamhadi.
Dengan terobosan forum bussiness macthing yang dilakukan pemerintah Singapura ini, Jahmadi yakin tahun ini investasi Singapura di Jatim akan naik signifikan. Jika tahun 2014, investasi Singapura di Jatim tembus Rp11,8 triliun, tahun 2015 naik menjadi Rp12,41 triliun. Tahun 2016, Jamhadi optimistis investasinya akan naik sekitar 10 persen.
Seperti diketahui, sebelum forum bussiness macthing antarperusahaan diadakan, rombongan SMF melakukan silaturrahim ke Pemprop Jatim dan Pemkot Surabaya.
Menurut President SMF, Douglas Foo, kahadirannya ke Surabaya karena didorong pemerintah Singupura untuk melakukan penjajakan ekspansi produksi ke Jatim, dengan menggandeng perusahaan lokal. “Untuk mewujudkan itu, kami akan membuka kantor di Surabaya. Apa yang kami lakukan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah. Bahkan akan difasilitasi pemerintah kami,” terangnya.
SMF yang dipimpinnya beranggotakan 3.000 pengusaha di Singapura. Kontribusi bidang manufaktur ini mencapai 20 persen dari gross domestic product atau Produk Domestik Bruto (PDB) nasional Singapura. “Jadi yang datang ini pemilik pabrik dan produsennya langsung, antara lain bergerak di bidang usaha medis, properti, IT, kontraktor/infrastruktur, investor start up bussiness, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pabrikan, aircraf, dan bidang usaha manufacturing lainnya. Dalam bussiness macthing ini, mereka kita harapkan mendapat mitra yang pas disini,” tandasnya.
Hal itu dinilai penting, karena manufacturing sangat penting bagi Singapura yang saat ini menghadapi masalah lahan dan tenaga kerja. Nah, Jatim punya lahan dan tenaga kerja yang dibutuhkan. “Makanya kita berharap bisa saling melengkapi. Ini merupakan pola kerjasama dengan pabrik yang sudah ada, agar UKM saling berkembang dan bisa mendapat akses global,” imbuhnya. (ro)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan