Surabaya, KabarGress.com – Waktu adalah uang. Pameo inilah yang mengilhami himpunan mahasiswa program studi S1 Desain Komunikasi Visual Institut Bisnis dan Informatika Stikom dalam acara Design Session #3 di Taman Budaya Surabaya pada 19-21 Februari 2016.
Acara ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya desain sebagai pemecah masalah. Selama ini masyarakat masih menganggap desain hanya sekedar visual untuk memperindah sebuah tampilan. Dalam program ini, pemecahan masalah dimaksud adalah mencari solusi tentang disiplin waktu yang rendah, baik di perusahaan, institusi pemerintah, sekolah, kampus, dan lain sebagainya. Karena itu, panitia mengharapkan dengan desain komunikasi visual, masyarakat akan belajar dan paham tentang pentingnya waktu dalam menjalani roda kehidupan.
Ketua panitia Design Session Gilang Giwangkara mengungkapkan bahwa topik yang diambil dalam acara ini adalah deadline. Menurutnya, hampir setiap perusahaan , institusi pemerintah, atau lembaga pendidikan selalu menerapkan kata deadline untuk mendisiplinkan pegawai atau pelajarnya. Kebiasaan ngaret masih melekat kuat di masyarakat Indonesia.
“Kata deadline hanya sekedar kata atau peringatan-peringatan yang ditempel di dinding. Masyarakat masih belum sepenuhnya memahami dan menerapkan pentingnya kedisiplinan waktu,” terang Gilang.
Acara ini dimeriahkan dengan pameran poster kritik sosial tentang deadline berbasis ilustrasi. Selain itu, ada workshop brush calligraphy dan typography hand-embroidery, seminar tentang manajemen waktu, dan musik akustik. Untuk memanjakan pengunjung, acara design session juga diramaikan oleh bazar tenant, seperti kuliner, fesyen, dan karya kreatif berbasis handmade.
Acara yang digagas pengurus himpunan mahasiswa periode 2015-2016 ini sebenarnya adalah puncak dari seluruh rangkaian acara design session. Sebelumnya panitia telah menggelar program kampanye tentang pengelolaan emosi dan waktu melalui puzzle challenge di Taman Bungkul, 3 Januari 2016 lalu yang diikuti masyarakat umum di Surabaya.
“Permasalahan sosial di masyarakat harus terus dicarikan pemecahannya, termasuk masalah kedisplinan yang cukup akut. Dengan mengedukasi masyarakat melalui visual, komunikasi yang disampaikan diharapkan akan lebih efektif dan menyentuh masyarakat,” kata Ketua Himpunan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Stikom Surabaya, Cynthia Joanna. (ro)
More Stories
Mampu Yakinkan Panelis, Mei Diunggulkan Jadi Rektor Unitomo
Wagub Emil, Tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah Hadir di Wisuda STIT Islamiyah KP Paron
FK UKWMS Melantik Dekan Baru