Surabaya, KabarGress.com – Badzlina Sukmawati, Putri Indonesia Jawa Timur 2016, mengadakan aksi bhakti sosial di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pondok Sosial Kalijudan Jalan Villa Kalijudan Indah XV, Surabaya, Sabtu (6/2/2016). Selain mengajak bersikacita para penghuni yang mayoritas anak-anak berkebutuhan khusus tersebut, salah satu finalis Pemilihan Putri Indonesia 2016 ini juga membagi-bagikan sembako.
Tampak dalam rombongan bhakti sosial, diantaranya Pembina Ikatan Alumni Puteri Indonesia (IAPI) Jatim, Dra. Dewi Maharani Ekaputri. Sedangkan dari pondok sosial tampak menyambut rombongan yakni Kepala UPTD Pondok Sosial Kalijudan, Endang Setiawati.
“Saya besok harus berangkat ke Jakarta memasuki masa karantina selama satu minggu lamanya. Saya mohon dukungan sekaligus doa dari seluruh masyarakat Jawa Timur,” ujar Ning Zelly, demikan biasa disapa, di sela-sela acara bhakti sosial.
Menurutnya, segala persiapan baik fisik maupun non fisik telah maksimal. “Untuk selanjutnya akan saya serahkan kepada Tuhan. Saya sudah siap terutama mental dalam ajang final di Jakarta,” tandas mahasiswi Universitas Hang Tuah Surabaya, Fakultas Kedokteran semester 7 ini.
Nantinya ada 39 finalis yang akan memperebutkan mahkota sebagai Putri Indonesia 2016. Finalis dari daerah mana yang dianggap Ning Zelly pesaing berat? “Semuanya berat-berat. Karena masing-masing memiliki kelebihan,” jawab gadis kelahiran Surabaya, 27 Juni 1994.
Ning Zelly sudah menyiapkan beberapa busana batik dari beberapa daerah di Jawa Timur. Jawa Timur menurutnya memiliki berbagai keunggulan terutama bidang fashion maupun pariwisata.
Dalam bhakti sosial, Ning Zelly sempat mengajarkan anak-anak penghuni Pondok Sosial Kalijudan cara berjalan peragawan/peragawati. Selain itu juga mengajak anak-anak bernyanyi. Mereka sangat menikmati acara bhakti sosial tersebut.
Sementara itu, Kepala UPTD Pondok Sosial Kalijudan, Endang Setiwati, mengaku bangga dan senang adanya acara bhakti sosial semacam ini. “Kunjungan Ning Zelly sangat memotivasi anak-anak yang ingin maju dan diterima masyarakat. Meski mereka berkebutuhan khusus namun juga harus bisa hidup mandiri ke depannya,” ujarnya.
Ada 48 anak berkebutuhan khusus yang rata-rata tidak diketahui asal usul keluarganya. “Mereka kita ambil dalam kondisi terlantar di stasiun, di bis kota dan lain-lain,” timpal Endang. (ro)
Teks foto: Ning Zelly, berfoto bersama anak-anak penghuni Pondok Sosial Kalijudan.
More Stories
Civitas Akademika Universitas Dr. Soetomo, Beri Ucapan Bela Sungkawa Terhadap Korban Sriwijaya SJ182
MAS KELANA , MINTA PARA KADER HADIRI HUT KE -11 DI SEMARANG
PIPPA HADIR MEMBANTU MERECOVERY PELESTARIAN ALAM