25/11/2024

Jadikan yang Terdepan

Hackathon Merdeka 2.0, Buru digitalpreneur Pemecah Persoalan Bangsa

JpegSurabaya, KabarGress.Com – Setelah sukses menyelenggarakan Hackathon Merdeka yang pertama pada Agustus lalu, Code4Nation kembali mengadakan Hackathon Merdeka pada 24-25 Oktober serentak di 28 kota dan para pemenangnya akan dikumpulkan di Jakarta pada momen Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015. Tema kali ini mengangkat “Masalah Data Kependudukan” alias “Civic Empowerment” alias “Citizen Centric”.

Berdasarkan banyak masukan dari publik kepada panitia Hackathon Merdeka, setelah masalah komoditas pangan ternyata masalah yang dipandang penting dan urgent di Indonesia adalah data kependudukan yang dipandang masih banyak masalah. Kependudukan adalah fondasi data yang mesti dimiliki oleh pemerintah, untuk menjadi basis penetapan kebijakan dan layanan kepada masyarakat.

Tujuan dari Hackathon Merdeka adalah mengumpulkan solusi untuk pemecahan masalah pengumpulan data yang cepat dan akurat tentang kependudukan. Ada berbagai macam jenis data kependudukan. Aspek, sudut pandang dan manifestasi dari satu masalah pokok ini bisa sangat beragam, misalnya:

Seputar KTP
Seputar Akta Kelahiran
Seputar Paspor
Seputar BPJS
Pendataan anak putus sekolah
Pendataan warga miskin
Pendataan anak berpotensi
Pendataan pelanggar lalu lintas
Pendataan penipu
Mempermudah antrian masuk rumah sakit
Mempermudah dan mempercepat prosedur pendataan gawat darurat
Mempermudah antrian pengambilan obat di apotik
Pendaftaran diri belum menjadi prioritas karena susah/jauh
Pendaftaran anak tidak dilakukan karena alasan dari orangtua
Identitas hukum saling menjadi keperluan yang diperlukan

Luasnya cakupan permasalahan dan ruang untuk solusi kreatif diharapkan akan cukup besar bagi para peserta di seluruh Indonesia untuk mengusung karya-karyanya.

Event hasil kerjasama Telkom dengan forum IT Code4Nation ini dipusatkan di Bandung Digital Valley (BDV) Bandung pada  24 Oktober 2015. “Hackathon Merdeka dipandang sebagai gerakan horizontal 2.0 yang menumbuhkan digitalpreneur di Indonesia dan memiliki impact yang maksimal dalam menggalang komunitas IT di Indonesia yang sebagian besar merupakan Gen Y yang kreatif dan inovatif bagi masa depan Indonesia,” ungkap Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo, di sela-sela pembukaan Hackathon Merdeka 2.0, di Bandung, Sabtu (24/10/2015).

Menurutnya, peran aktif Telkom dalam Hackathon Merdeka kali ini sebagai komitmen Telkom yang merupakan katalis tumbuhnya industri kreatif digital di Indonesia. Hackathon Merdeka 2.0 berlangsung digelar di 28 kota serentak, di Banda Aceh, Toba, Medan, Pekanbaru, Palembang, Belitung, Tangerang, Depok, Bogor, Bandung, Cirebon, Garut, Banyumas, Wonosobo, Semarang, Jogja, Surabaya, Malang, Pontianak, Balikpapan, Makassar, Mamuju, Manado, Denpasar, Sumbawa, Ambon, Jayapura dan Sydney.

Sedangkan, Hackathon Merdeka 2.0 untuk Regional V Surabaya, dilaksanakan di 4 kota yakni Surabaya (75 team atau 205 peserta , Malang (68 team atau 200 peserta), Denpasar (21 team atau 62 peserta), dan Sumbawa (58 team atau 174 peserta). Dengan jumlah keseluruhan peserta berkisar 222 team atau berkisar 641 peserta.

Executive Vice Presiden Telkom Regional V Jawa Timur, Bali, Nusra Iskriono Windiarjanto mengatakan, pihaknya terus mendukung upaya cerdas para digitalpreneur di kawasan Regonal V ini untuk memberi solusi berbagai permasalahan dengan karya-karya digital yang kreatif.

“Saya menyadari bahwa para digitalpreneur ini akan sangat bergantung pada kehandalan jaringan akses internet berkecepatan tinggi, dan pihaknya akan berupaya untuk memberikan layanan terbaik,” tandas Iskri.

Gelaran Hackathon Merdeka 2.0 ini, Telkom mensupport beberapa fasilitas di antaranya lokasi pelaksanaan yang penuh Digital Valley, Digital Lounge serta Kantor Telkom di seluruh Indonesia, berikut dukungan internet connectivity, hosting, streaming dan Logistik. (ro)

Teks foto: Para peserta Hackathon Merdeka 2.0 di Surabaya.