Surabaya, KabarGress.Com – Tren batu akik yang terus stabil di tengah perekonomian nasional menjadi komuditas bisnis yang menjanjikan. Booming akik ini yang benar-benar dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Surabaya. Geliat batu akik atau batu mulia juga bisa memicu pemanfaatan pasar yang selama ini tidak berfungsi.
Salah satunya Pasar Bratang Baru. Lantai dua pasar yang berada di Jalan Bratang Binangun saat ini tengah digunakan sebagai sentra batu akik dan barang antik. Sebelumnya, lantai dua pasar tersebut sehari-hari menjual berbagai binatang peliharaan dan tanaman. Kini, area itu berhasil disulap menjadi sentra batu akik, dan barang antik.
Berbagai jenis batu akik, dari berbagai daerah dipajang menghiasi etalase kaca toko lantai dua Pasar Bratang Baru. Ada yang sudah ditempel pada emban yang memiliki berbagai bentuk menarik. Beberapa lainnya masih berbentuk bongkahan batu.
Ketua DPRD Surabaya Armuji mengapreasi terhadap upaya PD Pasar Surya menangkap peluang bisnis batu permata dengan menyulap sebagian pasarnya menjadi sentra batu akik. Armuji mengaku, keberadaan sentra batu akik yang diresmikan pada Sabtu (10/10/2015) merupakan impiannya dari dulu. Sejak batu akik atau batu mulia banyak digemari, politisi PDI Perjuangan ini berangan-angan Surabaya memiliki pusat akik. Sehingga, orang-orang Surabaya yang menggemari batu akik dengan mudah mengunjungi.
“Sayapun memberikan wacana beberapa pasar yang dikelola PD Pasar diusulkan jadi sentra batu akik. Dan sekarang terwujud,” katanya.
Politisi yang sudah empat periode menjadi wakil rakyat yang berkantor di Jalan Yos Sudarso ini menegaskan, permintaan agar pasar yang dikelola PD Pasar Surya menjadi pusat akik bukan tanpa alasan. Pasalnya, beberapa pasar selama ini mati suri. Karena itu, pasar tersebut perlu dimanfaatkan untuk menjadi sentra akik.
Keberadaan pusat akik bukan hanya penting untuk komuditas bisnis. Tetapi keberadaannya juga bisa menjadi ciri khas Kota Pahlawan. Karena itu, sentra batu akik tersebut harus dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang agar pembeli merasa nyaman saat mencari batu akik.
“Ini perlu dikembangkan, terutama fasilitas dan keamanan. Supaya nyaman berjualan, dan pembeli juga nyaman,” ucapnya.
Armuji mencontohkan, sentra batu akik Pasar Bratang Baru perlu dilengkapi dengan pengrajin emban, dan segala perna-pernik yang berkaitan dengan batu akik. Sehingga, orang tidak perlu ke lain tempat untuk memenuhi kecintaannya terhadap batu akik atau batu mulia.
Menurutnya, bisnis batu akik sampai kapanpun akan terus berkembang. Sebab, batu akik tidak akan sepi peminat. Kalau melihat geliat tren batu akik yang begitu besar, perputaran uangnya tidak diragukan lagi. Menurutnya, sangat sayang jika peluang yang menopang laju perekonomian warga ini dibiarkan berjalan begitu saja.
“Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan (akik) ini makin meningkat. Saya ngomong di beberapa komunitas, dewan selalu mensupport bisnis akik. Karena ini menambah kehidupan orang-orang,” tandasnya.
Setelah resmi menjadi sentra akik, Armuji minta PD Pasar Surya tidak lepas tangan. Pihaknya menyarankan PD Pasar Surya menggandeng sejumlah agen travel wisata untuk mempromosikan pasar akik sebagai salah satu alternatif jujugan wisata.
“Sentra-sentra seperti ini dapat dijadikan ciri khas Surabaya, atau pusat oleh-oleh batu akik dan permata,” ujarnya.
Keberadaan pasar batu permata, tambah Armuji, memang sudah selayaknya mendapatkan perhatian serius Pemkot Surabaya. Mengingat animo masyarakat untuk menjadikan Surabaya sebagai barometer pusat perdagangan batu permata sangat besar.
Plt Direktu Utama PD Pasar Surya mengatakan ada sebanyak 94 stand yang dipakai untuk pusat akik. Sampai saat ini yang sudah digunakan berjualan batu akik sejumlah 74 stand. Harga sewanya relatif murah, PD Pasar Surya mematok harga kisaran Rp2 juta hingga Rp3 juta.
“Ini setiap harinya buka dari jam 10 pagi sampek 10 malem,” terangnya.
Menurutnya, gedung pasar bratang baru sudah sekitar 10 tahun tidak berfungsi. Karena itu, pihaknya berupaya memanfaatkannya untuk kegiatan bisnis yang lagi tren. Keberadaan sentra batu akik, semakin menambah lengkap komposisi pasar bratang. Selain akik, ditempat tersebut digunakan untuk bisnis hewan, ikan, dan bunga.
“Jadi ini pasar hobi, yang hobi akik, bunga, hewan, ikan, datanglah kesini,” ucapnya.
Salah seorang pedagang batu akik Agus Shodikin mengaku sudah sekitar dua bulanan berjualan di Pasar Bratang. Meskipun baru diresmikan, namu setiap harinya selalu saja ada yang berkunjung. Diapun berharap, pasca diresmikan semakin banyak pencinta batu akik dan batu mulia berkunjung.
Menurutnya, harga sewa yang ditempatinya setahun Rp3 juta. Harga ini tergolong murah ketimbang stan-stan milik PD Pasar Surya lainnya. Dia optimis bisnis batu akik yang digelutinya tidak akan ditinggal peminat. Sebab, tren batu mulia selalu terus berkembang.
“Kalau saat ini yang laku keras jenis batu bulu macan dan batu bacan. Harga bulu macan yang murah itu kisaran Rp500 ribu, kalau bacan paling murah Rp700 ribu,” katanya. (adv/tur)
Teks foto: Ketua DPRD Surabaya, Armuji (kanan), melihat sentra batu akik.
More Stories
Rabu 27 November 2024, Ayo ke TPS!
Pansus Perdana Komisi A bersama PD Pasar Surya Dapati Jalan Buntu
Komisi D DPRD Kota Surabaya Geram, Minta Usut Tuntas Aksi Kekerasan di SMAK Gloria 2