Surabaya, KabarGress.Com – Progres pembangunan box culvert Banyuurip dengan total panjang mencapai 13.850 meter sudah hampir separuh jalan. Hingga saat ini, box culvert yang sudah rampung sepanjang 6.700 meter, yakni dari Girilaya hingga Manukan. Sisanya, dari Manukan hingga kantor kelurahan Benowo (pertigaan Jl. Singapura) masih dalam tahap pengerjaan oleh pemerintah pusat.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati mengatakan, jumlah box culvert yang dipasang bervariatif antara 2 dan 3 buah. Menurut dia, yang paling sulit pengerjaannya adalah box culvert di area Simojawar sampai sungai Balong (bundaran Margomulyo). Sebab, di lokasi tersebut membutuhkan pemasangan 3 buah box culvert sekaligus.
Dikatakan Erna, sejak awal proyek box culvert hingga sekarang, pihaknya telah membebaskan 650 persil lahan. “Semua masalah pembebasan lahan sudah beres. Sekarang tinggal meneruskan pembangunan box culvert sampai kantor Kelurahan Benowo,” kata Erna ketika dijumpai dikantornya, Selasa (6/10/2015).
Pengerjaan proyek box culvert Banyuurip dibagi dalam beberapa tahapan. Untuk tahapan yang saat ini dikerjakan yaitu dari sungai Balong sampai Sikatan dengan panjang lebih kurang 625 meter. Berdasar pantauan DPUBMP Surabaya, progres fisik pada tahapan tersebut per September 2015 mencapai 65 persen.
Selanjutnya, imbuh Erna, pengerjaan box culvert ke arah Kelurahan Benowo akan kembali menggunakan 2 cell. Dengan demikian, tidak diperlukan pembebasan lahan karena pengerjaan fisik hanya akan dilakukan di atas saluran/sungai yang saat ini sudah ada. “Pemkot mungkin hanya akan mengganti warung-warung dan jembatan-jembatan penghubung yang terdampak pembangunan box culvert,” terang pejabat berjilbab ini.
Untuk diketahui, Pemkot Surabaya memang tengah menerapkan konsep konversi saluran irigasi menjadi saluran drainase. Pada mulanya, saluran air di kawasan Banyuurip merupakan saluran irigasi dengan tujuan mengairi lahan-lahan persawahan di sekitarnya. Itulah sebabnya, posisi saluran air lebih tinggi dari jalan maupun permukiman warga. Kondisi tersebut menjadikan Banyuurip sebagai kawasan rentan banjir saat musim penghujan tiba.
Akhirnya, Pemkot memutuskan untuk merombak total fungsi saluran air di Banyuurip menjadi saluran drainase. Fungsinya jelas, bukan lagi mengairi areal sekitar, melainkan lebih kepada tempat tampungan air karena posisi saluran sudah tidak lagi lebih tinggi dari jalan.
Kabid Perancangan dan Pemanfaatan DPUBMP Surabaya Ganjar Siswo Pramono, menuturkan, box culvert mempunyai fungsi ganda. Yakni, untuk menambah kapasitas jalan sekaligus antisipasi banjir. Dengan kedalaman 6 meter dan lebar mencapai 12 meter (untuk 3 cell berjajar), box culvert mampu menampung volume air dalam jumlah banyak. “Daya tampung air jelas lebih besar dibanding saat masih berupa saluran irigasi,” papar dia.
Untuk pembersihan saluran, DPUBMP menggunakan alat mini dozer dan mini ekskavator guna memudahkan proses pengambilan sampah dari dalam box culvert.
Jika sudah selesai sepenuhnya, proyek box culvert Banyuurip dipandang mampu mengurai kepadatan lalu lintas metropolis. Jalan tersebut berfungsi sebagai penghubung ke area Surabaya Barat serta akses dari dan menuju Pelabuhan Teluk Lamong. (tur)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI