Surabaya, KabarGress.com – Globalisasi merupakan fenomena yang menghadirkan persoalan serius bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat mulai perekonomian, politik, sosial budaya, dan teknologi. Selain fenomena, globalisasi menawarkan kesempatan dan peluang yang potensial bagi masyarakat namun juga memberi tantangan bagi perguruan tinggi mengenai nilai-nilai utama pendidikan. Menanggapi hal tersebut, Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis (FB) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) menyelenggarakan Hari Studi Manajemen selama empat hari yang ditujukan bagi para dosen.
Lokakarya ini bertujuan untuk memperbaiki kurikulum dalam hal materi dan metode pengajaran yang akan diberikan kepada mahasiswa pada tahun ajaran 2016. “Agar sesuai dengan kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan,” ujar Elisabeth Supriharyanti, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen FB UKWMS.
Setelah sebelumnya mengadakan Tracer Study (studi pelacakan) kepada para alumni dan Focus Group Disscussion kepada para mahasiswa yang masih studi manajemen di UKWMS, Elisabeth mengundang Prof. Dr. Sri Edi Swasono untuk hadir memberikan materi dalam seminar pada Kamis (30/7). Guru Besar Universitas Indonesia yang juga Ketua Umum Majelis Luhur Tamansiswa serta Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ini memberikan materi mengenai perekonomian Indonesia. Ia mengatakan bahwa ketimpangan di negara Indonesia ini sangat terlihat jelas. Usaha pemerintah untuk terus menyeimbangkan supply dan demand dalam dunia pemasaran boleh diapresiasi, namun pemerintah tidak melihat bahwa keseimbangan sosial masyarakat yang justru lebih vital malah terlupakan.
“Ulah kapitalisme dan imperialisme global telah menodai globalisme mulia yang memimpikan solidaritas dan koeksistensi damai”, ujar pria yang berusia 75 tahun yang juga menantu pertama Bung Hatta ini. Prof. Edi juga mengatakan bahwa antara pemilik modal, pengusaha dan juga masyarakat harus saling bekerjasama agar sumber daya yang ada di Indonesia tidak dijual begitu saja ke luar negeri yang secara tidak langsung memperkaya kehidupan warga asing dan berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia dalam membekali diri mengahadapi MEA.
Tak hanya ini, menurut pria yang sudah melalang buana mengajar di berbagai universitas di luar negeri ini, seharusnya tiap perusahaan di Indonesia memiliki Triple-Co dalam visi misi perusahaan yaitu Co-Ownership, Co-Determination dan Co-Responbility.
Elizabeth sangat berharap para dosen bisa lebih mengoptimalkan kinerja dalam proses belajar mengajar. Harapan besar juga di gantungkan di pundak para lulusan program studi manajemen karena mereka yang akan menentukan bagaimana kehidupan bangsa ini di masa depan. (ro)
Teks foto: Prof. Dr. Sri Edi Swasono (kiri), ketika hadir memberikan materi dalam seminar pada Kamis (30/7/2015).
More Stories
Mampu Yakinkan Panelis, Mei Diunggulkan Jadi Rektor Unitomo
Wagub Emil, Tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah Hadir di Wisuda STIT Islamiyah KP Paron
FK UKWMS Melantik Dekan Baru