22/11/2024

Jadikan yang Terdepan

PTK Tingkatkan Kemampuan Guru dan Dosen

* Lokakarya Kajian dan Penyusunan Laporan Pendidikan Tindakan Kelas

Musrian, guru SDN Kalibanteng Kidul 01, Semarang, Jawa Tengah, mempresentasikan hasil PTKnyaJakarta, KabarGress.com – Penulisan karya ilmiah merupakan syarat wajib bagi guru dalam jabatan profesi. Hal ini diatur ke dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Peraturan ini menjelaskan penulisan karya ilmiah, adalah syarat wajib dari unsur dan sub unsur kegiatan guru yang dinilai angka kreditnya. Adapun penulisan karya ilmiah sebagai bagian dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan profesi guru pada jenis publikasi ilmiah.

Implementasinya, syarat penulisan karya tulis ilmiah, salah satunya harus dilakukan guru melalui penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan jenis penelitian untuk mengatasi permasalahan di dalam kelas. Hari Amirullah, perwakilan Pusat Pengembangan Program Profesi Pendidik Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusbangprodik Ditjen GTK Kemendikbud) mengatakan per 1 Januari 2013 sudah diberlakukan Permenpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. “Para guru, mulai golongan kepangkatan III/a, untuk naik pangkat, harus melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), yang salah satu kegiatannya melakukan PTK,” jelasnya.

Guna meningkatkan intensitas penelitian tindakan kelas, USAID PRIORITAS memfasilitasi sebanyak 32 guru, dan 32 dosen dari tujuh provinsi pada Lokakarya Kajian dan Penyusunan Laporan Pendidikan Tindakan Kelas, 22­25 Juni 2015, di Hotel Atlit Century, Jakarta. Disana para guru dan dosen akan membahas hasil­hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan PTK.

“Lokakarya ini sangat membantu guru untuk menghasilkan laporan penelitian yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan dapat diajukan untuk kenaikan pangkat guru,” ujar Hari di sela­sela lokakarya.

Prof Dr Hari AmirullahNur Kholis, spesialis pengembangan LPTK USAID PRIORITAS Jatim, mengatakan PTK sangat bagus untuk membekali dan meningkatkan kemampuan dosen dan guru untuk melakukan tindakan setelah melihat dan mendapatkan masalah saat proses pembelajaran di kelas. ”Ibarat dokter, guru dan dosen hari ini berkumpul untuk mencari obat dan ramuan yang pas untuk menyembuhkan penyakit. Setelah ditemukan, ramuan itu nanti dibawa kembali ke sekolah untuk dipraktikkan. Tentunya setelah ada keputusan dengan melihat data secara kualitatif dan kuantitatif,” paparnya.

Salah satu contohnya adalah saat seorang guru mencoba memetakan dan mengurai masalah pembelajaran dengan menggunakan metode buku besar (big book). Setelah diteliti, ternyata metode itu sangat efektif untuk memudahkan siswa dalam proses belajar.

Sementara itu Penasihat Pembelajaran USAID Prioritas Lynne Hill berharap kolaborasi dosen dan guru dalam PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermanfaat untuk keduanya. “Dosen melakukan PTK untuk publikasi ilmiah dan membantu peningkatan mutu pembelajaran di kelas sebagai pengalaman nyata untuk bahan perkuliahan. Sedangkan, guru melakukan PTK sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan meningkatkan profesionalismenya,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (25/6).

Ajar Budi Kuncoro, Koordinator Ahli Pengembangan LPTK dan Pemangku Kepentingan USAID PRIORITAS, mengatakan dosen dan guru berfokus pada penerapan literasi, matematika, dan IPA di SD/MI dan SMP/MTs. ”Kami berharap dosen dapat memperkuat guru dalam menerapkan teori pembelajaran yang relevan untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru,” ujarnya.

Di sisi lain, para dosen di perguruan tinggi telah banyak mengkaji banyak teori yang dapat membantu menemukan solusi atas masalah­masalah pembelajaran yang di hadapi guru. Atas dasar itulah USAID PRIORITAS, program kemitraan pemerintah Amerika dan pemerintah Indonesia, memfasilitasi kolaborasi dosen LPTK dan guru dari sekolah dan madrasah dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). (ro)

Teks foto:

– Musrian (berdiri), guru SDN Kalibanteng Kidul 01, Semarang, Jawa Tengah, mempresentasikan hasil PTK yang dilaksanakannya bersama Petra Kristi Mulyani, dosen Universitas Negeri Semarang (kanan). Penelitiannya tentang pemodelan bacaan pada siswa kelas VC SD Kalibanteng Kidul 01 Semarang ternyata sangat signifikan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa.

– Prof Dr Hari Amirullah.