* Kunjungan Presiden RI ke Jatim
Surabaya, KabarGress.com – Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo mengusulkan kepada Presiden RI, Joko Widodo agar segera merealalisasikan tol trans Jawa. Hal tersebut bertujuan agar infrastruktur dan transportasi di Jatim bisa terus berkembang. “Selain itu juga sebagai sarana dalam menyongsong Asean Economy Challenge (AEC) 2015,” demikian disampaikan Pakde Karwo sapaan akrabnya saat mendampingi Presiden RI, Joko Widodo pada acara Peresmian Revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya dan Terminal Teluk Lamong (Greater Surabaya Metropolitan Port) sebagai Kebangkitan Maritim Indonesia di Gedung Container Freight Station (CFS) Terminal Teluk Lamong, Jl. Raya Tambak Osowilangun KM 12, Surabaya, Jumat (22/5).
Menurutnya, pembangunan tol Trans Jawa sangat penting dalam kemajuan Jatim. Keberadaan tol tersebut akan mendongkrak perekonomian dan meningkatkan konektivitas dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah, serta menambah penyerapan tenaga kerja baik selama konstruksi maupun setelah tol beroperasi.
Pakde Karwo menyampaikan, bahwa panjang jalan tol di Jatim yakni kurang lebih 621,18 km, sementara panjang tol yang sudah beroperasi yakni sekitar 98,53 km. Dari yang sudah beroperasi di Jatim diantaranya adalah, ruas Surabaya-Gempol (panjang 43,00 km), Surabaya-Gresik (20,70 km), simpang susun Waru-Juanda (12,80 km), Jembatan Suramadu (5,44 km), Surabaya-Mojokerto Seksi 1A (1,89 km), Kertosono – Mojokerto Seksi 1 Bandar-Jombang (14,70 km) dan panjang jalan tol yang belum beroperasi sekitar 522,65 km.
Jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono ini memilki total panjang 177,12 km yang terbagi dalam dua ruas. Untuk ruas Solo-Ngawi memiliki panjang 90,10 km sedangkan untuk ruas Ngawi-Kertosono memiliki panjang 87,02 km. Pada sisi barat dari pembangunan tol tersebut akan tersambung dengan jalan tol antara Semarang-Solo. Sedangkan sisi timurnya akan terhubung ke Jalan Tol Kertosono-Mojokerto.Selain Solo-Kertosono, dua ruas tol lain yang menghubungkan Jawa Timur dan Jawa Tengah sedang dalam proses pengerjaan. “Kedua tol tersebut, yakni Solo—Ngawi yang progres pembangunan fisiknya sudah 80 persen dan Ngawi—Kertosono yang baru mencapai 40 persen,” ungkapnya.
Selain itu, ada beberapa mega proyek lain yang harus dikerjakan dalam rangka pengembangan infrastruktur dan transportasi diantaranya, mega proyek Terminal Teluk Lamong yang telah diresmikan hari ini, Juanda Airport City, dan Double Track Railway.
Dengan diresmikan Terminal Teluk Lamong, kapal generasi keempat yang berkapasitas lima ribu TEUs dan berbobot 60 ribu DWT bisa melewati Tanjung Perak. Sebelum diresmikan hanya mampu dilewati kapasitas seribu TEUs. “Dengan kemampuan Tanjung Perak yang sanggup menampung kapal generasi keempat akan membawa dampak positif, yakni cost transport akan lebih murah, dan kapal langsung bisa mengirimkan barang ke negara tujuan tanpa melalui Singapura. Dan juga barang- barang jatim lebih mampu bersaing di pasar internasional lbh mmpu brsaing d pasar internasional, “jelasnya.
Sedangkan untuk Juanda Airport City, dukungan dari pemerintah pusat sangat penting. Saat ini kapasitas Bandara Juanda sanggup menampung 12 juta penumpang/tahun, akan tetapi penumpang yang dilayani saat ini sebanyak 18,5 juta penumpang/tahun.”Empat ribu ha tanah dipersiapkan untuk triple runway. Pembangunan fisik tahap satu sudah dimulai tahun 2015, diharapkan pada tahun 2018 bisa dioperasikan satu runway dan gedung terminal baru,” ucapnya. (ro/hery)
Teks foto: Presiden Joko Widodo mendengarkan penjelasan dari Gubernur Jatim, Pakde Karwo dan Dirut Pelindo III, Djarwo Surjanto, dalam rangkaian acara Peresmian Revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya dan Terminal Teluk Lamong (Greater Surabaya Metropolitan Port) sebagai Kebangkitan Maritim Indonesia, di Gedung Container Freight Station (CFS) Terminal Teluk Lamong, Jl. Raya Tambak Osowilangun KM 12, Surabaya, Jumat (22/5/2015).
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF