Komisi C Minta Dinas Bina Marga dan Pematusan Mampu Berinovasi

Surabaya, KabarGress.Com – Komisi C DPRD Kota Surabaya meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya khususnya Dinas Bina Marga dan Pematusan (DBMP) Surabaya untuk menjadikan Mbah Dul (pak tuwek) sebagai inspirasi untuk koreksi diri sekaligus sebagai acuan untuk berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Surabaya.

Mencuatnya kabar soal sikap dan tindakan mulia dari sosok pak Tuwek (mbah Dul) yang selama ini dengan suka rela memperbaiki jalan berlubang yang ditemuinya dan belakangan mendapatkan apresiasi oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

“Apa yang dilakukan Walikota terhadap warga yang peduli terhadap lingkungan merupakan contoh yang baik,namun menyangkut tanggung jawab, maka Pemkot Surabaya utamanya Dinas PU Surabaya harus segera introspeksi diri mengingat anggaran yang dikelolanya sangat besar,” ucap, Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Syaifudin Zuhri, Jumat (15/5/2015).

Politisi asal fraksi PDIP tersebut, juga meminta agar tindakan mbah Dul dijadikan inspirasi untuk berinovasi terkait perbaikan jalan di seluruh wilayah kota Surabaya, karena alasan kendala soal luasan wilayah yang disampaikan Kadis PU (Erna Purnawati) dinilai sulit untuk diterima.

“Jangan hanya karena alasan luasnya wilayah Kota Surabaya dan keterbatasan personil Satgas, karena itu sangat sulit untuk diterima, kan selama ini Dinas PU bekerja dengan program dan perencanaan yang jelas dan pasti,” tuturnya.

Tidak hanya itu, dirinya juga siap untuk mendukung program Dinas Bina Marga dan Pematusan dari segi anggaran utamanya terkait perbaikan jalan, termasuk untuk penambahan personil Satgas maupun penambahan alat kerja yang diperlukan.

“Intinya hal hal yang bisa dianggap sebuah kegagalan harusnya dijadikan sebagai acuan untuk program berikutnya, karena kami yang ada didewan akan tetap mendukung dari sektor anggaran sepanjang hal itu untuk kepentingan masyarakat Kota Surabaya,” pungkasnya. (adv/tur)

Teks foto: Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Syaifudin Zuhri.