Surabaya, KabarGress.Com – Satu lagi wartawan yang bertekad memajukan daerah dengan mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah tersebut. Hari Setiawan yang akrab disapa Rio, menjadi wartawan pertama yang mendeklarasikan pencalonan diri sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Kaimana, Papua Barat 2015-2020
Berawal dari peliputan di Kaimana, Rio lantas jatuh cinta pada daerah ini. Potensi alam yang melimpah masih belum banyak digarap secara profesional demi kesejahteraan warganya. Dalam keyakinannya, Kaimana bisa menjadi daerah maju.
Latar belakang sebagai wartawan memantik jiwanya untuk tidak hanya sekedar meliput. Dia memulai berbagai usaha memajukan daerah ini. Sejumlah investor digaet untuk mengembangkan Kaimana. Mereka tak lain adalah jaringan pertemanan selama dia berkiprah di bidang jurnalistik.
“Ada yang ingin membangun pabrik, mengeksplorasi potensi Karst di Kaimana, perikanan laut, hingga investor yang bergerak di sektor pariwisata. Kaimana merupakan kawasan Karst yang berarti memiliki kecantikan alam yang luar biasa. Namun masih belum tergarap maksimal. Para investor itu tertarik memoles potensi ini,” ujar Rio kepada wartawan di Surabaya.
Ketika ditanya visi dan misi yang diusung, Rio menegaskan bahwa warga Kaimana harus bersatu dan bekerja keras untuk mengembangkan potensi daerahnya. Selama beberapa tahun dia merantau di Kaimana, dia menyadari potensi Kaimana sangat melimpah.
“Bayangkan, buah Pala yang paling banyak dicari konsumen ternyata berasal dari Kaimana. Meski dikenal sebagai Pala Fakfak, faktanya buah Pala itu banyak dihasilkan dari Kaimana. Nama buah Pala Fakfak dikenal karena sebelumnya, Kaimana masih menjadi bagian dari Kabupaten Fakfak-Papua Barat,” jelas Rio.
Semua potensi itu, lanjutnya, hanya membutuhkan tekad warga Kaimana untuk menghasilkan manfaat. Dengan modal tekad, semua kendala akan bisa diatasi. Mulai kendala modal, kendala sumber daya manusia, teknologi, hingga kendala jaringan atau network.
Upaya Rio menjajaki pemimpin di Kaimana didukung oleh rekannya yang kebetulan sama-sama berasal dari Surabaya, Agus Sudarsono. Agus didapuk Rio untuk menjadi ketua tim pemenangan. “Kebetulan Mas Agus ini khan seniornya kader Partai Golkar di Surabaya. Saya yakin pengalaman dan jaringan beliau akan mampu memperkuat gerakan politik kami di Kaimana,” imbuhnya.
Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini menyebutkan pencalonan dirinya sebagai Bacawabup Kaimana ini juga mewakili aspirasi para perantau yang berada di Kaimana. Namun dia menegaskan bahwa aspirasi perantau ini bukan berarti mempersaingkan aspirasi anak negeri (warga asli Kaimana) dengan aspirasi para perantau.
“Justru saya harus menghormati masyarakat asli Kaimana dengan tidak mencalonkan diri sebagai Bupati. Dengan saya mencalonkan diri sebagai calon wakil bupati, maka Kaimana tetap harus dipimpin oleh anak negeri,” ujar Rio.
Menurut dia, wacana anak negeri merupakan kearifan lokal yang tak dapat dipungkiri di Kaimana. Hal ini berbeda dengan kota-kota besar yang memungkinkan untuk dipimpin oleh warga perantauan.
Penyiar Radio Sejak SMA
Perjalanan Rio di dunia jurnalistik diawali sejak bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai penyiar Radio Suzana di Surabaya pada tahun 1986-an. “Pagi berangkat sekolah, sore saya berangkat siaran sampai malam. Kadang-kadang sampai tengah malam masih ada di studio menggali ilmu broadcast kepada guru saya Kaisar Victorio,” tutur Rio.
Rio mengakui bahwa kepribadian dan prinsip hidupnya banyak dibentuk oleh Kaisar Victorio. Bahkan ketika jabatannya melejit hingga menjadi Direktur Utama Radio Janger di Bali pada tahun 2000-an, Rio masih terus menjaga komunikasinya dengan sang guru. Rio juga sempat merambah dunia broadcasting di ibukota Jakarta. Sejumlah radio di kawasan ini memperoleh sentuhan seni dan bisnis darinya.
“Teman-teman jurnalis yang ada di Jakarta, Surabaya, dan Bali sudah saya hubungi untuk mendukung hajatan ini. Warga Kaimana harus bangkit dan kebangkitannya didukung oleh berbagai elemen bangsa Indonesia di berbagai daerah,” tegas Rio.
Energi kreatif sang guru Kaisar Victorio yang tercatat sebagai penyiar radio kondang –dan termahal di era 1980 hingga 1990-an – terus menjalari dirinya ketika dia merintis media online berita87.com. Bersama rekan-rekannya, Rio mendirikan Himpunan Praktisi Radio dan Media Online (HIPRO) Indonesia.
“Jiwa kepemimpinan dia cukup menginspirasi rekan-rekan jurnalis yang berdekatan dengan dirinya. Saya membayangkan dia akan menyulut inspirasi dan gairah warga Kaimana untuk bangkit menikmati kesejahteraan,” ujar Sekretaris Jenderal HIPRO Indonesia Rachmad Hidayatullah.
Apakah Rio mampu mengikuti jejak redaktur surat kabar “Suara Kita” di P.Siantar (1926-1927) SM Simanjuntak yang menjabat Bupati Tapanuli Utara periode 1958-1963 atau mantan wartawan Harian Media Indonesia Jakarta Nikson Nababan yang menjabat Bupati Tapanuli Utara periode 2014-2019? Atau Yosep Lagadoni Herin atau lebih populer dengan sapaan Yosni Herin yang menjadi Bupati Folres Timur. Kita tunggu saja sepak terjangnya. (*)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI