Pakde Karwo Raih Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Jakarta, KabarGress.Com – Kerja keras Gubernur Jatim DR. H. Soekarwo dalam membangun wilayahnya berbuah gemilang. Setelah beberapa saat yang lalu meraih penghargaan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2013 dengan predikat terbaik dari Mendagri RI, Tjahjo Kumolo di puncak peringatan hari Otoda XIX, kini orang nomor satu di pemerintahan ujung timur pulau Jawa ini kembali menerima penghargaan dari pemerintah pusat berupa lencana karena penghargaan berturut-turut Samkaryanugraha Parasamya Purna Karya Nugraha empat tahun terakhir.

Penghargaan berupa anugerah tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha itu disematkan secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Gubernur Jatim DR. H. Soekarwo di Istana Negara Jakarta, Selasa (28/4). Selain Gubernur Jatim, penganugerahan berupa pin itu juga diraih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DI Jogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono.

Penganugerahan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha yang diperoleh Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Soekarwo tersebut merupakan penghargaan tertinggi untuk bidang pemerintahan daerah. Dari 13 kabupaten dan kota peraih penghargaan tahun ini, 42 persen atau 7 Kabupaten/Kota dari Jawa Timur meraih penghargaan tersebut. Usai menerima penghargaan, Pakde Karwo menyampaikan rasa syukur atas diterimanya penghargaan tersebut. “Saya merasa bersyukur dengan penghargaan ini, karena ini adalah agregat dari kinerja Kabupaten dan kota yang ada di Jatim. Masyarakat Jatim bagus sekali. Kultur masyasakat pekerja keras. Dan itu harus dirumuskan dengan cara demokrasi yang produktif,” kata Pakde Karwo.

Lebih lanjut Pakde Karwo menjelaskan, kalau Jawa Timur dinilai telah empat kali berturut-turut menerima penghargaan tersebut sebagai juara pertama. Untuk kali ini, Jawa Timur mendapatkan angka 3.100. Sedang Jawa Tengah mendapatkan skor 2.900 dan DI Jogyakarta meraih 2.700. “Sebenarnya evaluasi hanya judulnya, yang tepat kinerja Pemda. Evaluasi dari mendagri objeknya kinerja Pemda. Di bidang pembangunan pemerintahan sosial kemasyarakatannya luar biasa,” terangnya.

Pakde Karwo menambahkan, parameter penilaian yang sangat tinggi adalah tentang dinamika masyarakatnya yang bekerja luar biasa. Disamping itu, 138 indikator yang dinilai telah menunjukkan angka yang cukup tinggi. Dari keseluruhan penilaian, Pakde Karwo menyebutkan kalau pokok penilaian itu adalah pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran, gender, menumbuhkan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan lingkungan hidup serta disparitas antar wilayah. “Bagian pokok, disitu ada kebebasann berpendapat, berorganisasi. Dengan luas wilayah dan beraneka ragam. Kabupaten kita bagus dan kotanya tumbuh kreatifitas dan inovasinya,” ungkap Pakde Karwo.

Sementara soal demokrasi, orang nomor satu di Jawa Timur itu menilai sangat dinamis jika itu mampu dikelola dengan baik dan benar. “Bahkan itu bisa dan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat kita. Kondisi demokrasi di Surabaya berbeda dengan Probolinggo. Tuban beda dengan Madiun, dengan Lamongan. Jadi ada hal yang dikembangkan secara lokal wisdom. Mendengarkan aspirasi untuk digerakkan,” jelasnya.

Sementara menanggapi diterimnya penghargaan tersebut, Mendagri Tahjyo Kumolo usai acara mengucapkan selamat kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Mendagri menilai, dari seluruh provinsi di Indonesia, tiga gubernur yang mendapatkan penghargaan tersebut telah mampu menunjukkan prestasi yang cukup menggembirakan dalam pembangunan pemerintahannya.

“Prestasi Jatim sekarang sudah merata. Tidak hanya Surabaya tetapi sudah sampai Banyuwangi, Tuban dan Sidoarjo. Dan yang kedua, BUMD evaluasi kami terbaik pengelolaannya secara professional dan transparan. Ini pesan Bapak Presiden mari digerakkan daerah-daerah seperti Jawa Timur. Daerah lain mari belajar. Bagaimana antara pimpinan dan rakyat mendekat. Daerah lain harus digerakkan,” kata Mendagri.

Oleh karena itu, dirinya berpesan agar seluruh kepala daerah di seluruh Indonesia bisa mampu membangun komunikasi yang baik dengan masyarakatnya. “Bagaimana antara pimpinan dan rakyat bisa terjalin dengan harmonis. Dan Jatim sangat layak mendapatkan penghargaan. Provinsi lain harus meniru Jatim. Menanggapi posisi Jatim yang ada di tengah Indonesia. Jatim harus mampu menjaga stabilitas. Posisi sentral ini kalau tidka hati-hati, akan berpengaruh luas. Memanage dan menggerakkan masyasakat itu memang tugas Pakde Karwo sebagai gubernur. Gubernur memang capek, tapi sebagai tugas dan amanat tetap harus dilakukan karena itu kontraknya,” ungkapnya.

Sementara itu Presiden Jokowi mengapresiate penghargaan yang baru saja disampaikan, dengan harapan hal ini menjadi pemicu gerak pembangunan. “Kita akan terus melakukan percepatan pembangunan, bulan Mei ini akan dimulai karena baru pertengahan Januari ini perubahan APBN digedog dan lelang baru saja selesai dilakukan,” tambahnya.

Seperti trans Sumatera dari Lampung sampai Aceh, juga pembangunan jalan tanpa hambatan dari Solo – Ngawi – Kertosono segera dilakukan ground breaking. “Juga kereta api cepat dari Surabaya ke Jakarta, untuk ini tidak saya informasikan sebelah mana yang akan dilalui. Biar jadi keputusan dulu,” kata Jokowi yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Penganugrahan Tanda Kehormatan ini selain satya lencana kepada tiga gubernur juga diberikan kepada Bupati Lamongan, Bupati Pinrang, Bupati Sidoarjo, Bupati Bantul, Bupati Kutai Kartanegara, Walikota Blitar, Walikota Surabaya, Walikota Cimahi dan Walikota Jogjakarta. Selain itu juga diberikan penghargaan piala/trophy Samkaryanugraha Parasamya Purna Karya Nugraha kepada Bupati Tuban, Bupati Purbalingga, Walikota Madiun dan Walikota Mojokerto. (hery)

Teks foto:

– Presiden Joko Widodo saat menyematkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha kepada Gubernur Jatim Soekarwo.

– Gubernur Jatim Soekarwo bersama bupati-bupati di Jatim yang mendapatkan penghargaan dari Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara.