Surabaya, KabarGress.Com – Para produsen Indonesia harus mampu bersaing menyusul akan segera berlakunya liberalisasi melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada Desember 2015. “Harus diwaspadai bagi pelaku konstruksi di tanah air supaya jangan sampai pasar domestik diambilalih kompetitor asing. Untuk itu produsen material dan teknologi bangunan harus mampu bersaing dengan produk luar negeri,” ungkap kata Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Jatim, Deddy Suhajadi, di sela-sela acara Pameran Indobuildtech Expo Surabaya 2015, bertempat di Grand City Convex Surabaya, Rabu (22/4/15).
Menurut Deddy, selama ini negara kita lebih banyak kemasukan barang dari luar negeri, sedangkan untuk ekspornya sendiri sangat kurang. “Untuk mengangkat negara ini ke depan kita harus bisa lebih banyak ekspor produk kita ke 10 negara yang tergabung dalam MEA 2015,” tandasnya.
Deddy menjelaskan dengan adanya MEA 2015 akan tercipta single market diantara 10 negara yang tergabung dalam MEA, seperti produksi genteng bisa distandartinternasionalkan dan bisa digunakan oleh 10 negara tersebut. “Jadi genteng yang digunakan 10 negara tadi, hanya satu produk genteng saja yang sudah pasti berstandart internasional, apalagi kalau produk-produk lainnya juga bisa seperti itu pasti pihak Eropa maupun Amerika akan kalah bersaing. Bahkan sebentar lagi akan ada tambahan enam negara lagi yang turut bersaing yakni China, Korea, Jepang, India, Australia dan Switzerland,” terangnya lebih jauh.
Untuk itu Indonesia jangan sampai kalah dengan negara-negara tersebut seperti Korea dan Jepang. “Sebab apa yang ada di Indonesia ini hampir sama dengan yang ada di Jepang dan Korea, seperti kendaraan baik motor maupun kendaraan lainnya, sama dengan yang ada di dua negara itu. Makanya kita jangan sampai kalah dengan mereka,” kata Deddy mengingatkan.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengujian Material dan Bangunan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur, Bambang Sukardono, menambahkan untuk menghadapi MEA antara pihak produsen dengan tukang bangunan ini harus ada kerjasama dimana pihak produsen turut membimbing tukangnya sehingga tukang ini bisa menjadi ujung tombak pemasaran karena sebaik apapun produk tanpa dipasang dengan baik hasilnya juga kurang baik.
Dan untuk mengayomi para tukang dan mandor ini Cipta Karya sudah membuat paguyuban yang diberi nama PA’TUMAN (Paguyuban Tukang dan Mandor). “Melalui paguyuban inilah kami kumpulkan semua tukang yang ada di Jawa Timur dan kami beri pelatihan sesuai dengan Standart Nasional Indonesia (SNI) supaya siap untuk bersaing dengan tukang luar,” ujarnya.
Bahkan saat ini sudah ada sekitar 10 ribu tukang yang sudah dilatih oleh Semen Gresik dan yang sudah disertifikasi sekitar 5 ribuan sedangkan yang baru masuk paguyuban baru 100 tukang. “Saya yakin, tanpa adanya tukang yang bagus, bersertifikasi, skill dan sikap yang baik produk apapun tidak akan bagus cara kerjanya,” imbuh Bambang. (ro)
Teks foto: Kepala Seksi Pengujian Material dan Bangunan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur, Bambang Sukardono.
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan