Jombang, KabarGress.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan bahwa saat ini perang terjadi dimana-mana. Di negara Timur Tengah seperti Siria, Irak, Yaman ataupun negara lain seperti Afganistan. Hal tersebut dapat terjadi karena mereka tidak pernah mengadakan Sholawatan dan tidak mengenal budaya pewayangan.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat nonton bareng wayang kulit dalam rangka memperingati Satu Abad berdirinya PP. Mamba’ul Ma’arif dan Haul KH. M Bisri Syamsuri, di PP. Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang, Jumat (10/4) malam.
Majelis yang senang membaca Sholawat Nabi Muhammad SAW, akan mendapatkan barokah sehingga dapat menjalankan kehidupan dengan senang, ayem, dan selalu gembira. “Insyallah dengan ber Sholawat, mempunyai kekuatan untuk menjadikan manusia menjadi kuat, tidak mudah putus asa, selalu bergembira, ayem, dapat menyelesaikan segala urusan. Dengan bersholawat, berarti menusia mempercayai adanya Nabi Besar Muhammad SAW dan sangat mengaharapkan mendapatkan syafaatnya,” paparnya.
Lebih lanjut disampaikan pula, orang apabila hidupnya senang, ayem maka melakukan segala pekerjaan juga dengan iklhas. Malakukan segala sesuatu sesiau dengan Fadillah Allah. Negara Indonesia, dapat menjadi Negara kuat, kokoh karena rakyatnya sampai saat ini masih melakukan sholawatan sebagaimana yang dilakukan oleh para kiai dan para pejuang yang memperebutkan Indonesia dari para penjajah.
Demikian pula dengan budaya tradisional wayang, dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyosialisasikan dan mengingatkan kepada masyarakat tentang tuntutan hidup yang tertuang dalam Kitab Suci Al Quran. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Dalang Ki Enthus Susmono.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Jatim Drs. KH Abdul Halim Iskandar sebagai buyutKH. M Bisri Syamsuri mengajak Gus Ipul yang juga sebagai buyut KH. M Bisri Syamsuri untuk selalu bekerjasama membesarkan PP. Mamba’ul Ma’arif dan selau rukun. Apalagi saat ini mereka sebagai Pimpinan Legislatif dan Eksekutif di Jatim, sebagai panutan masyarakat Jatim. Selalu
rukun dan bekerjasama menjaga Pondok, menjaga Jawa Timur dan sekaligus menjaga keutuhan NKRI.
Sementara itu Menteri Ketenaga Kerjaan RI Muhammad Hanif Dhakiri yang ikut hadir pada kesempatan itu mengatakan bahwa pondok pesantren merupakan aset yang dimiliki Indonesia. “Negara Indonesia tidak akan ada tanpa kehadiran para ulama, para kiai, dan pondok pesantren,” ungkapnya. Oleh karena itu para santri harus bangga dapat mengenyam pendidikan di pondok pesantren.
“Jangan berkecil hati hidup di pondok pesantren. Santri adalah generasi cerdas, pintar tapi tetap berakhlak. Ke depan jalannya Indonesia adalah jalannya para santri,” pesannya lebih lanjut.
Dikatakan pula, bahwa kita hidup harus bersinergidengan budaya yang ditinggalkan nenek moyang, seperti budaya pewayangan. “Anak muda harus mencintai dan menjaga budaya bangsa, harus tahan dari gempuran budaya asing, jangan keblinger dengan budaya negara lain,” paparnya.
Pada kesempatan itu pagelaran wayang merupakan pertunjukan yang pertama kali dipertontonkan sebagai hiburan masyarakat sekitar pondok pesantren utnuk memperingati satu abad berdirinya PP Mamba’ul Ma’arif.
Dengan dalang Ki Enthus Susmono mempertontonkan wayang kulit dengan judul “Dewa Ruci” yang diibaratkan sebagai harapan untuk mendapatkan obat agar keutuhan NKRI tetap terjaga. (hery)
Teks foto: Wagub Jatim Saifullah Yusuf memberikan sambutan sebelum mendampingi Menaker RI Hanif Dhakiri membuka wayangan memperingati satu abad PP. Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang.
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF