Surabaya, KabarGress.Com – Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo yang juga salah satu putra Madiun berharap, asrama mahasiswi Payuban Madiun (Paguma) bisa menjadi pusat budaya madiunan. “Asrama mahasiswi ini nantinya harus terus menggemakan budaya madiunan, jangan sampai mahasiswi unggulan daerah saat kembali ke Madiun menjadi asing di daerahnya sendiri,” ungkapnya saat meresmikan asrama mahasiswi paguma di Jl. Keputih Tega, Sukolilo, Surabaya, Minggu (5/4) malam.
Ia menjelaskan, budaya orang madiun yakni andap ansor, cerdas, dan religius.Karenanya jika generasi muda sudah melupakan budaya aslinya, tidak akan ada gunanya perubahan teknologi yang diterapkan. ”Santun, pintar tapi tidak minteri terus dikembangkan sehingga bisa mengangkat budaya leluluhur kita yaitu budaya Pawitan Dirogo,” tambahnya.
Ditambahkan, semua mahasiswi yang akan tinggal di asrama itu harus membuat pakta integritas, untuk sanggup mengembagkan budaya madiunan di tempat ini. Selain itu rasa tenggang rasa dengan warga sekitar asrama harus dikembangkan, karena asrama mahasisiwi itu dibangun di tengah lingkungan masyarakat. “Selalu bekerjasama dan berkoordinasi dengan pengurus RT/RW setempat, sebab merekalah yang membantu lancarnya pembangunan asrama ini,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan, di belakang bangunan gedung asrama mahasiswi masih ada sisa tanah yang cukup luas, ia berharap seluruh akan bisa dibangun asrama mahasiswa. Tentunya dengan dukungan baik financial, moril dan spirituil dari seluruh anggota Paguma. “Adek-adek mahasiswa saat ini masih belum mendapatkan tempat tinggal yang nyaman dan aman. Semoga kita semua juga bisa mewujudkan asrama khusus bagi mahasiswa,” pungkasnya.
Sementara itu Marsekal TNI (Purn) H. Djoko Suyanto selaku pelindung paguma mengatakan, sangat menghargai konsep the power of ideas sejak awal pembuatan asrama tersebut. Ide yang dicetuskan Pakde Karwo bersama anggota paguma lainnya bukan untuk kepentingan pribadi, namun untuk anak muda asli Madiun. Utamanya bagi generasi muda yang berprestasi, namun mereka kesulitan untuk mencari tempat tinggal yang layak. “Sungguh kekuatan ide yang luar biasa, dengan dibarengi tekad yang kuat kita yakin akan berhasil,” jelasnya.
Ia menambahkan, semua mahasiswi yang tinggal di asrama itu harus bisa terkoneksi dengan dunia maya. Karenanya proses pemasangan Wi Fi dan internet akan segera direalisasikan. Selain itu untuk menunjang fasilitas peribadatan juga dibangun mushola, yang pembangunannya juga segera berjalan. “Semoga keberadaan asrama ini dan support dari paguma, semua mahasisiwi dan mahasiswa Madiun nantinya bisa menjadi Soekarwo-Soekarwo, Pranowo-pranowo atau bahkan SBY-SBY selanjutnya di masa depan,” harapnya.
Asrama mahasiswi ini nantinya harus terus menggemakan budaya Ketua panitia Dr. Herli Yuliastan mengatakan, asrama mahasiswi paguma yang digagas sejak tahun 2011 itu berdiri pada tanah seluas 500 m2 dengan luas bangunan 211 m2. Terdapat 29 kamar yang nantinya akan ditempati oleh 58 orang mahasisiwi. (hery)
Teks foto:
– Gubernur Jatim Soekarwo saat menyampaikan sambutannya di acara peresmian asrama mahasiswi Paguma di Sukolilo Surabaya.
– Pelindung Paguma, Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto bersama Gubernur Jatim Soekarwo menerima cinderamata dari pengurus Paguma di Surabaya.
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF