Surabaya, KabarGress.Com – Pertumbuhan deposito di Jawa Timur menunjukkan perbaikan pada Januari 2015, tumbuh sebesar 23,40 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy). Pada 2014, deposito hanya mampu tumbuh sampai level 22,15 persen didorong oleh pertumbuhan deposito pemerintah yang tumbuh sebesar 57,91 persen (yoy).
Dana Pihak Ketiga (DPK) pada posisi Januari 2015 mencapai Rp387,18 triliun atau meningkat sebesar 14,25 persen. Suku bunga simpanan meningkat dari rata-rata tertimbang 4,42 persen (Desember 2014) menjadi 4,49 persen di Januari 2015.
Sementara itu, pertumbuhan kredit di Jawa Timur mencapai 12,00 persen dengan nilai nominal Rp343,53 triliun. Kedua indikator ini mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dari pertumbuhan DPK dan kredit nasional, yang masing-masing sebesar 14,22 persen dan 11,63 persen.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Sarifuddin Basara, Selasa (10/3/2015), mengungkapkan untuk total aset perbankan di Jawa Timur pada Januari 2015 mencapai Rp478,94 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 12,81 persen (yoy), masih lebih lambat dibandingkan pertumbuhan aset di tingkat nasional yakni sebesar 14,04 persen (yoy).
Penyaluran kredit di Jawa Timur masih didominasi oleh kredit yang bersifat produktif dengan pertumbuhan sebesar 12,62 persen untuk kredit modal kerja dan 8,43 persen untuk kredit investasi. ”Kedua kredit tersebut memiliki proporsi 73,47 persen dari total kredit. Sedangkan untuk kredit konsumsi mengalami pertumbuhan sebesar 12,56 persen dan memiliki proporsi 26,53 persen dari total kredit,”ujarnya.
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit didominasi oleh sektor-sektor utama dalam struktur PDRB Jatim, yakni sektor industri pengolahan (29,53 persen) dan sektor perdagangan besar dan eceran (25,55 persen) dengan pertumbuhan masing-masing secara berurut sebesar 13,36 persen dan 11,98 persen.
Tingginya penyaluran kredit di Jawa Timur menunjukkan fungsi intermediasi perbankan yang sudah cukup baik. Berdasarkan lokasi proyek atas kredit yang disalurkan, Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat cukup tinggi sebesar 102.29 persen. Angka LDR yang berada diatas level 100 persen mengindikasikan adanya dana kredit dari bank di luar wilayah Jawa Timur untuk pembiayaan proyek.
Tingginya LDR juga dipengaruhi oleh penurunan rata-rata suku bunga kredit dari 12,38 persen (Desember 2014) menjadi 12.34 persen. Secara umum, stabilitas sistem perbankan masih cukup kondusif meski dihadapkan pada peningkatan risiko kredit yang terlihat pada Non-Performing Loan (NPL) yang kini berada di level 2,05 persen. (ro)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan