Surabaya, KabarGress.Com – Pada Pebruari 2015 ini, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur kembali menurunkan tarif tenaga listrik (TTL) golongan R-2/TR 3.500 VA- 5.500 VA, R-3 / TR 6.600 VA ke atas, B-2/ TR 6.600 VA-200KVA, B-3 / TM di atas 200 KVA, B-3/TM di atas 200 KVA, B-4/TT 30.000 KVA ke atas, P-1/TR 6.600 VA-200 kVA dan P-2/ TM di atas 200 kVa.
Deputy Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jatim, Pinto Raharjo, mengatakan penurunan TTL ini sudah sesuai surat ederan Direksi PT PLN (Persero) Distribusi Jatim nomer 1100.K/DIR/2014. “Tata cara penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tarif Adjustment) sesuai pasal 5. Dimana penurunan tarif diberlakukan mulai Pebruari ini,” terang Pinto Raharjo, di Surabaya, Senin (9/2/2015).
Dijelaskan Pinto, untuk tahun ini ada pengecualian dari beberapa golongan diantara golongan R-1/TR 1.300 VA dan R-1/TR 2.200 Va belum ada penurunan. Dua golongan tersebut, bukan berarti turun tarif akan tetapi masih penundaan saja. “Keputusan kedua golongan ini belum ada penetepan penurunan tarif masih ditunda dulu saja,” ungkapnya.
Penurunan tarif tenaga listrik di Indonesia termasuk Jatim terpengaruh tururnya harga minyak dunia yang kian merosot. Hal ini, membuat perusahaan listrik nasional mengambil kebijakan untuk menurunkan tarif tenaga listrik. “Indikator harga minyak semakin turun dibandingkan sebelumnya. Artinya, kami juga mengikuti indikator tersebut. Sebelumnya, Januari Rp1.496 per kwh kini sudah menurun Rp1.468 per Kwh di bulan ini (Pebruari) atau turun Rp27,8 per kWh,” urainya.
Selain penurunan tarif tenaga listrik, hingga saat ini jumlah pelanggan listrik di wilayah area kerja PT PLN (Persero) Distribusi Jatim sudah mencapai 8,4 juta pelanggan. Sementara di tahun ini perusahaan listrik plat merah ini akan menargetkan jumlah pelanggan 540 ribu pelanggan yang difokuskan pada daerah-daerah.
“Penambahan jumlah pelanggan ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya yakni 600 ribu pelanggan. Dari angka itu kami bisa mencapai 570 akhir tahun 2014. Sementara untuk tahun ini kami sengaja fokus pada daerah saja. Hal ini dikarenakan area kota pertumbuhan kurang begitu baik,” lanjut Pinto.
Sementara kebutuhan listrik di Jatim saat ini masih surplus 800 ribu Maga Watt (MW). Sedangkan, kebutuhan listrik Jatim, beban puncak sudah mencapai 5000 MW dan sisanya 3000 MW. “Dengan kondisi surplus kami berharap jumlah pelanggan di Jatim akan mengalami kenaikan pada tahun ini. Dan kami optimis jumlah pelanggan lisitrik di Jatim mengalami kenaikan mengingat jumlah pembangunan di beberapa wilayah cukup tinggi sehingga kebutuhan listrik diperlukan,” imbuhnya.(ro)
Teks foto: Deputy Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jatim, Pinto Raharjo.
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan