Jombang, KabarGress.com – Masyarakat diminta waspada Demam Berdarah Dengue (DBD) dan melakukan tindakan yang cepat. Jika ada anggota keluarganya yang mengalami demam panas tinggi diminta segera membawa ke rumah sakit. Selain itu melakukan upaya preventif, melaui Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan Mengubur, Menguras Menutup (3 M). Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Jatim Gus Ipul ketika meninjau pasien demam berdarah, di Rumas Sakit Umum Daerah Jombang, Rabu (21/1) sore.
Menurutnya, trend/ kecenderungan setiap tahun bulan Januari selalu ada lonjakan demam berdarah. Setiap Januari di Jatim ada kasus demam berdarah, bersyukur dari tahun ke tahun ada penurunan. Untuk tahun ini ada beberapa kab/ kota yang mengalami peningkatan sehingga.perlu diwaspadai bersama dengan penanganan yang cepat karena bagi yang sudah terkena demam berdarah waktunya sangat terbatas hanya satu minggu.
Meski data di Jatim 2013 tercatat 14.936 kasus DB dan 2014 menurun menjadi 8.906 kasus DB. Namun tidak monopoli Jombang, setiap Kab/ Kota ada. Setiap tahun berpindah tahun lalu Jember, Bondowoso dan Probolinggo. Sekarang cenderung di Jombang dan Banyuwangi.
Akibat penyakit menular yang dibawa nyamuk dan akibat terlambat dibawa ke rumah sakit. Padahal golden time DB hanya tujuh hari.( seminggu). Masyarakat harus lebih cepat membawa ke rumah sakit karena jika sudah mengalami pendarahan akan kewalahan.
Sejak 2011 pemprov JAtim suah mengeluarkan Surat KEputusan Gubernur no 20 tahun 2011 yang intinya minta Bupati/ Walikota mewaspadai demam berdarah pada bulan tertentu dan menghimbau percepatan penanggulangan kasus DB.
Sampai 19 Januari 2015 terdapat 378 kasus dengan kematian 8 orang se Jatim. Untuk, Kab. Jombang jumlah kasus 110 dengan korban meninggal sebanyak 4 orang. “Bupati telah bekerja dg baik, ada penurunan dibandingjan 2014 , ada bebrapa langkah yg diambil oleh Pemprov Jatim dan Pemkab/ kota pertama emmastikan obat –obatan yang diperlukan untuk mengatasi pasien DB cukup. Kedua, mengajak seluruh masy waspada, dan sampai sekrang masih belum ada pemikiran untuk kondisi luar biasa (KLB) menyelenggarakan kondisi luar biasa.
“Lihat trend dulu, menyebar di seluruh jatim, dan yang paling tahu keadaan adalah Bupati/ walikota. Kita ingin melibatkan masyarakat secara aktif menanggulangi maslah ini karena kuncinya ada di masyarakat,” ungkapnya.
Bupati Jombang Nyono Suharli mengatakan, di Jombang masyarakat yang terkena kasus Demam Berdarah 110 orang. Sekarang di RSUD ada 78 pasien, yang masih di ICU 34 orang dan yang 44 orang di bangsal.
Pemkab Jombang sudah sejak dini mengantisipasi, diantara 5 kecamatan dan 10 desa sudah di poking pemberantasan sarang nyamuk semua bahkan sampai 14 kali namun ini dilaura kemampuan manusia sudah berusaha allah menakdirkan, so darei 110 kasus ada 4 yg meninggal karena pada saat dikirim ke RSUD Jombang keadan sudah akut/ buruk. Ada yang meninggal di perjalanan, dan yang dua orang rujukan dari rumah sakit swasta. (hery)
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF