Surabaya, KabarGress.com – Sekdaprov Jatim, Dr. H. Akhmad Sukardi yang juga Pembina I Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak Kanak (GOPTKI) Provinsi Jatim meminta pendidikan TK dan PAUD diberikan sesuai porsi dan kebutuhan anak-anak.
“Keberhasilan pendidikan anak pra sekolah, harus disesuaikan dengan porsinya anak-anak, bukan berdasarkan kepentingan atau keinginan orang tua dan gurunya,” pintanya saat membuka Seminar Penguatan organisasi dalam pengelolaan manajemen penyelenggara TK untuk menghadapi Kurikulum 2013” di Kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Jumat (19/12).
Ia menjelaskan, sampai saat ini pengertian penilaian dan pengukuran cenderung dianggap sama pada semua tingkat pendidikan, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah. Penilaian sering digunakan untuk melihat prestasi belajar anak dan berbagai keperluan lain, juga untuk memperoleh gambaran pertumbuhan dan perkembangan anak di sekolah. “Untuk itu para penyelenggara TK perlu melakukan evaluasi kembali, jangan sampai ada hal yang menyimpang dari prosedur pelaksanaan pembelajaran di TK atau PAUD,” imbuhnya.
Ditambahkan, pendidikan yang bermutu sebagai pra-syarat SDM yang berkualitas, yakni manusia yang berintelektual, bermoral dan beretika. Mengingat tantangan dunia pendidikan ke depan semakin berat akibat majunya teknologi informasi. Kewajiban DPD GOPTKI Provinsi Jatim adalah memikirkan anak-anak usia dini tidak terbawa arus negatif. “Pengaruh negatif permainan dunia maya cukup mengkhawatirkan, mengingat kemampuan anak usia dini masih polos dan belum waktunya menerima hal di luar kemampuan daya tangkapnya,” terangnya.
Para penyelenggara pendidikan, lanjutnya, harus lebih hati-hati dalam memberikan metode pembelajaran agar anak-anak bisa menyerap apa yang diajarkan. Metode yang diperbanyak adalah dengan bermain-main, tetapi menyelipkan ilmu dan pengetahuan. “Evaluasi kurikulum perlu dipikirkan bersama, karena keberhasilan pendidikan tidak hanya didukung saran prasaran tapu juga kurikulum,” imbuhnya.
Selain itu, GOPTKI harus mengoptimalkan perannya dalam meningkatkan kualitas SDM secara dini sehingga mengasilkan anak cerdas dan berakhlak baik. Hal itu juga harus ditunjang dengan peningkatan kualitas SDM pengajarnya, agar mampu mempersiapkan anak pra sekolah dengan meletakkan dasar-dasar pengetahuan. Ini penting agar anak bisa mempersiapkan pengalaman belajar ke jenjang yang lebih tinggi dikemudian hari. “Yang terpenting GOPTKI juga harus memperhatikan kesejahteraan guru-guru yang mengajar di TK, agar mereka bisa mengajar dengan tenang,” pungkasnya.
Ketua DPD GOPTKI Provinsi Jatim, Chaeruni Yuliati Akhmad Sukardi, S.Sos mengatakan, seminar diikuti 120 orang mengangkat tema “Penguatan Organisasi Dalam Pengelolaan Manajemen Penyelenggara TK Untuk Menghadapi Kurikulum 2013.
Menurutnya, rencana kurikulum 2013 adalah hal yang perlu dipahami bersama para pengajar anak-anak usia dini. Hal itu rangkaian perubahan kurikulum dengan jenjang sekolah diatasnya. Sebagaimana diketahui, banyak lembaga PAUD yang menerapkan metode baca tulis hitung (calistung). Pada kenyataannya belum tentu sesuai dengan kebutuhan anak seusianya. “Padahal menurut pendapat pengamat, anak TK belum perlu dibebani belajar menghafal, menghitung, ataupun tes lainnya yang telalu membebani,” pungkasnya. (hery)
Teks foto: Sekda Prov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM menerima penghargaan Transmigrasi Award 2014 dari Wakil Presiden Jusuf Kalla di gedung Kementerian PDT dan Transmigrasi.
More Stories
Mampu Yakinkan Panelis, Mei Diunggulkan Jadi Rektor Unitomo
Wagub Emil, Tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah Hadir di Wisuda STIT Islamiyah KP Paron
FK UKWMS Melantik Dekan Baru