Surabaya, KabarGress.com – Usaha mikro merupakan salah satu tulang punggung perekonomian jatim. Berkat UMKM dan koperasi Jatim bisamaju. Oleh sebab itu, rahasia agar bisa bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 201, UMKM dan koperasi harus diperkuat pengembangannya. Demikian disampaikan Wagub Jatim, Drs. Saifullah Yusuf saat membuka Expo Koperasi dan UMKM 2014 di Ballroom Grand City, Surabaya, Rabu(26/11).
Kedepan perlu lebih memperkuat sektor UMKM dan koperasi. Pemerintah pusat maupun daerah harus memberikan dukungan agar para pelaku UMKM dan koperasi terus meningkatkan kualitasnya agar bisa bersaing dengan produk dari negara lain.
Apalagi, MEA akan berlaku sebentar lagi. Dimana akan membawa perubahan dalam iklim perdagangan di Jatim. Akan tetapi bukan hanya Jatim dan Indonesia saja, negara lain dikawasan ASEAN juga memberlakukan hal tersebut. Arus barang, sumber daya manusia, modal dan investasi serta jasa lebih leluasa peredarannnya dibandingkan saat ini.
Oleh sebab itu, syarat utama agar mampu bisa bersaing apda MEA 2015 adalah harus memperkuat pasar dalam negeri.Salah satunya mendorong UMKM dan koperasi. Hal itu, seirama dengan tema Jatim yang selalu mendorong UMKM dan koperasi untuk memperkuat pasar dalam negeri dan selanjutnya melakukan ekspansi di negara lain. “Bukan hanya di Indoensia, akan tetapi harus memperkuat pasar di luar negeri juga, “ tuturnya
Gus Ipul, sapaan akrabnya menegaskan, tidak ada pilihanlain agar tidak kalah pada MEA 2015 yakni memperkuatkualitas produksi. Salah satu jalannya dengan melakukan inovasi, perbaikan dan menghasilkan sesuatu tiap tahunnya. Sehingga ada variasi dan peningkatan pada produk hasil UMKM dan koperasi Jatim. “Jatim harus membanjiri negara lain dengan produk produk berkualitas agar tetap bersaing,” jelasnya.
Ia menambahkan, sektor UMKM dan koperasi bisa berkembang di Indonesia apabila selalu mendapatkan perlindungan dan bantuan dari pemerintah. Bantuannya berupa dibuatkan kebijakan maupun regulasi yang menguntungkan UMKm dan koperasi.
Wagub Jatim mencontohkan, di beberapa negara yang berkembang, telah dibentuk sebuah institusi khusus, yang didalamnya ada unsur pemerintah dan UMKM. Tugas intistusi tersebut adalah melakukan pendampingan pelaku UMKM dan koperasi. Juga membantu mencarikan bahan baku, mendampingi proses produksi serta pemasaran. “Bahkan, juga mendorong produk hasil UMKM tersebut untuk di sertifikasi sehingga bisa melakukan ekspor. Dan hebatnya, institusi tersebut juga membantu mencari inovasi baru bagi UMKM,”ucapnya.
Dengan demikian, untuk melindungi UMKM dan koperasi agar terus mampu bersaing dan meningkatkan kualitasnya, Pemprov Jatim harus berkomitmen dengan membuat sebuah kebijakan yang berpihak kepada UMKM dan koperasi. “Kebijakan yang berpihak kepada UMKM dibuat, dan juga Pemprov Jatim mengucurkan dana tiap tahunnya agar UMKM terus berkembang,” paparnya.
Apabila jatim maju maka tata kelola pemerintahan disebut sukses. Saat ini, 54 persen perekonomian Jatim di topang oleh sektor koperasi dan UMKM. Ada sekitar enam juta UMKM di Jatim. Dari enam juta tersebut hanya sekitar 200 ribu yang telah melakukan perdagangan dengan luar negeri. Itu tandanya harus segera ditingkatkan produktifitas dari UMKm di Jatim. Syarat utama ekspor adalah mempunyai kualtias yang bagus dan tentunya berstandarisasi.
Pada kesempatan tersebut Gus Ipul memuji dengan seringnya diadakan expo yang memasarkan hasil produksi UMKM dan koperaso. Expo merupakan langkah efektif sebagai sarana promosi UMKM agar bisa menembus pasar nasional maupun ekspor. “Kedepannya, harus dicari inovasi baru dalam penyelenggaraan expo UMKM dan koperasi. Bukan hanya menampilkan produk produk yang dipamerkan, tetapi expo bisadikemas dengan metode lainnya, misalnya seperti karnaval. Jadi tidak hanya pameran statis saja, tetapi juga dinamis dengan mencari bahan inovasi baru,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Drs. A Mudjib Afan, MARS mengatakan, Expo Koperasi dan UMKM 2014 baru dua kali diselenggarakan. Penyelenggaraannya bertujuan menyediakan media promosi bagi produk koperasi dan UMKM untuk meningkatkan akses pasar, dan juga sebagai media pembelajaran untuk pelaku usaha agar lebih mengembangkaninovasinya.
Mudjib Afan menjelaskan, dengan adanya expo ini, diharapkan meningkatkan kesadaran para pelaku usaha koperasi dan UMKM untuk semakin meningkatkan dan memfokuskan produksi serta daya saingnya melalui produk yang beredar di pasar.
Expo diselenggarakan mulai tanggal 26 – 30 November 2014. Diikuti sekitar 186 stan, dimana akan bertambah jumlahnya. “Pada tahun ini sebenarnya diikuti 186 stan, akan tetapi melihat antusias para pelaku usaha maka akan ditambah 100 stan lagi,” jelasnya.
Pada expo kali ini, menampilkan produk hasil pertanian, peternakan, perkebunan dan olahan makanan dan minuman dari produk yang kreatif, berteknologi tinggi, dan kemasan yang bagus serta beroirentasi ekspor.
Pada kesempatan itu, juga diberika penghargaan KSP berkinerja baik tahun 2014. Untuk kategori skala provinsi Jatim diterima Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Mal Wa Tamwil Amanah Ummah Surabaya. Sedangkan skala kabupaten/kota diterima oleh KSP Yala Bina Usaha Kab. Sidoarjo (hery)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan