Surabaya, KabarGress.Com – Pialang asuransi akan terus menjadi ujung tombak menggugah kesadaran masyarakat untuk berasuransi. “Berbagai kegiatan telah kami lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berasuransi. Dan melalui Insurance Day 2014 yang telah dilaksanakan pada 18 Oktober lalu, kami berharap dapat mengenalkan lebih mendalam mengenai asuransi,” tandas Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia atau Asosiasi Broker (APPARINDO), Nanan Ginanjar, di sela-sela acara Rapat Tahunan APPARINDO, di Hotel Pullman Surabaya, Rabu (29/10/2014).
Menurutnya, pasar asuransi Indonesia sangat besar dibandingkan negara-negara anggota ASEAN. “Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berasuransi merupakan tujuan dari kegiatan Insurance Day 2014. Peran pialang asuransi sangat penting di dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berasuransi,” tandasnya.
Disebutkan, jumlah perusahaan pialang asuransi di Indonesia sebanyak 151 perusahaan dan 30 perusahaan pialang reasuransi. “Dengan menggelar berbagai kegiatan sosialisasi tentunya akan lebih mengenalkan masyarakat akan pentingnya asuransi,” timpalnya.
Hingga akhir tahun, APPARINDO menargetkan bisa meraih pendapatan atau “fee broker” Rp2 Triliun. “Untuk semester pertama pencapaian “fee broker” sekitar Rp1,2 Triliun dan kami berharap akhir tahun bisa mencapai angka Rp2 Triliun,” ujarnya.
Angka pencapaian tersebut, lanjutnya, semester pertama ada kenaikan sekitar 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adanya kenaikan tersebut masih didominasi sektor asuransi kesehatan dan juga asuransi lainnya. “Sedangkan untuk asuransi sektor properti dan kendaraan bermotor masih belum begitu berpengaruh menyusul adanya peraturan pembatasan tarif fee yang hanya 15 persen,” terangnya.
APPARINDO saat ini juga mengusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan peninjauan ulang terkait dengan iuran yang diberikan. “Menurut kami iuran sebesar 1,2 persen dari nilai total fee itu sangat tinggi. Dan harapan kami nilai tersebut bisa diperbarui lagi,” tukasnya.
Selain keberatan dengan besarnya nilai iuran yang diberikan dirinya juga mengusulkan adanya “fee profesional” yang harus diberikan kepada pialang asuransi. “Kami ini kan profesional, jadi bisa wajar bila mendapatkan fee dari profesi kami itu. Minimal angkanya sekitar 10 sampai dengan 20 persen dari jumlah yang ada,” ingatnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Insurance Day 2014, Harry Purwanto, mengatakan Insurance Day 2014 merupakan kegiatan yang ke sembilan kalinya semenjak digelar pertama kali pada 2006. Insurance Day 2014 dirayakan dengan berbagai kegiatan yang diharapkan dapat mengenalkan lebih mendalam mengenai asuransi.
Dikatakan Harry, untuk Insurance Day 2014 ini mengambil tema “Generasi Cerdas Berasuransi”. “Kegitan ini didukung penuh Dewan Asuransi Indonesia serta regulator OJK. Generasi Cerdas Berasuransi mempunyai arti generasi yang paham asuransi dan mengetahui pentingnya melakukan perencanaan keuangan, melindungi aset dan dirinya dengan berasuransi. Adapun tujuan akhir kami melaksanakan Insurance Day tahun ini yaitu bisa membuat semua generasi untuk cerdas berasuransi,” tuturnya.
Kegiatan Insurance Day 2014 tidak hanya di Jakarta, tapi juga diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara, dan Makassar, Sulawesi Selatan. Di tiga kota ini, Panitia Insurance Day 2014 membuka Insurance Job Fair dan menyelenggarakan Insurance Vaganza. Harry Purwanto merupakan seorang eksekutif perusahaan pialang asuransi (insurance broker). Tahun ini memang giliran APPARINDO menjadi Ketua Panitia.
Perlu diketahui, Dewan Asuransi Indonesia (DAI) menilai penetrasi asuransi di Indonesia hingga saat ini masih terbilang rendah. Dan pemahaman serta akses masyarakat akan produk dan jasa asuransi harus tetap terus didorong dari waktu ke waktu.
Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 menunjukkan baru 17,84 %, atau hanya sekitar 18 dari setiap 100 penduduk Indonesia, yang mengerti manfaat asuransi dengan baik. Selain itu, hanya sekitar 12 dari setiap 100 penduduk Indonesia yang menggunakan produk dan jasa perasuransian atau 11,81 %.
Ketua Umum DAI, Hendrisman Rahim, mengatakan rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia mencerminkan masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak memahami pentingnya asuransi bagi kehidupan dan juga perencanaan keuangan mereka.
“Ini sangat disayangkan, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar,” katanya saat konfernsi pers di Jakarta, Senin (13/10/2014).
Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa merupakan pasar potensial bagi industri asuransi. Apalagi, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia terbilang besar, mencapai 8% per tahun.
Saat ini, jumlah kelas menengah di Indonesia mencapai 50 juta orang dan akan mencapai puncaknya pada 25 tahun ke depan. Potensi pasar yang masih besar juga terlihat dari banyaknya investor asing atau perusahaan asuransi asing yang mulai masuk ke Indonesia.
Atas rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, butuh strategi khusus yang perlu dikembangkan untuk mengenalkan pentingnya asuransi kepada masyarakat Indonesia. “Upaya yang terus dilakukan seluruh pemangku kepentingan di dalam industri asuransi adalah dengan mencanangkan ‘Insurance Day’ yang diperingati pada 18 Oktober setiap tahunnya sejak 2006,” terangnya.
Diharapkan dengan adanya pencanangan Insurance Day, setiap tahunnya dapat ditingkatkan pemahaman dan edukasi mengenai pentingnya asuransi dan perencanaan keuangan bagi masyarakat Indonesia. “Setiap tahun, perayaan Insurance Day selalu mengusung visi dan misi yang sama, yaitu meningkatkan pemahaman dan memberikan edukasi mengenai pentingnya asuransi bagi masyarakat luas di Indonesia di segala lapisan,” jelasnya.
Tahun ini pihaknya menyasar semua generasi untuk memahami pentingnya melakukan perencanaan keuangan dan memahami asuransi sejak dini dengan mengusung tema ‘Generasi Cerdas Berasuransi’. (ro)
Teks foto: Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia atau Asosiasi Broker (APPARINDO), Nanan Ginanjar (nomor 3 dari kiri), menyerahkan cindera mata kepada Presiden Direktur AIA Finansial, Ben Ng (nomor 2 dari kiri), di sela-sela acara Rapat Tahunan APPARINDO, di Hotel Pullman Surabaya, Rabu (29/10/2014).
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan