Surabaya, KabarGress.Com – Human Papilloma Virus (HPV) merupakan virus yang sangat menular, cukup hanya satu kali kontak seseorang dapat terinfeksi HPV. Semua orang berisiko terinfeksi, baik laki-laki maupun perempuan. HPV dapat menyebabkan kanker serviks, kanker vulva vagina, kanker anus, kanker mulut dan tenggorokan, kanker penis dan kutil kelamin. Demikian diingatkan dr. Brahmana, Sp.OG.Onk.(K), Konsultan Bidang Onkologi Dalam Obstetrik dan Ginekologi Universitas Airlangga Surabaya, di sela-sela acara Seminar Media dengan tema “Waspadai Human Papilloma Virus (HPV), Jangan Tunda Lakukan Vaksinasi!” yang diselenggarakan di Ruang Singosari lt. 6, Hotel Pullman Surabaya City Center, Jl. Basuki Rahmat no. 67 Surabaya, Kamis (9/10/2014).
Sayangnya, hasil riset terbaru menunjukkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya HPV dan penyakit lain yang ditimbulkannya masih sangat rendah. Selain itu, infeksi HPV biasanya tidak menimbulkan gejala atau tanda khusus, sehingga banyak orang tidak menyadari kalau dirinya sudah terinfeksi atau bahkan menularkannya. “HPV dapat mengakibatkan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi di seluruh dunia dimana setiap 2 menit seorang wanita meninggal karena kanker serviks. Sementara kejadian dan tingkat kematian kanker serviks di Indonesia merupakan yang paling tinggi di Asia Tenggara. Di Indonesia, setiap 1 jam wanita meninggal karena penyakit tersebut,” terang Brahma.
Menurut Brahma, kanker serviks atau mulut rahim dapat disembuhkan. “Kanker serviks atau mulut rahim adalah kanker yang terjadi pada daerah ujung bawah rahim yang terletak di sebelah atas vagina. Pada kebanyakan wanita kanker serviks dini tidak menunjukkan gejala, bila timbul gejala biasanya kanker serviks telah pada stadium yg tidak dini lagi. Pada kebanyakan wanita kanker serviks dini tidak menunjukkan gejala, bila telah timbul gejala biasanya kanker serviks telah ada pada stadium yang tidak dini lagi,” imbuhnya.
Disebutkan, 70-80% kanker serviks disebabkan oleh infeksi menahun HPV (Human Papilloma Virus) tipe 16 dan 18. Tiap wanita ataupun pria yang telah melakukan hubungan seksual berisiko untuk terinfeksi HPV. Infeksi HPV ini seringkali tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak orang tidak tahu bila ia telah terinfeksi HPV. Karena itulah banyak orang dapat menularkan HPV ini tanpa menyadarinya.
HPV sebenarnya banyak sekali jenisnya, namun secara umum dibagi menjadi 2 yaitu HPV risiko tinggi (dapat menyebabkan kanker), yakni Tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 58, serta HPV risiko rendah (tidak menyebabkan kanker) meliputi Tipe 6,11, 40, 42, 43, 44, 54. Untuk mengurangi risiko infeksi HPV, kita bisa melakukan vaksinasi dengan vaksin HPV, pola hidup seksual yang sehat, tidak merokok, diet dan pola hidup sehat.
Sementara itu, dr. Ika Soelistiana, SpKK. (K), Konsultan Bidang Dermatologi Universitas Airlangga Surabaya, mengungkapkan vaksin HPV ini sangat aman dan nyaris tanpa efek samping. Efek samping yang mungkin terjadi adalah kemerahan dan sedikit nyeri di sekitar bekas suntikan. Kadang terjadi demam ringan seperti pada saat kita flu. Obat-obatan anti nyeri atau demam, dapat dengan mudah mengatasi jika terjadi gejala-gejala tersebut. Vaksin ini disuntikkan pada otot, biasanya pada lengan atas. Perlindungan terbaik didapatkan setelah 3 kali suntikan yang diberikan dalam jangka 6 bulan.
“Tiga kali suntikan HPV yang diberikan dalam jangka 6 bulan, akan memberikan proteksi terhadap infeksi HPV tipe 16 dan 18 selama 5 tahun. Manfaat vaksin HPV ini tidak sama pada tiap-tiap orang, tergantung dari seberapa besar paparan dari HPV yang telah terjadi. Bagi yang belum pernah terpapar HPV, vaksin ini akan memberikan 100% proteksi terhadap infeksi HPV 16 dan 18,” tuturnya.
Ditambahkan, vaksinasi HPV mengurangi risiko terkena kanker serviks 70-80%, sehingga paptest rutin pasca vaksinasi HPV tetap dianjurkan karena 20-30% risiko yang tidak dapat dicegah oleh vaksinasi ini tetap harus dipantau melalui prosedur paptest. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan vaksinasi HPV, diantaranya tidak sedang hamil, sebaiknya tidak dilakukan bila sedang berencana untuk hamil dalam waktu dekat, tidak sedang sakit (misal: flu, demam atau sakit berat lainnya). Bagi yang telah aktif secara seksual namun belum pernah melakukan paptest, sebaiknya melakukan paptest terlebih dahulu.
Tampak hadir juga memberikan pencerahan terkait bahaya HPV, yaitu Ira Wibowo, selaku duta kanker serviks dan penyakit HPV lainnya. (ro)
Teks foto: Ira Wibowo, duta kanker serviks dan penyakit HPV lainnya (nomor 3 dari kiri), dr. Ika Soelistiana, SpKK. (K), Konsultan Bidang Dermatologi Universitas Airlangga Surabaya (nomor 4 dari kiri) dan dr. Brahmana, Sp.OG.Onk.(K),Konsultan Bidang Onkologi Dalam Obstetrik dan Ginekologi Universitas Airlangga Surabaya (nomor 5 dari kiri), di sela-sela acara Seminar Media dengan tema “Waspadai Human Papilloma Virus (HPV), Jangan Tunda Lakukan Vaksinasi!” yang akan diselenggarakan di Ruang Singosari lt. 6, Hotel Pullman Surabaya City Center, Jl. Basuki Rahmat no. 67 Surabaya, Kamis (9/10/2014).
More Stories
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
SENAM , BANJIR DOORPRIZE WARNAI HUT . RI DI DESA WATUTULIS
KEKOMPAKAN KUNCI SUKSES PEMBANGUNAN JAWA TIMUR