Surabaya, KabarGress.com – Peningkatan investasi merupakan salah satu fokus utama Pemprov Jatim saat era ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 mendatang, investasi akan menjadi penggerak roda perekonomian Jatim di era pasar bebas tersebut. Namun yang perlu diingat, jangan lupakan kesejahteraanwong cilik. Negara harus hadir untuk membela mereka. Pesan tersebut disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo kepada kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim yang baru dilantik, Ir. Lili Soleh Wartadipradja, MM di Ruang Brawijaya kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan 110 Surabaya, Rabu (3/9).
Berdasarkan data kementrian perdagangan, Indonesia memiliki presentase 60 persen dari total pasar ASEAN, sedangkan Jatim adalah provinsi yang menjadi pusat perdagangan Indonesia bagian Timur dengan pangsa pasar 120 juta orang yang ada di 19 provinsi. Hal itu menjadikanIndonesia, khususnya Jatim menjadi lokasi dengan potensi paling besar untuk diserbu oleh investor dari negara lain saat AFTA 2015.
Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim mengatakan, dampak positif dari kondisi itu adalah Jatim akan dibanjiri tawaran investasi dari negara lain dan BPMselaku lembaga milik Pemprov yang berwenang untuk mengurus perijinan usaha dan penanaman modal akan disibukkan untuk menyeleksi tawaran-tawaran investasitersebut.
Proses seleksi bertujuan agar investasi yang diterima sejalan dengan program pemerintah dan mampu berdampak seluas-luasnya pada kesejahteraan masyarakat.Namun disisi lain, pekerjaan-pekerjaan yang tentu akan menyibukkan BPM tersebut diharapkan tidak mengesampingkan pekerjaan mengurus kesejahteraanwong cilik.
“Perlu saya ingatkan kembali, investasi memang penting, tetapi semua itu tidak ada gunanya jika wong ciliktidak merasakan kesejahteraan di negara sendiri. Karena itu, negara harus hadir untuk mengurus dan membela mereka” katanya.
Agar kesejahteraan wong cilik semakin meningkat di era AFTA, nasionalisme baru harus terus diperkuat. Yakni memperkokoh perdagangan dalam negeri, baik antar kabupaten/kota maupun antar provinsi. Karena itu, BPM harus semakin serius untuk mengurus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Pada kesempatan itu, Pakde Karwo mengangkat Ir. Lili Soleh Wartadipradja, MM sebagai Kepala BPM Jatim, Drs. Budwi Sunu Hernaning Sulistyo, M.Si sebagai Sekretaris Daerah Kota Kediri, serta Agus Wahyudi, SH, M.Si sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan.
Pengangkatan tiga pejabat tersebut juga dihadiri para pejabat tinggi di lingkungan Pemprov, diantaranya Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Dr. H. Akhmad Sukardi, Asisten Administrasi Umum Sekdaprov Jatim, Drs. Sukardo, M.Si, Kepala Biro SDA, Lies Idawati, Kepala Biro Kerjasama, Drs. Benny Sampirwanto, Kepala BKD Jatim, Akmal Boedianto. (Eri)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan