Gresik, KabarGress.Com – Untuk memudahkan masyarakat dalam mendapat informasi lingkungan, Kementrian Lingkungan Hidup meresmikan rumah informasi di Desa Wringinanom, Gresik, Sabtu (30/08/2014).
Rumah Informasi Sungai Brantas (RIMAS Brantas) yang baru diresmikan itu, diharapkan bisa menjadi pusat informasi lingkungan tentang partisipasi masyarakat di Wilayah Sungai Brantas. Desa Wringinanom dipilih menjadi Lokasi berdirinya RIMAS Brantas karena di Kecamatan wringinanom ada banyak aktivitas warganya yang ikut berpartisipasi melindungi Sungai Brantas dari kerusakan.
“Satu daiantara adalah Sungai di Wilayah Wringinanom sekarang sudah menjadi kawasan yang dicadangkan untuk konservasi perikanan berupa ditetapkannya Kali Brantas yang melewati 6 Desa di Wilayah Kecamatan Wringinanom yaitu Desa Kedunganyar, Sumberame, Wringinanom, Lebani Waras dan Sumengko sebagai kawasan Suaka Perikanan,” ujar Ir Wahyu Indraningsih Asdep Peningkatan Peran organisasi Kemasyarakatan kementerian Lingkungan Hidup, sesudah meresmikan RIMAS Brantas, Sabtu (30/08/2014).
Selain itu di Desa Lebani Waras tumbuh kelompok pemanfaat 214 spesies Tumbuhan Obat bantaran Kali Surabaya yang mengembankan menjadi Jamu, di Desa Wringinanom juga muncul kelompok masyarakat yang memanfaatan tumbuhan sungai sebagai pewarna alam. Selain pemanfaatan flora sungai di Dusun Kandangasin juga saudah dibangun instalasi biogas untuk 50 ekor sapi yang gas metanenya kini dimanfaatkan sebagai kompor gas untuk 30 KK. Sebelumnya kotoran sapi dibuang langsung ke Sungai Brantas. Informasi tentang upaya-upaya masyarakat untuk menyelamatkan sungai Brantas semua tersedia didalam RIMAS Brantas.
“Kawasan Wringinanom dan peran serta masyarakatnya merupakan model yang dapat dikembangkan untuk pemulihan sungai-sungai Di Indonesia,” kata Wahyu.
Lebih lanjut Wahyu Indraningsih menyatakan bahwa RIMAS Brantas juga berisi kegiatan penyelamatan mata air di Kawasan Hulu Brantas seperti di Pujon dan Wonosalam Jombang, sehingga masyarakat bisa mencontoh kegiatan masyarakat yang telah berhasil melestarikan lingkungan.
”Selain aktivitas penyelamatan RIMAS Brantas bisa menjadi jujugan masyarakat yang ingin mengetahui tentang keanekaragamana hayati yang ada di Sungai Brantas karena RIMAS Brantas berisi informasi hasil penelitian tentang ikan brantas, tumbuhan berkhasiat obat, serangga dan komponen ekosistem sungai Brantas,” papar Wahyu Indraningsih.
Sementara Andreas Agus Kristanto Nugroho Pengelola RIMAS Brantas mengatakan, suaka ikan merupakan satu diantara upaya masyarakat untuk berperan serta dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan, disepanjang Wilayah Sungai Brantas. “Sudah banyak aktivitas masyarakat yang tumbuh dan berkontribusi untuk melestarikan sungai Brantas,” ujar Andreas.
Ditambahkan Andreas, dengan diresmikannya RIMAS Brantas diharapkan dapat menjadi sarana informasi bagi masyarakat untuk mengetahui upaya-upaya penyelamatan Sungai Brantas oleh masyarakat. “Selain sebagai media informasi RIMAS brantas diharapkan bisa menjadi sarana public education yang menjadi bagian dari suatu proses pembentukan budaya untuk mencintai sungai, yaitu suatu proses yang mempersiapkan masa depan generasi muda dan menjadi bagian dari proses penyadar-tahuan terhadap berbagai permasalahan lingkungan Sungai Brantas,” jelasnya.
Sesudah melakukan peresmian RIMAS Brantas dilakukan kegiatan Aksi Brantas berupa aktivitas penanaman sukun dan memulung sampah disepanjang sungai yang menjadi kawasan suaka ikan. Aktivitas memulung sampah didukung Saka Bhakti Husada Kwarcab Gresik. RIMAS Brantas juga berfungsi sebagai Sekretariat Asosiasi Pemerintah Desa dan Paguyuban Industri Kawasan suaka Ikan Kali Brantas. Dalam kegiatan peresmian ini dimeriahkan dengan kesenian tradisional Bantengan dan Jaran kepang dari Desa Dampak Wonosalam. [KJPL]
More Stories
Civitas Akademika Universitas Dr. Soetomo, Beri Ucapan Bela Sungkawa Terhadap Korban Sriwijaya SJ182
MAS KELANA , MINTA PARA KADER HADIRI HUT KE -11 DI SEMARANG
PIPPA HADIR MEMBANTU MERECOVERY PELESTARIAN ALAM