Surabaya, KabarGress.com – Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo pagi tadi menerima kunjungan Kakanwil Bea Cukai I Jatim Drs. Agus, di kantornya Jl. Gubernur Suryo No.7 Surabaya, Kamis (7/8). Kunjungan itu dimaksudkan untuk memenuhi undangan Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim sekaligus untuk memperkenalkan diri sebagai PLt. Kakanwil Bea Cukai I Jatim yang baru dilantik pada 24 Juni 2014 lalu. Sedang Kakanwil Bea Cukai I Jatim yang lama bergeser tempat menjadi Kakanwil Bea Cukai II Jatim.
Dalam pertemuan tersebut Pakde Karwo mengatakan, pertemuannya dengan Kakanwil Bea Cuka adalah terkait dengan pemberlakuan AFTA tahun 2015 dan membicarakan serta mensikronisasikan kekurangan-kekurangannya menyongsong AFTA mendatang.
Menurut Pakde Karwo, semua barang-barang yang mau masuk ke Jatim baik melalui darat, laut mapun udara pasti harus lolos dari pemeriksaan bea cukai. Begitupun bila barang dari jatim yang akan dikirim keluar, baik keluar negeri maupun keluar provinsi juga harus lolos dari pemeriksaan bea cukai. Jadi, tidak salah kalau pihaknya mengundang bea cukai untuk diajak bicara mengenai hal-hal kesiapan AFTA tahun 2015, karena lembaga itu pegang peranan dalam hal ini.
Untuk kesiapan, tambahnya, pada September Wakil Gubernur bersama kepala SKPD terkait berkunjung ke Jerman untuk belajar tentang kaitannya dengan AFTA. “Oleh karena itu, hari ini kami ingin mendapat masukan dari bea Cukai utamanya tentang peningkatan dan perbaikan pelayanan public atau pelayanan kepada masyarakat. Karena pelayanan adalah ujung tombak dalam perbaikan kesejahteraan dan ekonomi di Jawa Timur,” tegasnya.
Pada minggu depan, Pakde Karwo akan mengundang Forpimda, Kepala SKPD, LSM, Para Kyai dan Bupati/Walikota se Jatim untuk diajak membicarakan kesiapan AFTA tahun 2015, mulai dari persiapan system sampai dengan barang apa saja yang dibutuhkan atau dikirim dari dan ke jatim.
Sementara itu, PLt. Kakanwil Bea Cukai I Jatim yang baru, mengatakan, tugas pokok Bea Cukai Jatim I ada empat dan salah satunya adalah menjaga barang-barang dan memfasilitasi barang yang akan masuk dan keluar Jatim. Dan Bea Cukai I jatim mempunyai proporsi paling besar dari cukai yakni sekitar Rp171 triliun, kalau dari bea masuk dan keluar saja sebesar Rp39 triiun atau 29,24 %.
Dari Rp171 triliun diperoleh dari penerimaan tanjung oerak Rp4 triliun, Juanda dan yang paling besar adalah penerimaan cukai dari Pasuruan yakni sebesar Rp29,7 triliun. Tetapi penerimaan dari cukai rokok dalam setahun saja sebesar Rp350 triliun. Dan jumlah itu dari Kakanwil Bea Cukai I Jatim ada tambahan target dari APBN sebesar Rp5,7 triiun untuk tahun depan. Padahal untuk nasional, tambahan targetnya hanya sebesar Rp3,5 triliun. Alasannya, karena di Jatim ada relokasi pabrik rokok yakni Gudang Garam dan Sampoerna. (Eri)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI