Surabaya, KabarGress.com – Gubernur Jatim, Pakde Karwo terus berupayameyakinkan para investor untuk terus melakukan investasi di Bank Jatim. Karena kinerja Bank Jatim ke depan sangat bagus seiring pertumbuhan ekonomi Jatimyang terus membaik belakangan ini.
“Saya meyakinkan para investor untuk tidak ragu berinvestasi dan menanamkan sahamnya di Bank Jatim.Track record dan peluang ke depan Bank Jatim mampu berbuat lebih, seiring pertumbuhan ekonomi Jatim yang terus meningkat,” ujarnya saat menghadiri Investor Day bertema “BJTM Next Stage innovation” di Hotel Bumi, Surabaya, Selasa (22/7) malam.
Ia menjelaskan, daya saing Jatim dalam lingkup nasional meraih peringkat ke dua setelah DKI Jakarta. Penilaian tersebut berdasarkan 91 indikator yang dikelompokkan dalam empat kategori. Empat kategori ituadalah berdasarkan stabilitas makroekonomi, seting pemerintahan dan institusi. Selanjutnya yakni keuangan, bisnis dan kondisi manpower, kualitas kehidupan dan pembangunan infrastruktur.
Selain itu, capaian kinerja total izin prinsip investasi sampai dengan tri wulan II 2014 terhadap tri wulan II 2013 sebesar 94,18%. Sedangkan total realisai investasi sampai dengan triwulan II 2014 terhadap triwulan II 2013 sebesar Rp. 68,8 triliun atau meningkat 22,27%. “Berdasarkan data realisai capaian investasi, menunjukkan iklim investasi di Jatim sangat kondusif. Dan Jatim menjadi salah satu tujuan investasi luar negri,”imbuhnya.
Ia menambahkan, minat bidang usaha PenanamanMilik Asing (PMA) sampai dengan triwulan II 2014 berdasarkan izin prinsip mencapai Rp. 67,7 triliun. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negri (PMDN) mencapai Rp. 17,77 triliun.
Jenis investasi PMA yang paling digemari yaitu industri kimia dan farmasi dengan nilai investasi Rp. 58,9 triliun atau mencapi 875% dari total keseluruhan investasi. “ Dalam hal ini kami membut perjanjian agar bahan bakunya tidak import, karena dari 100% impor kita 83% nya adalah impor bahan baku dan sisanya bahan jadi. Dan inilah salah satu penyebab defisit neraca perdagangan,” ungkapnya.
Untuk realisasi investasi menurut bidang usahasampai triwulan II 2014, lanjut Pakde Karwo, PMA mencapai Rp. 6,82 triliun dan PMDN sebesar Rp. 29,88 triliun. Jenis investasi yang digemari PMA dan PMDN menurut bidang usaha yaitu di bidang industri makanan. Ini karena Jatim mengembangkan produk agro, sehingga on farm nya sebagian di industri dan sebagian di lingkungan sekitar. Misalnya pisang agung dari Jember yang dikirim ke Surabaya sudah berupa kripik pisang. Dan menurut saya jenis pengembangan investasi ini cukup menarik dan menjanjikan.
Dalam realisasi tersebut ada satu komponen yang datanya tidak masuk data investasi mikro Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yaitu investasi PMDN non fasilitas. “Inilah faktor yang menurut saya administrasi BKPM harus diubah, agar bisa online dengan kabupaten/kota untuk bisa menentukan bagaimana perkembangan investasi,”terangnya.
Lebih lanjut disampaikan, Pemprov Jatim memberikan empat garansi bagi para investor yaknijaminan kemudahan pengurusan perijinan dan ketersediaan infrastruktur dan powerplan atau listrik. Selanjutnya adalah jaminan ketersediaan lahan dan jaminan ketenangan dan kenyamanan yang berhubungan dengan pekerja atau buruh. “Dengan jaminan yang kami berikan, investor sekali lagi tidak perlu ragu unntuk berinvestasi sebanyak-banyaknya di Jatim,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto menjelaskan, sejak berdirinya, sekitar 53 tahun yang lalu, Bank Jatim terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. “Dengan status Bank Pembangunan Daerah sejak awal berdirinya hingga kini telah menjadi perusahaan terbuka. Kinerja Bank Jatim terus mengalami pertumbuhan, baik dari segi kinerja keuangan, pengembangan produk dana dan jasa, Teknologi Informasi, hingga SDM yang pada akhirnya memberikan dampak yang baik bagi perkembangan Bank,” terang Hadi.
Dalam misinya menuju Bank Regional Champion, Hadi menambahkan, Bank Jatim sebagai Bank nya masyarakat Jatim sangat mempunyai prospek yang cerah. “Kami melihat begitu banyak lahan yang masih bisa digarap dan memiliki prospek yang bagus di Jatim.Oleh sebab itu sejak dini kami telah merancang Rencana Bisnis yang matang untuk 5 tahun mendatang dan fokus kearah tersebut. Diantaranya fokus pada penyaluran kredit pada sektor produktif khususnya UMKM, Pengembangan produk kredit baru, serta penyaluran kredit produktif di sektor menengah dan korporasi, serta perluasan jaringan kantor berdasarkan alokasi modal inti Bank,“ jelas Hadi. (Eri)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan