Wamena, Jayawijaya, KabarGress.Com – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students (PRIORITAS) yang bekerjasama dengan Yayasan Kristen Wamena (YKW) dan Yayasan Sosial untuk Masyarakat Terpencil (Yasumat) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya dan Dinas Pendidikan Kabupaten Yahukimo mengumumkan peluncuran program pelatihan pembelajaran dan pemberian buku ke 45 sekolah di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yahukimo (11/6). Peluncuran yang dilaksanakan di Wamena, Jayawijaya itu merupakan bagian dari program bantuan.
Direktur Program USAID PRIORITAS, Stuart Weston (Berbatik Biru) bersama dengan kepala sekolah dan guru yang dilatih dan menerima BPKP di Wamena. (11/6) pendidikan USAID senilai US$83,7 juta untuk meningkatkan kualitas pendidikan di 8 provinsi, yaitu Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Di dalam kemitraan program di Papua, USAID PRIORITAS bersama YKW dan Yasumat akan melatih dan mendampingi para guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan siswa untuk menghadapi tantangan utama dalam menyediakan pemerataan akses pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar. “USAID akan membantu sekolah dasar di Kabupaten Jayawijaya dan Yahukimo untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas sesuai konteks di Papua,” kata Stuart Weston, Direktur Program USAID PRIORITAS di sela-sela acara peluncuran.
“Kami berharap program ini akan membantu siswa di Jayawijaya dan Yahukimo untuk mengembangkan potensi terbaiknya dan menempatkan mereka pada jalan menuju kesuksesan.”
Di Papua, selama dua tahun program USAID PRIORITAS akan memfasilitasi para guru sekolah dasar untuk memberikan pembelajaran sesuai konteks Papua, khususnya dalam peningkatan kemampuan siswa sekolah dasar dalam membaca, menulis, dan menghitung. Para guru dan siswa akan dilatih dan didampingi dalam menggunakan buku pembelajaran kontekstual Papua (BPKP) yang juga relevan dalam mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013.
”Selama ini masih banyak siswa kelas tinggi di Jayawijaya dan Yahukimo yang masih belum dapat membaca dan menulis. Buku ini sudah diujicoba di beberapa sekolah sangat efektif untuk mengatasi tingginya angka anak kelas tinggi di Jayawijaya dan Yahukimo yang masih lemah dalam membaca dan menghitung,” kata Eirene Mary Koordinator Fasilitator Pelatihan Guru YKW.
Selain melatih guru, program ini juga akan melatih kepala sekolah untuk dapat berperan sebagai pemimpin pembelajaran yang dapat membantu dan mendorong gurunya untuk dapat mengajar lebih baik, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pendidikan anaknya sehingga mereka bisa memberikan dukungan kepada anaknya, serta meningkatkan kerja sama yang baik dengan pemerintah propinsi dan daerah untuk membantu mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Bupati Jayawijaya yang diwakili Asisten Satu, Gaad Pyramid Tabuni menyampaikan pentingnya pembelajaran yang menyesuaikan dengan konteks daerah. ”Tidak mungkin pendekatan pendidikan di Kota Jayapura dan Kabupaten Yahukimo dapat disamaratakan. Untuk itu bantuan USAID untuk melatih guru dan menyebarkan Buku Paket Kontekstual Papua menjadi kesempatan bagi sekolah-sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas,” kata Tabuni di sela-sela acara peluncuran.
Menurutnya, Bupati Jayawijaya Jhon Wempi Wetipo sangat berterima kasih dengan adanya program peningkatan SDM yang difasilitasi USAID, YKW dan Yasumat melalui pelatihan guru yang memfasilitasi metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan Papua. ”Bupati berharap program ini dapat secara langsung dirasakan oleh anak-ana dan dapat meningkatkan kualitas SDM masyarakat Papua,” katanya lagi.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua yang diwakili Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Laorens Waltik menyatakan program ini sangat tepat dengan kebutuhan pendidikan di Papua. “Dinas Pendidikan Provinsi Papua siap mendukung dan memfasilitasi program-program peningkatan mutu yang bermitra dengan lembaga donor. Kemitraan ini kami harapkan dapat mempercepat perbaikan mutu pendidikan di Papua,” katanya.
Termotivasi Ikuti Pelatihan, Jalan Kaki Dua Hari Satu Malam
Ruben Bahobol Guru SD YPPGI Ninia, Yahukimo, yang mendapatkan undangan untuk mengikuti pelatihan ini, sangat termotivasi untuk mengikutinya. Bahkan dia rela berjalan kaki dua hari satu malam dari Distrik Ninia, Yahukimo menuju lokasi peluncuran dan pelatihan yang diselenggarakan di Wamena Jayawijaya. ”Demi meningkatkan kualitas pembelajaran anak-anak di sekolah, saya harus mengikuti pelatihan ini,” kata guru kelas 1 dan 2 yang mengaku mengajar sejak tahun 1983 dan tidak menerima gaji sampai tahun 2013.
Saat ini pemerintah daerah sudah mengangkatnya sebagai guru kontrak untuk pengabdiannya. Ayah empat orang anak yang mengandalkan hidup dari pertanian itu, mengaku sangat jarang mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan. Karena itu dia akan memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya.
Sekolah-sekolah mitra yang menjadi program USAID PRIORITAS di Yahukimo, rata-rata berada di daerah pegunungan yang aksesnya hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. ”Untuk itu Yasumat yang akan membantu kegiatan di Yahukimo, membentuk tim fasilitator yang dipersiapkan untuk tinggal di lokasi pendampingan untuk membantu para guru, kepala sekolah, dan komite sekolah menerapkan hasil pelatihan,” kata Ester Yahuli Ketua Yasumat.
Dalam pelaksanaan program di Papua, USAID PRIORITAS juga akan membantu STKIP Kristen Wamena dalam menyelenggarakan program pendidikan guru yang berkualitas melalui pelatihan keterampilan mengajar dan program praktik pengalaman lapangan bagi mahasiswa. Tujuannya, pada saat mahasiswa lulus dan menjadi guru, mereka sudah mampu menerapkan pembelajaran aktif sesuai konteks Papua untuk meningkatkan kompetensi siswa. (ro)
More Stories
Mampu Yakinkan Panelis, Mei Diunggulkan Jadi Rektor Unitomo
Wagub Emil, Tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah Hadir di Wisuda STIT Islamiyah KP Paron
FK UKWMS Melantik Dekan Baru