Surabaya, KabarGress.com – DPD GOPTKI Provinsi Jatim harus membuat standarisasi keamanan dan lebih memperhatikan keselamatan anak di Taman Kanak-kanak, baik dari sisi pengawasan gurunya, keamanan gedung, dan penjaga sekolah. Supaya tidak terjadi lagi kasus penyimpangan/pelecehan seksual terhadap anak-anak di bawah umur.
Hal itu ditegaskan Sekda Prov. Jatim, Dr. H. Akhmad Sukardi, MM, pada pembukaan Rakerda GOPTKI Prov Jatim, di Ruang Bhinaloka Adhikara Kantor Gubernur Jatim, Jl Pahlawan no 110 Surabaya, Selasa (3/6/2014).
Menurut Sekda, maraknya kejadian yang menerpa anak-anak di bawah umur akhir-akhir ini sangat memprihatinkan, bisa merusak bahkan menghancurkan masa depan generasi muda. “Untuk itu DPD GOPTKI Provinsi Jatim harus cepat tanggap menyikapi hal itu. Program GOPTKI harus lebih memahami tugas dan tanggungjawabnya, baik sebagai mitra pemerintah maupun dalam membina anak didiknya, sehingga mampu menciptakan harmonisasi pembinaan pendidikan. Kesuksesan kita mendidik anak-anak didik, berarti telah menanamkan investasi pada pembangunan moral bangsa. Bila gagal, kita bertanggungjawab terhadap menurunnya moral bangsa, hari ini dan masa depan. Karena, masa emas datangnya hanya sekali, apabila terlewat, berarti sudah habis peluangnya,” ujarnya.
GOPTKI merupakan wadah yang mengkoordinasikan semua penyelenggara TK. Tujuannya membina dan mengembangkan pendidikan TK, dan membantu meningkatkan kesejahteraan anak usia dini. Pendidikan anak pra-sekolah itu sangat penting karena pada usia ini merupakan masa emas bagi perkembangan seorang anak untuk mengenyam pendidikan.
Untuk itu DPD GOPTKI Provinsi Jatim di Hari Ulang Tahunnya ke 57 harus terus berinovasi menciptakan metode pembelajaran yang dapat membentuk karakter, anak-anak selalu merasa senang untuk belajar dan bermain. Karena fungsi Taman Kanak-kanak adalah mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak, mengenalkan anak dengan dunia sekitar, menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, mengembangkan keterampilan, kreativitas, dan potensinya. Sehingga dengan sendirinya akan membentuk karakter anak didik yang siap untuk melanjutkan pendidikan di tingkat selanjutnya.
Untuk menjadikan anak yang berkarakter harus dimulai dari usia dini. Oleh sebab itu, GOPTKI ini harus terus meningkatkan perannya bersama tiga komponen yaitu IGTKI dan Diknas. Sehingga pendidikan anak usia dini lebih berkualitas, demi mewujudkan pembentukan karakter anak yang berbasis budaya, beriman dan bertaqwa, serta berbudi pekerti luhur. Dengan demikian, akan terciptanya generasi muda yang berakhlak mulia, dinamis, aktif, cerdas dan produktif.
Karakter bangsa dimulai dari pendidikan anak usia dini, baik formal maupun non formal. Disini peran GOPTKI termasuk para gurunya sangat penting dalam mendorong peningkatan kualitas SDM. Salah satu bentuk pendidikan untuk anak usia dini adalah Taman Kanak-kanak. Kegiatan belajarnya sifatnya tidak memaksakan, tapi dengan pembentukan perilaku melalui kebiasaan sehari-hari. Maka, perlu diciptakan suasana pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan agar dapat dengan mudah membantu meletakkan dasar-dasar kearah pengembangan sikap dan perilaku dalam suasana bermain yang menyenangkan. Sehingga pengetahuan, kecerdasan, ketrampilan, serta daya cipta anak akan berkembang dengan baik.
Mendidik anak harus dengan hati dan tulus ikhlas. Harus ada keseimbangkan antara kemajuan Iptek dengan budaya bangsa, sehingga anak-anak tumbuh berkembang dengan jati diri bangsa Indonesia yang seutuhnya, yang tentunya ke depan mampu beradaptasi dengan lingkungannya, dan jauh dari rasa egois dan kesombongan.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik-beratkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), dan sosio emosional (sikap dan perilaku, agama, bahasa dan komunikasi, sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak usia dini). Ketrampilan sosial-emosional pada anak usia dini akan menjadi pondasi bagi anak-anak untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, peduli kepada orang lain, dan produktif.
Sementara itu Ketua DPD GOPTKI Provinsi Jawa Timur, Hj. Chairani Yuliati Akhmad Sukardi, S.Sos, mengatakan GOPTKI provinsi Jatim sebagai salah satu organisasi yang mewadahi kepentingan pendidikan anak di Jatim, diharapkan dapat memperjuangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan anak.
Acara yang bertema “Membangun generasi emas melalui pendidikan anak usia dini”, ini untuk menghimpun masukan dari seluruh peserta agar nantinya dapat memaksimalkan potensi generasi emas yang dimiliki Jatim melalui PAUD. Karena masa depan Jatim 20 – 50 tahun mendatang ada ditangan generasi emas sekarang.
Sesuai dengan AD/ ART, tahun 2015 akan dilaksanakan kongres GOPTKI membahas arah kebijakan GOPTKI secara nasional lima tahun ke depan. “Untuk itu marilah kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk memberikan masukan yang sangat bermanfaat bagi organisasi GOPTKI yang lebih baik. Pada sidang komisi, dapat menggali semua potensi berkaitan dengan permasalahan pendidikan dan GOPTKI di Kab/ Kota masing-masing,” tambahnya. (Eri)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI