22/11/2023

Jadikan yang Terdepan

DI AJANG PIMNAS 36 , UWKS OPTIMIS MASUK TIGA BESAR !!

Karya Ilmiah ,” Ekstrak Peperomea Pellucida Sebagai Inovasi Dalam Atenuasi Dalam Fibrogenesis Paru Tikus Selama Mendapat Pajanan Asap Rokok Mengantarkan Finalis ini ke ajang PIMNAS 36

KabarGress.com – Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ( UWKS) Prof. Dr. H. Widodo Ario Kentjono melepas tiga mahasiswa fakultas kedokteran Finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ( PIMNAS) 36 ,ke Universitas Padjajaran ( UNPAD), Bandung, Rabu (22/11/2023.

Tim Mahasiswa Finalis PIMNAS beranggotakan tiga orang tersebut , Johanes Aprillius Falerio Kristijanto ( Ketua Tim) , Viky Nauvalia Zairoh, Anang Triadi dengan Dosen Pendamping , Nur Khamidah ,SKM, MPH. Tim finalis UWKS berlomba selama 6 hari terhitung mulai 26 November -1 Desember 2023.

Rektor UWKS Prof Widodo Ario Kentjana , di dampingi Wakil Rektor III Dr. Edi Krisharyanto, S.H., M.H mengungkapkan kebanggaanya tim finalis PIMNAS .” Saya bangga pada kalian karena prestasi ilmiah saudara mengharumkan nama besar Universitas Wijaya Kusuma,” terangnya

“Selamat berjuang semoga meraih juara ,” imbuh Rektor . Apresiasi di sampaikan juga oleh DR. Edi Krisharyanto. Warek III mengungkapkan optimisnya tiga Finalis yang berlaga bakal meraih juara . ” Saya optimis meraih tiga besar ,” kata Edi menambahkan.

Tiga Mahasiswa dari FK UWKS penelitian ilmiahnya berjudul ; Ekstrak Peperomea Pellucida Sebagai Inovasi Dalam Atenuasi Fibrogenesis Paru Tikus Selama Mendapat Pajajan Asap Rokok (Perokok Pasif) akhirnya lolos dinyatakan lolos menjadi finalis PIMNAS.

” Tidak mudah memang namun didukung keseriusan hasil riset yang kami lakukan berhasil lolos seleksi dan dinyatakan sebagai finalis PIMNAS,” tutur Nur Khamidah Dosen Pembimbing yang di kenal militan ini .

” Berkat pendampingan Bu Nur, kami akhirnya dapat ikut PIMNAS ke UNPAD ,” aku Johanes Aprillius Falerio Kristijanto .

Johanes lebih lanjut mengungkapkan bahwa untuk menopang Program kreativitas mahasiswa tetap jalan ia bareng rekan² tim menyusun proposal .” Kami kemudian mendapat bantuan dana 8,5 juta . Dana itu kami pakai untuk penelitian ,” ungkap Mahasiswa FK semester III mengungkapkan.

Penelitian erat kaitannya bahaya perokok pasif menggunakan tikus putih sebagai obyek penelitian. Tikus yang terpapar asap rokok tersebut kemudian paru² dan bobot badannya diteliti. ” Tikus yang mengalami sebaran asap rokok setelah kami teliti bobotnya memang menurun” katanya.

Untuk recovery kondisi tikus tersebut Johanes Dkk menCoba memakai rumput peperomia pellucida. ” Rumput kami ekstraksi untuk mengambil senyawa-senyawa yang aktif di dalam tanaman itu. Dan, setelah lewat proses ekstraksi menjadi cairan di masukan smoker Chamber lalu kami minumkan sesuai dosis ke kandang asap ,” jelas dia

Sementara tikus bersama asap rokoknya selama 4 Minggu selanjut nya lakukan terminasi hewan contohnya untuk menganalisis hasilnya diambil organ paru nya . Bagaimana kerusakan yang terjadi apakah ada perbaikan mengganti berikan ekstrak ini selain dari paruhnya juga menganalisis berat badannya .

Untuk mengetahui hewan yang di coba tersebut apakah ada perubahan, ternyata Perokok pasif yang di hewan coba mengalami penurunan berat badan. Dan pemberian ekstrak pada hewan terpapar asap rokok secara pasif ini secara statistik dapay mengembalikan bobot badannya. (Ery)