06/02/2023

Jadikan yang Terdepan

Pertumbuhan Ekonomi Jatim Tahun 2022

Surabaya, kabargress.com – Perekonomian Jawa Timur secara _y on y_,  triwulan ke 4 tahun 2022, *tumbuh positif 4,76 persen,* Sementara pertumbuhan nasional 5,01 persen. Secara kumulatif tahunan _(c to c)_ , pertumbuhan Jawa Timur *sebesar 5,34 persen* dan nasional 5,31 persen.

Dr. Dadang Hardiwan, S.Si, M.Si selaku Kepala BPS Provinsi Jawa Timur, mengungkapkan meningkatnya pertumbuhan produksi barang dan jasa tahun 2022 menunjukan kuatnya trend pemulihan ekonomi Jawa Timur di tengah hantaman berbagai isu global dan kenaikan harga BBM. “Kerja berbagai stimulus perekomian pemerintah mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” tandasnya, Senin (6/2/23).

*Ekonomi Jatim Tahun 2022 ditopang oleh :*

1. Industri pengolahan dengan _share_ 30,60 persen dan pertumbuhan _c to c_  sebesar 6,28 persen
2. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan _share_ 18,67 persen dan pertumbuhan _c to c_ sebesar 6,87 persen
3. Pertanian, kehutanan dan perikanan dengan _share_ 11,11 persen dan pertumbuhan _c to c_ sebesar 1,79 persen

Jika dilihat dari sisi Pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memiliki peran terbesar, masing-masing 59,53 persen dan 27,15 persen. PKRT tumbuh positif secara _c to c_ sebesar 6,03 persen, demikian juga PMTB tumbuh positif 5,41 persen. Sementara itu, komponen Impor menunjukan pertumbuhan tertinggi, dengan tumbuh sebesar 15,47 persen.

Pertumbuhan (c to c) tertinggi komoditas Impor Non Migas LN Tahun 2022 :
1. Pupuk, sebesar 49,32 persen
2. Ampas / Sisa Industri Makanan, sebesar 22,84 persen
3. Plastik dan Barang dari Plasti, sebesar 15,57 persen

*Highlight kinerja perekonomian Nasional dan provinsi-provinsi di Pulau Jawa :*

_*c to c*_
Nasional 5,31 persen
1. Jawa Barat 5,45 persen
2. Jawa Timur 5,34 persen
3. Jawa Tengah 5,31 persen
4. DKI Jakarta 5,25 persen
5. DI Yogyakarta 5,15 persen
6. Banten 5,03 persen

_*y on y*_
Nasional 5,01 persen
1. DI Yogyakarta 5,53 persen
2. Jawa Tengah 5,24 persen
3. DKI Jakarta 4,85 persen
4. Jawa Timur 4,76 persen
5. Jawa Barat 4,61 persen
6. Banten 4,03 persen

_*q to q*_
Nasional 0,36 persen
1. DI Yogyakarta 3,00 persen
2. DKI Jakarta 2,69 persen
3. Banten 1,91 persen
4. Jawa Barat 1,39 persen
5. Jawa Tengah 0,63 persen
6. Jawa Timur -0,17 persen

(Ro)