17/10/2023

Jadikan yang Terdepan

Peduli Ekosistem Sungai Brantas, WADULINK Gelar Sosialisasi di Wringinanom

GRESIK, KABARGRESS.com – Wadulink (Wanita Peduli Lingkungan) menggelar sosialisasi dengan menggandeng yayasan ECOTON, Perum Jasa Tirta 1 (PJT1), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas pada Selasa (17/10) di Pendopo Balai Desa Sumengko, Wringinanom, Gresik.

Wadulink menggelar sosialisasi bertema “Perlindungan Sempadan Sungai Brantas Sebagai Sungai Ruang Terbuka Hijau Resapan Banjir” yang bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sungai tetap ideal.

Direktur Eksekutif ECOTON Dr. Daru Setyorini mengatakan urgensi bantaran sungai yang rusak menyebabkan habitat asli ikan akan semakin berkurang.

“Bantaran sungai harusnya sebagai kawasan lindung resapan air, kita harus bisa memanfaatkannya untuk generasi mendatang. Jika bantaran tidak berfungsi, habitat ikan-ikan akan semakin berkurang.” Tegasnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat desa Sumengko mulai dari RT, RW, pengurus IPNU-IPPNU, Guru, Kader PKK, dan Perangkat Desa.

Sosialisasi ini membahas program Green Belt Moringa Park yang berfungsi untuk menyelamatkan bantaran sungai agar tidak beralih fungsi untuk kepentingan lain. Tujuan lain dari kegiatan ini untuk bermusyawarah dengan pihak BBWS Brantas dan PJT 1 mengenai bangunan liar di sepanjang bantaran sungai Surabaya.

Koordinator Wadulink Sumengko, Ibu Nur Hamidah, menjelaskan  bahwa dulu lahan yang akan di olah ada sekitar 500 meter, namun karena covid19 aktivitas pengeololaan lahan bantaran sementara dihentikan dan saat ini akibat bangunan liar lahan yang dapat dikelola hanya tersisa 150 meter.

“Dulu itu ada 500 meter lahan yang ingin kami rawat, tapi karena covid kan ada PPKM jadi kami tidak mungkin beraktivitas di luar bersama – sama, jadi stop dulu sementara, saat sudah normal ternyata sudah banyak bangunan sehingga lahan yang bisa kami berdayakan tingal 150 meter saja”. terangnya.

Kegiatan sosialisasi ini berjalan cukup baik, antusiasme peserta terbukti dari pertanyaan – pertanyaan yang di ajukan seputar strategi BBWS Brantas dan PJT 1 untuk mengelola tata lingkungan di sempadan sungai.

Bidang OP unit Rekomendasi dan tekknis BBWS Brantas, Aditya Wardana menjelaskan bahwa untuk permasalahan seperti bangunan liar di sepanjang bantaran sungai tidak serta merta dapat langsung ditindak, namun ada prosedur yang harus dilalui.

“Prosedur sebelum penindakan bangunan yaitu kita cek terlebih dahulu, karena untuk permasalahan ini bukan hanya kewenangan kami, melainkan juga ada kerjasama dengan BPN, Dinas PUPR dan juga Satpol PP sebagai eksekutor”.

Ke depannya Wadulink Sumengko akan membangun kawasan hutan kelor sebagai bentuk pemberdayaan ekonimi dan ketahanan pangan namun tetap dalam upaya serta konservasi sungai.

“Saya berharap bahwa kedepannya kita mampu mengelola lahan dengan baik, kami juga meminta bantuan dan kerjasama bapak dan ibu serta lembaga – lembaga yang berwenang dan bersama – sama menjaga sungai agar tidak dibuangi sampah,” tambah Hamidah coordinator Wadulink Sumengko. (ZAK)