24/02/2023

Jadikan yang Terdepan

Potret Kelam Generasi, Butuh Islam Sebagai Solusi

Oleh Ummu Kholda
Komunitas Rindu Surga, Pegiat Dakwah

Geng motor kembali berulah. Kali ini terjadi di daerah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang membuat seorang pemuda berinisial LA (21) mengalami luka bacok yang serius. Menurut Kapolsek Cibinong Kompol Adhimas Sriyono Putra, peristiwa penyerangan tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari. Pada saat itu korban sedang nongkrong bersama teman-temannya, tiba-tiba ada rombongan anak muda sekitar 20 orang melintas menggunakan motor. Lalu mereka berbalik arah dan menyerang korban beserta teman-temannya. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. (Sindonews.com, 11/2/2023)

Tidak hanya di Bogor, kasus serupa pun terjadi di Cimahi, Jawa Barat. Dua orang yang mengaku anggota geng motor GBR ditembak polisi setelah membacok seorang mahasiswa AR (19) di Jalan Pesantren, Kota Cimahi, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Dari hasil pemeriksaan oleh polisi, mereka dengan sengaja mencari korban secara acak di Jalan Pesantren, Cimahi. Polisi akhirnya berhasil mengamankan 2 dari 3 pelaku karena yang satunya berhasil melarikan diri. Mereka adalah AB (22) dan GS (23) yang berhasil dilumpuhkan. Sementara AFA masuk dalam daftar pencarian orang alias buron. Menurut Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono, ia mengatakan bahwa polisi terpaksa melumpuhkan pelaku karena mereka melawan saat ditangkap petugas. (Kompas.com, 11/2/2023)

Sungguh menyedihkan kondisi sosial masyarakat di negeri ini. Kejahatan demi kejahatan terus saja tumbuh bak jamur di musim hujan. Tidak hanya dilakukan oleh kalangan orang tua, akan tetapi remaja pun kerap berperilaku sama. Hal ini tentu sangat meresahkan masyarakat. Karena tidak sedikit korban yang mengalami luka, bahkan mungkin saja tewas di tempat kejadian. Dengan berbekal senjata tajam, celurit hingga samurai mereka mencari mangsa untuk diajak bertarung. Alhasil perkelahian pun sulit dihindarkan jika nafsu setan sudah menguasai dirinya. Lantas mengapa kejahatan seperti ini selalu saja terjadi?

Perilaku brutal anak muda termasuk geng motor adalah salah satu dari sekian banyak perilaku kenakalan remaja saat ini. Kehidupan yang serba sulit, orang tua sibuk bekerja serta pengaruh lingkungan yang demikian kuat telah membentuk generasi yang minim akhlak bahkan cenderung kriminal. Generasi yang tega menghilangkan nyawa manusia demi sebuah nafsu dan eksistensi. Padahal, sejatinya anak-anak muda sedang saatnya belajar, mempersiapkan diri untuk masa depannya yang gemilang.

Namun, inilah potret kelam generasi muda sekarang. Kondisi semacam ini telah mencerminkan banyak hal. Di antaranya, gagalnya sistem pendidikan dalam mengarahkan kepribadian generasi dan mengekspresikan eksistensi dengan cara yang benar.

Sistem pendidikan saat ini telah menjauhkan umat dari nilai-nilai agama. Selaras dengan apa yang menjadi asas dari sistem pendidikan tersebut yakni sekuler (memisahkan agama dari kehidupan). Belum lagi gaya hidup liberal (bebas) yang kerap mewarnai kehidupannya. Alhasil mereka pun berperilaku semaunya, menganggap segala urusan mampu diselesaikan sendiri tanpa adanya campur tangan Sang Pencipta yakni Allah Swt. Sehingga sulit membedakan mana perilaku yang benar dan salah. Termasuk mengejar apapun yang mereka inginkan dan disukai meskipun harus melukai orang lain.

Selain gagalnya sistem pendidikan, maraknya kenakalan remaja juga dikarenakan rendahnya jaminan keamanan oleh negara dan ketegasan aparat dalam menjaga keamanan warga. Sanksi yang diberikan oleh negara pun belum menumbuhkan efek jera bagi pelaku kejahatan. Belum lagi hukum yang kita kenal saat ini seringkali tumpul ke atas yakni kepada para pemilik uang dan oknum aparat yang kerap bekerja untuk pejabat. Hal demikian menjadikan keadilan di negeri ini bagaikan mimpi.

Selain rasa aman yang tidak didapatkan oleh masyarakat, negara sekuler juga gagal dalam menjaga generasi dari pengaruh buruk tayangan media. Negara seolah bertekuk lutut di bawah kaki korporasi media yang acap kali menayangkan visual dengan adegan kekerasan hingga pornografi. Alhasil generasi pun menjadi objek penikmat tayangan tidak mendidik tersebut bahkan menjadi peniru ulung tanpa mempertimbangkan akibatnya.

Begitulah kehidupan generasi di bawah sistem sekuler liberal. Bukannya menjadikan generasi yang berakhlak mulia, akan tetapi sebaliknya berakhlak hina.

Berbeda dengan sistem Islam yang begitu komprehensif mampu menyelamatkan generasi dari segala kerusakan akibat dari penerapan sistem Barat. Ajarannya merupakan wahyu Allah Swt. yang mampu menjawab dan menyelesaikan seluruh persoalan manusia termasuk geng motor.

Akidah Islam telah menjadi pondasi atau landasan berpikir sebelum beramal. Karenanya kita harus memahami bahwasannya anak adalah amanah yang wajib dijaga. Peran orangtua sebagai pendidik utama di keluarga haruslah berjalan seoptimal mungkin. Masing-masing berperan sesuai dengan fungsinya dengan landasan syariat. Ayah berperan sebagai pemimpin dalam keluarga dan pencari nafkah. Sementara ibu berperan sebagai ummu wa rabbatul bayt (ibu dan pengatur rumah tangga) yang akan melahirkan generasi saleh serta menyayangi sesamanya dan tidak akan berani berbuat kriminal.

Sistem pendidikan dalam negara Islam juga sangat mendukung akan terlahirnya generasi yang tidak hanya matang secara akademik akan tetapi kuat secara ruhiyahnya. Pola pikir dan pola sikapnya sesuai tuntunan syariat sehingga dapat membentuk pribadi yang bersyaksiyah Islamiyah (berkepribadian Islam).

Selain itu, untuk menjamin keamanan dan nyawa manusia, negara dalam sistem Islam akan memberlakukan sanksi yang tegas agar pelaku jera. Sanksi pidana bagi pembunuhan yang disengaja adalah salah satu dari tiga jenis sanksi syariat, tergantung pilihan keluarga korban. Yaitu qishash (hukuman mati), membayar diyat (tebusan/uang darah), atau al-‘afwu (memaafkan pelaku).

Tidak hanya itu, negara sebagai pelindung umat khususnya generasi muda juga tidak akan menayangkan tontonan yang tidak mendidik, berbau pornografi dan kekerasan. Sebaliknya negara akan menayangkan tayangan tayangan yang bermanfaat bagi terbentuknya suasana keimanan di tengah masyarakat.

Jelaslah bahwa hanya dalam asuhan sistem Islam sajalah pemuda tumbuh menjadi generasi terbaik dan berkontribusi positif terhadap negara. Tidak akan terjadi lagi ulah para pemuda terlebih geng motor yang sangat meresahkan masyarakat. Untuk itu, saatnya kaum Muslim bersatu, bahu-membahu berjuang demi terwujudnya generasi terbaik pembela Islam dengan memperjuangkan tegaknya aturan Islam secara kaffah (menyeluruh).

Wallahu a’lam bi ash-shawab.