06/01/2023

Jadikan yang Terdepan

BPS Jatim Gelar Publisitas Sensus Pertanian 2023

MALANG, kabargress.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, menggelar Publisitas Sensus Pertanian 2023 (ST 2023) bertema “Pemantapan Strategi Publisitas Sensus Pertanian 2023 di Kabupaten/Kota dan Teknik Videografi. “ST merupakan satu dari tiga sensus yang dilaksanakan oleh BPS sebagai lembaga penyedia statistik dasar di Indonesia. ST2023 merupakan Sensus Pertanian ketujuh sejak dilaksanakannya pada tahun 1963,” ungkap Kepala BPS Jawa Timur Dr. Dadang Hardiwan, S.Si, M.Si, ketika membuka Workshop Wartawan dalam rangka Publisitas ST 2023, di Malang, Selasa, (13/12/2022).

Dadang mengungkapkan, ST2023 dilakukan untuk mengakomodasi variabel yang dibutuhkan untuk kelengkapan data pertanian yang berkembang sangat dinamis, menjawab kebutuhan data baik di level nasional maupun internasional, dan dirancang untuk memperoleh hasil yang berstandar internasional dengan mengacu pada program Food and Agricultural Organization (FAO) yang dikenal dengan World Programme for the Cencus of Agriculture (WCA).

Pelaksanaan ST2023 di seluruh wilayah Indonesia, baik perkotaan maupun pedesaan pada 1-31 Mei 2023 akan menggunakan informasi awal dari Daftar Preprinted hasil Sensus Penduduk 2020, data Kementan, KKP, KLHK, dan sumber lainnya. 

Terdapat tiga moda pendataan yang digunakan dalam ST2023 adalah Paper Assisted Personal Interviewing (PAPI), Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI), dan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI). Cakupan subsektor yang dicatat dalam ST2023, terdiri dari subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian. Unit usaha pertanian ST2023 yang akan didata mencakup Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).

Sementara itu, menyinggung peran kehumasan dalam publisitas ST2023, Dadang menambahkan, publisitas menjadi wujud transparansi dan penjelasan sekaligus meningkatkan partisipasi semua pihak dalam ST2023.

Ketua Tim AGRO BPS Jatim, Ahmad Junaedi, menyampaikan Publisitas ST2023 tidak hanya dilakukan oleh BPS, tetapi juga oleh Kementerian/Lembaga lain yang terkait dengan pengumpulan, pengolahan, dan diseminasi data hasil pendataan ST2023. Penyebarluasan informasi tentang Sensus Pertanian 2023 dengan menggunakan narasi maupun materi publisitas yang telah disiapkan Humas BPS. 

Dukungan sosialisasi Sensus Pertanian 2023 di media massa dan melalui kanal-kanal komunikasi yang dimiliki instansi pemerintah dan asosiasi (media luar ruang, website, media sosial, melalui WAG yang dimiliki, serta media lainnya). 

“Bagi para pelaku usaha pertanian, berpartisipasi aktif dalam Sensus Pertanian 2023 dengan menerima kedatangan petugas dan menjawab pertanyaan petugas dengan benar. Dan diharapkan menjadi agen sosialisasi di lingkungan terdekat,” tandasnya.

Sesuai dengan amanat Undang-undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 1997 tentang statistik, penyelenggaraan sensus dilakukan setiap 10 tahun sekali, termasuk penyelenggaraan Sensus Pertanian yang dilaksanakan pada setiap tahun berakhiran angka 3 (tiga). Sehingga pada tahun 2023 nanti, Badan Pusat Statistik kembali akan melaksanakan Sensus Pertanian setelah pelaksanaan Sensus Pertanian terakhir yang diselenggarakan tahun 2013.

Sensus Pertanian 2023 (ST2023) merupakan Sensus Pertanian ketujuh yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Sensus Pertanian sebelumnya dilaksanakan pada tahun 1963, 1973, 1983, 1993, 2003, dan 2013. Sensus Pertanian 2023 merujuk pada World Programme for The Census of Agriculture 2020 yang dibuat oleh Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO).

Tujuan utama dari kegiatan Sensus Pertanian adalah untuk mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat untuk bahan perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan khususnya di sektor pertanian. Kegiatan pertanian yang dicakup dalam ST2023 meliputi 7 subsektor, yaitu Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan dan Jasa Pertanian.

Tujuan dari ST2023 adalah menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil; menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini; dan menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian berkelanjutan.

Sementara data yang dihasilkan adalah Data Pokok Pertanian Nasional dilengkapi data yang dapat menjawab isu strategis terkini di sektor pertanian seperti Urban Farming, Perhutanan Sosial, Petani Milenial, dll; Petani Gurem; Indikator SDGs Pertanian; Small Scale Food Producer (Petani skala kecil) sesuai standar FAO dan Geospasial Statistik Pertanian.

Salah satu rangkaian kegiatan dari ST2023 yang dilaksanakan pada tahun 2022 adalah Updating Direktori Perusahaan Pertanian (DPP) dan Direktori Usaha Pertanian Lainnya (DUTL). Tujuan dari Updating DPP dan DUTL adalah untuk memperoleh direktori yang lengkap dan terkini dari perusahaan pertanian dan usaha pertanian lainnya yang akan digunakan sebagai dasar pencacahan lengkap pada tahun 2023. (Ro)