KabarGress.com – Dalam rangka percepatan penguatan Struktural Kelembagaan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI) ,DPD HKTI Provinsi Jawa Timur laksanakan Musyawarah Cabang ( Muscab) Malang Raya , DPC Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu , bertempat Rupatama Gedung DPRD Kabupaten Malang, Sabtu 22 Oktober 2022 , siang tadi.
Pimpinam Muscab Wakil Ketua DPD Bambang Hariyanto , turut hadir Sekretaris DPD Warsito, Ali Mutakin , Wendik Arifianto, Muji , Wiwid Ridlo , menetapkan Mochamad Aries sebagai Ketua DPC HKTI Kabupaten Malang , Koslani Hasan Basri , Ketua DPC HKTI Kota Malang dan Hari Kadarianto Ketua DPC HKTI Kota Batu periode 2021 – 2026 , setelah ketiga Calon Ketua tersebut secara aklamasi di pilih oleh PAC yang hadir pada Acara Muscab .
Warsito Sekretaris DPD HKTI Jatim dalam kata sambutnya mengatakan tiga daerah ini potensi pertanian beragam . Ada pertanian basah ( sawah) tapi juga pertanian perkebunan. Potensi yang besar dan beragam tiga daerah ini seyogjanya dapat di kelola secara optimal untuk dan demi kesejahteraan petani.
” Menjadi harapan kita bersama HKTI Malang Raya mampu mengoptimalkan pembangunan pertanian ini ,” kata Warsito ,seraya menyatakan optimisnya HKTI Malang Raya yang di Ketuai para senior HKTI ini kiprahnya dalam pembangunan pertanian akan optimal.
Berdasar data Badan Pusat Statistik ( BPS) luas areal lahan pertanian kabupaten Malang sebesar 190.351 hektar, dan sisanya 130.323 hektar lahan. Adapun bentuk produksinya meliputi : Padi–Gabah Kering Giling , Jagung – pipilan kering , Kedelai–Biji kering , Kacang tanah–Biji kering ,Kacang hijau — Biji kering , Ubi kayu–Umbi basah , Ubi jalar – Umbi basah.
Pertanian perkebunan berupa Perkebunan karet ,.kelapa sawit , Tandan Buah Segar , perkebunan kakao produksi primernya adalah Buah Basah . Tiga jenis komoditas hasil perkebunan ini potensi pasarnya cukup prospektif. Bila di kelola dengan baik kontribusi yang di sumbangkan untuk mendongkrak pendapatan asli daerah tentunya bisa signifikan.
Sementara untuk sebaran wilayah di Kota Batu, luas lahan pertanian bukan sawah terluas berada di Kecamatan Bumiaji yaitu sebesar 10.931,06 Ha, sementara di Kecamatan Batu dan Kecamatan Junrejo masing-masing sebesar 2.061,48 Ha dan 1.404,39 Ha.
Sedangkan untuk pertanian basah ( sawah ) di Kota Batu luas lahan sebesar 2.480 Ha (12,46%) dari luas keseluruhan yang mencerminkan kota bercorak agraris. Tak di pungkiri Kota Batu kini menjelma sebagai magnet destinasi wisata unggulan Jawa Timur .
Hadirnya HKTI hendaknya harus mampu bersinergi dengan Pemerintah Kota untuk melakukan penguatan kota Batu sebagai destinasi wisata Jatim , sekaligus penguatan pembangunan pertanian ,perkebunan wisata . Ketua HKTI Batu dapat bersinergi dengan Walikota Batu Ny. Dewanti Rumpoko yang juga merupakan Dewan Pakar DPD HKTI Jatim.
Dua sektor utama bisa berkolaborasi apik jika dikelola dan dikendalikan dengan baik, dan bukan hal mustahil bisa saling mengancam jika tidak ada harmoni dalam pembangunan. Peningkatan kegiatan wisata dan pendukungnya di seluruh bagian Kota Batu berimplikasi pada peningkatan kebutuhan lahan untuk menampung dinamika kota Batu.
Erat kaitanya subsidi pupuk , Warsito menyentil , sudah waktunya petani tidak bergantung pupuk bersubsidi. Menurutnya sudah waktunya petani beralih menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan. ” Hemat Saya pupuk bersubsidi di cabut ,yang di subsidi hasil panennya ,” tandas dia .(Ery)
More Stories
Warung Nasi Mbolang Murah Meriah
Rayakan 365 Hari Pascamerger, IOH dan twimbit Luncurkan Hasil Riset Empowering Indonesia 2023
PASAR MODAL INDONESIA SIAP BERKONTRIBUSI PADA PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL TAHUN 2023