Surabaya, KabarGRESS.com – Nilai ekspor Jawa Timur Maret 2020 mencapai USD 1,99 miliar atau turun sebesar 0,24 persen dibandingkan Februari 2020. Nilai tersebut dibandingkan Maret 2019 naik sebesar 9,90 persen. Demikian diungkapkan Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, dalam rilis yang disampaikan secara online, Rabu (15/4/2020).
Lebih jauh dikatakan Dadang, Ekspor nonmigas Maret 2020 mencapai USD 1,94 miliar atau naik sebesar 1,90 persen dibandingkan Februari. Nilai tersebut dibandingkan Maret 2019 naik sebesar 12,21 persen.
Ekspor migas Maret 2020 mencapai USD 42,55 juta atau turun sebesar 49,12 persen dibandingkan Februari. Nilai tersebut juga turun sebesar 43,32 persen jika dibandingkan Maret 2019.
Golongan barang utama ekspor nonmigas Maret 2020 adalah Perhiasan/Permata sebesar USD 586,84 juta, disusul oleh Kayu dan Barang dari Kayu sebesar USD 125,44 juta serta Lemak dan Minyak Hewan/Nabati sebesar USD 114,63 juta.
Secara kumulatif,selama Januari-Maret 2020, ekspor yang keluar Jawa Timur sebesar USD 5,77 miliar atau naik 15,02 persen dibandingkan Januari-Maret 2019, sebesar USD 5,02 miliar.
Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari-Maret 2020 adalah Jepang mencapai USD 780,65 juta (dengan peranan 13,92 persen) disusul berikutnya ekspor ke Singapura sebesar USD 757,33 juta atau dengan peranan 13,50 persen, dan ke Amerika Serikat USD 683,21 juta dengan peranan 12,18 persen. Ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai USD 1.387,13 juta atau dengan kontribusi sebesar 24,73 persen, sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa USD 385,97 juta (6,88 persen).
Nilai Impor Jawa Timur pada bulan Maret 2020 mencapai USD 1,79 miliar atau naik sebesar 11,27 persen dibandingkan Februari. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,02 persen dibandingkan Maret 2019.
Impor nonmigas Maret 2020 mencapai USD 1,49 miliar atau naik 22,95 persen dibandingkan Februari. Nilai impor nonmigas tersebut turun sebesar 0,79 persen dibanding Maret 2019.
Impor migas Maret 2020 sebesar USD 296,62 juta atau turun sebesar 24,74 persen dibanding Februari. Dibandingkan Maret 2019, nilai tersebut naik sebesar 11,24 persen.
Golongan barang utama impor nonmigas bulan Maret 2020 adalah golongan barang Besi dan Baja (HS 72) sebesar USD 155,91 juta, berikutnya golongan barang Mesin-mesin/Pesawat mekanik (HS 84) senilai USD 144,57 juta dan golongan barang Perhiasan/Permata (HS 71) sebesar USD 129,02 Juta.
Secara kumulatif, selama Januari-Maret 2020, impor yang masuk ke Jawa Timur sebesar USD 5,42 miliar atau turun sebesar 2,68 persen dibandingkan Januari-Maret 2019, yakni sebesar USD 5,57 miliar
“Negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Maret 2020 dari Tiongkok USD 1,04 miliar (24,57 persen), disusul dari Amerika Serikat sebesar USD 308,10 juta (7,25 persen) dan impor dari Thailand sebesar USD 233,11 juta (5,48 persen). Impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD 728,99 juta (17,15 persen), sementara impor nonmigas dari Uni Eropa mencapai USD 387,92 juta (9,13 persen),” pungkasnya. (ro)
More Stories
Smartfren Sukses Antisipasi Peningkatan Traffic Natal dan Tahun Baru 2023 di Jawa Timur
PENGUATAN KELAMBAGAAN KPPU SUDAH SANGAT URGENT
Warung Nasi Mbolang Murah Meriah