23/11/2024

Jadikan yang Terdepan

PEMPROV JATIM NORMALISASI INFRASTRUKTUR PACITAN

Surabaya , KabarGress.com –   Pemprov Jatim hari ini (29/11) melakukan normalisasi beberapa infrastruktur yang  rusak akibat banjir dan longsor yang melanda Kab. Pacitan, khususnya perbaikan jalan yang menghubungkan Kab. Ponorogo – Kab. Pacitan yang terputus karena longsor. Normalisasi dilakukan okeh UPT DPU Bina Marga Prov. Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Drs. Benny Sampir Wanto, M.Si di Ruang Kerja, Jl. Pahlawan 110, Surabaya, Rabu (29/11).

Dengan normalisasi tersebut, lanjutnya, bantuan kepada masyarakat dan perbaikan-perbaikan akibat terdampak bencana ini segera bisa dilakukan, selain agar roda perekonomian dapat tetap berjalan.

‘Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Jawa Timur, Pak Sudarmawan bersama timnya tadi malam meluncur, tetapi terhenti di Ponorogo karena akses ke Pacitan tertutup. Oleh karena itu, beliau menangani banjir Ponorogo dulu, yang menjadi 22 KK atau 80 jiwa mengungsi,” ujarnya.

Pagi tadi, lanjutnya, BPBD Jawa Timur dan BPBD kabupaten di wilayah Baperwil Jawa Timur di Madiun menuju ke Pacitan karena akses jalan Wonogiri-Pacitan yang sudah dapat dilalui. Mengenai logistik untuk masyarakat pada tanggal 28/11, dijelaskan Benny, dipenuhi dari buffer stock yang ada di Pacitan.

“Kebutuhan-kebutuhan dasar bagi korban bencana, seperti selimut, makanan siap saji, genset, family kid, alat konunikasi, perahu karet, telah disiapkan bersamaan dengan kedatangan BPDB Jatim dan rombongan,” ujarnya.

 

Beberapa jalur menuju Pacitan saat ini yang terputus karena longsor, jelas Benny, yakni Ponorogo-Pacitan terputus di Slahung,  Ponorogo – Ngrayun – Tulakan – JLS karena longsor di desa Ngadirojo,  Ponorogo – Gemaharjo (Pacitan),  dan Purwantoro (jateng) putus jembatan di Kecamatan Nawangan. Sementara itu, karena banjir yakni Ponorogo – Ngadirojo (Wonogiri) – Pacitan.

“Sebagian besar wilayah masih dilakukan pemadaman listrik, sehingga komunikasi dengan tenaga teknis di Kab. Pacitan ada gangguan,” tambahnya. Lokasi pengungsian sementara di Pacitan, jelas Benny, yaitu GOR Pacitan dan Masjid Sinorboyo.

Pemda Hadir di Masyarakat

Menjawab pertanyaan media mengenai penangan para korban bencana ini, Benny menjelaskan, secara prinsip Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Pacitan hadir di masyarakat. “Sesuai arahan Pak Presiden, negara hadir di masyarakat,” tegasnya. Ini dibuktikan dengan kehadiran para petugas dan bantuan yang dibawa BPBD Jatim dan kabupaten se-Baperwil Jatim di Madiun.

Terkait dengan apakah korban diberikan santunan saja, atau termasuk rumah dan tunjangan hidup seperti penanganan bencana di Ponorogo beberapa waktu lalu, Benny menjelaskan tergantung dari laporan KaBPD Jatim dan Bupati Pacitan kepada Gubernur Jawa Timur. “Kita yakinlah bahwa Pak Gubernur sangat peduli terhadap masyarakat,” ujarnya.

6 Orang Meninggal Korban Banjir dan Longsor

Akibat bencana longsor dan banjir di Kab. Pacitan tercatat 6 orang dinyatakan meninggal. Sementara itu, masih terdapat 6 warga yang dinyatakan hilang. “Data tersebut dilaporkan pertanggal 29 Nopember 2017, pukul 02.00 WIB,” ujar Kabiro Humas dan Protokol Pemprov Jatimnini.

Korban jiwa yang sudah berhasil diidentifikasi karena tanah longsor yaitu Fitri (3 tahun), Temu (57 tahun), Siti Kalimah (22 tahun) dan Darto. Sementara itu, korban banjir yakni Maryati warga Desa Kayen dan Mujiono warga desa Sukoharjo.

Selanjutnya, 6 orang yang dinyatakan hilang atau belum ditemukan, untuk korban tanah longsor yaitu Parno (73 tahun), Kasih (70 tahun), Rozak (17 tahun) dan Katemi. Sedangkan, korban banjir yang belum ditemukan yaitu, Eko dan Amri.

Sementara itu, terkait banjir yang melanda tiga kecamatan di Sidoarjo, yakni Porong, Tanggul Angin, dan Candi, dijelaskan juru bicara Pemprov Jatim ini, tertangani dengan baik. “Hasil rapat antara Pemkab Sidoarjo dan Pemprov. Jawa Timur, penanganan untuk masyarakat terdampak banjir dapat dihandle oleh Pemkab Sidoarjo,” jelasnya. (hery)