23/11/2024

Jadikan yang Terdepan

C-BEST Next-G, Infrastruktur untuk Menjawab Tantangan Pasar Secara Regional

C-BEST Next-G, Infrastruktur untuk Menjawab Tantangan Pasar Secara RegionalJakarta, KabarGress.Com – Hari ini (17/10), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan peresmian pengembangan proyek Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST) Next Generation (Next-G) di Main Hall, Galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara KSEI yang diwakili Direktur Utama, Heri Sunaryadi dan vendor pengembangan yang telah terpilih yaitu Nasdaq OMX, yang diwakili Executive Vice President, Market Technology, Lars Ottersgard.

 

Prosesi penandatanganan turut disaksikan Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Direksi PT Bursa Efek Indonesia, Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Direksi dan Komisaris KSEI dan perwakilan asosiasi pasar modal Indonesia yang hadir sebagai undangan. Peresmian proyek C-BEST Next-G tersebut merupakan tindak lanjut dari proses tahapan pengembangan yang telah dilakukan KSEI sejak tahun 2012, termasuk proses design study yang telah diselesaikan tahun ini.

 

Sebagai sistem utama KSEI, C-BEST merupakan plaftorm elektronik terpadu yang telah mendukung aktivitas penyelesaian transaksi Efek secara pemindahbukuan sejak tahun 2000, tepatnya pada saat implementasi perdagangan tanpa warkat (scripless) di pasar modal Indonesia. Lebih dari empat belas tahun beroperasi, C-BEST memerlukan beberapa perubahan seiring dengan adanya perkembangan pasar modal serta kebutuhan pasar.

 

Pengembangan C-BEST Next-G akan menghadirkan performa yang lebih tinggi dan lebih terintegrasi dengan aplikasi pendukung lainnya. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi peningkatan nilai kapitalisasi pasar, jumlah investor dan volume transaksi di pasar modal Indonesia pada masa mendatang. “Sistem C-BEST yang ada saat ini dapat mengakomodir hingga 3.000 penyelesaian transaksi Efek per menit. Sedangkan C-BEST Next-G ditargetkan mampu menangani hingga 3 juta investor pasar modal Indonesia dengan kapasitas pemrosesan penyediaan transaksi yang ditingkatkan lebih dari 6 kali lipat kapasitas sebelumnya atau sekitar 20.000 penyelesaian transaksi per menit,” demikian disampaikan Heri Sunaryadi, Direktur Utama KSEI.

 

Berdasarkan data yang dimiliki KSEI, pada tahun 2013, total penyelesaian transaksi bursa melalui C-BEST sebesar 1,34 triliun unit dengan frekuensi mencapai 37,5 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2012, dengan jumlah penyelesaian transaksi sebesar 1,05 triliun unit dengan frekuensi sebesar 29,9 juta. Peningkatan jumlah ini diprediksi akan terus berlanjut setiap tahun.

 

Proses pemilihan vendor telah dilakukan sejak tahun 2013 dengan proses yang cukup ketat dan mengacu pada spesifikasi dan kebutuhan yang diperlukan. Program C-BEST Next-G yang dikembangkan nantinya dapat mengakomodir message dengan format SWIFT ISO 20022 yang berlaku internasional. Hal ini akan memudahkan KSEI dalam melakukan Cross Border Settlement dengan negara lain kedepannya. “Ini juga menjadi upaya untuk mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan dimana persaingan pasar akan lebih ketat dan berada pada level internasional. Dari beberapa tahapan pengembangan yang harus dilakukan, sistem C-BEST Next-G ini ditargetkan dapat selesai diimplementasikan pada Desember 2016,” tambahnya.

 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menyampaikan bahwa OJK menyambut baik inisiatif KSEI untuk mengembangkan sistem C-BEST Next-G. “Pengembangan C-BEST Next-G untuk meningkatkan kapasitas, unjuk kerja dan availabilitas sistem utama Penyimpanan dan Penyelesaian Efek di KSEI sangat penting untuk mendukung kesuksesan dan tercapainya program pendalaman pasar yang diupayakan OJK. Pengembangan ini sejalan dengan implementasi sistem perdagangan JATS Next-G yang telah dilakukan BEI beberapa waktu lalu,” ungkap Nurhaida. Ia juga menyampaikan harapan atas terbentuknya pendalaman pasar di Indonesia. Hal ini dapat tercapai dengan meningkatkan sisi supply, yaitu jumlah Emiten dan produk, sisi demand dengan meningkatkan jumlah investor, pengembangan infrastruktur serta peraturan-peraturan pendukungnya.

 

Lars Ottersgard, Executive Vice President, Market Technology, Nasdaq, menyatakan bahwa kerja sama yang terjalin dengan KSEI merupakan langkah penting dalam pengembangan bisnis post-trade yang dimiliki Nasdaq. “Untuk mengembangkan C-BEST Next-G, KSEI akan mengadaptasi produk X-stream technology milik Nasdaq sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan peran KSEI sebagai Central Securities Depository (CSD) yang mampu bersaing di wilayah regional. Kami menyambut gembira kerja sama dengan KSEI dan siap menjadi bagian dalam mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia di masa mendatang,” ungkapnya.

 

Agar sistem terjaga dengan baik, C-BEST Next-G akan ditunjang Business Continuity Plan (BCP) serta sistem keamanan terkini untuk memastikan kerahasiaan data. KSEI juga berupaya memastikan sistem C-BEST dapat dioperasikan dalam berbagai kondisi. Untuk itu, penerapan Disaster Recovery Center (DRC) yang berfungsi untuk menjaga kelangsungan operasional layanan jasa dengan kemampuan meminimalikan down time saat terjadi bencana, menjadi sebuah keharusan bagi sistem C-BEST. (ro)

 

Teks foto: Heri Sunaryadi (Direktur Utama KSEI), Nurhaida (Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK), Lars Ottersgard (Executive Vice President, Market Technology, Nasdaq OMX).