29/03/2024

Jadikan yang Terdepan

Philips Bagikan Survei Gaya Hidup Sehat: 99% Responden di Indonesia Telah Menyadari Pentingnya Kesehatan Preventif

Survei terbaru tentang Gaya Hidup Sehat di Asia dari Philips ungkap kesadaran hidup sehat di Indonesia, dengan temuan potensi teknologi kesehatan yang dipersonalisasi untuk memainkan peran yang lebih besar dalam upaya kesehatan preventif

● 99% responden di Indonesia menyadari pentingnya kesehatan preventif, namun lebih dari 30% merasa bahwa mereka dapat menjaga kesehatan diri mereka lebih baik lagi dari yang sedang mereka lakukan saat ini
● Saat ini, lebih dari 40% responden yang menggunakan teknologi dan perangkat kesehatan pribadi untuk memantau kesehatan mereka secara lebih aktif dari yang mereka lakukan sebelum pandemi
● Lebih dari 80% mengatakan mereka ingin menggunakan teknologi dan perangkat kesehatan pribadi untuk lebih memantau kesehatan mereka secara keseluruhan dalam tiga tahun ke depan
● Sebagian besar responden setuju bahwa memiliki akses ke teknologi dan perangkat kesehatan pribadi akan mendorong mereka untuk mengambil tindakan yang lebih baik dalam merawat kesehatan (78%), dan mereka menyukai perangkat yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing (77%)

Indonesia – Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA), pemimpin global dalam teknologi kesehatan, hari ini mengumumkan hasil survei perdananya mengenai Gaya Hidup Sehat di Asia. Survei terhadap 4.000 orang di Singapura, Indonesia, Korea Selatan, dan Thailand, dilakukan oleh lembaga penelitian Kantar Profiles Network, yang menyoroti perubahan sikap konsumen terhadap hidup sehat, teknologi kesehatan, dan kesehatan secara keseluruhan di Asia yang diakibatkan pandemi COVID-19. Memperingati Hari Merawat Diri Internasional yang jatuh pada tanggal 24 Juli, survei ini menggarisbawahi peningkatan penekanan pada kesehatan preventif di Asia dan peran menjanjikan dari teknologi kesehatan pribadi dalam memungkinkan hidup yang lebih sehat dan perawatan diri yang lebih baik.

Fokus pada kesehatan preventif meningkat, tetapi tantangan dalam merawat diri tetap ada
Berdasarkan survei yang dilakukan Philips, 99% responden di Indonesia memahami pentingnya ‘kesehatan preventif’ – tindakan yang mereka ambil dalam kehidupan sehari-hari saat ini adalah untuk mencegah penyakit atau mengurangi risiko kondisi kesehatan di masa depan. Ini termasuk mengikuti gaya hidup sehat dalam hal pola makan, olahraga dan kesejahteraan secara keseluruhan, pemeriksaan kesehatan serta pemantauan kesehatan secara teratur. Faktor lainnya, pandemi telah memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan bagi banyak orang. Di Indonesia, survei mengungkapkan bahwa 33% orang mengonsumsi makanan yang lebih sehat, 37% menginvestasikan lebih banyak uang untuk mempertahankan gaya hidup sehat, 59% lebih banyak membaca tentang kesehatan dan pencegahan penyakit, dan 49% lebih memprioritaskan kesehatan daripada komitmen kerja dibanding sebelum pandemi.

Terlepas dari langkah-langkah ini, survei menunjukkan 33% responden di Indonesia merasa bahwa mereka masih dapat melakukan lebih dari usaha mereka saat ini untuk mempertahankan kesehatan dirinya. Di Indonesia, 49% responden menyebutkan kurangnya waktu untuk diri sendiri karena pekerjaan, keluarga, dan komitmen pribadi yang menjadi penghalang utama bagi mereka untuk menjaga kesehatan mereka dengan lebih baik. Beberapa cara yang dapat mendorong mereka untuk mulai bertindak menjaga kesehatan diri sendiri meliputi pengetahuan lebih tentang menjalani gaya hidup sehat (68%), pengetahuan yang lebih luas seputar penggunaan perangkat kesehatan pribadi dan teknologi untuk memantau kesehatan (54%), peningkatan akses ke fasilitas rekreasi dan penjangkauan komunitas pendidikan (42%) dan pemahaman yang lebih baik mengenai cara berbagi data yang didapatkan dari teknologi dan perangkat kesehatan pribadi dengan dokter (39%) dan diberikan akses yang lebih besar ke dokter (38%).

Kunci utama dari teknologi kesehatan yang dipersonalisasi untuk mendukung perawatan diri dan kesehatan preventif
“Sangat menggembirakan melihat begitu banyak orang di wilayah Asia menyadari pentingnya menjaga kesehatan mereka dan mengatur kondisi saat ini. Salah satu cara untuk mendorong perawatan preventif bisa terletak pada penciptaan teknologi kesehatan yang lebih cerdas. Konsumen di wilayah Asia telah menunjukkan keterbukaan untuk berinteraksi dengan teknologi kesehatan yang menawarkan pendekatan kesehatan yang dipersonalisasi untuk hasil kesehatan yang lebih baik. Di Philips, kami sudah menerapkan hal ini melalui perangkat seperti sikat gigi pintar yang terhubung ke aplikasi konsumen, memberikan wawasan yang mendorong perkembangan perawatan kesehatan mulut yang lebih efektif,” ujar Muir Keir, Business Leader, Personal Health, Philips ASEAN Pacific.

Survei Philips menemukan bahwa hampir sepertiga (30%) responden di seluruh Asia saat ini menggunakan teknologi dan perangkat kesehatan pribadi untuk memantau kesehatan mereka secara lebih aktif dibanding yang mereka lakukan sebelum pandemi. Di Indonesia, 42% responden melakukan hal yang sama yaitu menggunakannya secara teratur untuk memantau kesehatan gigi dan mulut (42%), diet dan gizi (52%), kesehatan jantung (54%), dan memantau kesehatan seputar pra -kondisi (56%), mencerminkan penyerapan dalam kebiasaan kesehatan preventif. 78% responden setuju bahwa memiliki akses ke teknologi dan perangkat kesehatan pribadi akan mendorong mereka untuk merawat kesehatannya dengan lebih baik, dan 76% setuju bahwa mereka lebih memilih perangkat teknologi kesehatan pribadi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. 59% mencantumkan kemampuan untuk menyesuaikan perangkat sesuai dengan tujuan kesehatan individu sebagai salah satu dari 5 faktor teratas yang akan mereka pertimbangkan ketika memilih sebuah perangkat, faktor lainnya seperti akurasi data (75%), parameter pelacakan kesehatan (72%), parameter pelacakan aktivitas (69%), dan biaya yang rendah (60%).

Secara keseluruhan, di Asia, orang melihat potensi teknologi kesehatan pribadi lebih besar dari pemakaiannya saat ini. 70% dan 68% responden mengatakan mereka ingin lebih sering menggunakan teknologi dan perangkat kesehatan pribadi untuk melacak kondisi umum kesehatan mereka dan penyakit yang sudah ada sebelumnya dalam tiga tahun ke depan, berturut-turut. Di Indonesia, responden mengatakan mereka menginginkan hal yang sama, menunjukkan bahwa mereka ingin menggunakan teknologi dan perangkat kesehatan pribadi untuk melacak kesehatan umum mereka (84%) dan penyakit yang sudah ada sebelumnya (83%).

“Ada peluang yang besar untuk mengadopsi teknologi kesehatan pribadi di Indonesia secara lebih luas. Sistem perawatan kesehatan di seluruh Asia berada di bawah tekanan dan nilai terhadap perawatan diri dan pendekatan proaktif yang dilakukan oleh orang-orang untuk mencegah penyakit di masa depan dan untuk memaksimalkan kesehatan secara keseluruhan menjadi sangat penting. Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melihat kemungkinan-kemungkinan baru yang didorong oleh adopsi teknologi kesehatan pintar untuk memberdayakan orang untuk mencapai kesehatan terbaik mereka. Jika digunakan dengan tepat, perangkat ini dapat memberikan dampak yang lebih baik terhadap kesehatan, terutama jika masalah kesehatan terdeteksi sejak dini,” ujar Pim Preesman, President Director Philips Indonesia.

Hasil survei akan mendukung upaya berkelanjutan Philips dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, mulai dari gaya hidup sehat dan pencegahan, awal rangkaian layanan kesehatan, hingga perawatan di rumah. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi https://www.philips.co.id/id

(*/ro)

Tentang Royal Philips
Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA) merupakan perusahaan teknologi kesehatan terkemuka yang berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat dan memungkinkan hasil yang lebih baik di sepanjang rangkaian layanan kesehatan, mulai dari gaya hidup sehat dan pencegahan, diagnosis, pengobatan hingga perawatan di rumah. Philips memanfaatkan teknologi canggih serta pemahaman mendalam secara klinis maupun mengenai konsumen untuk memberikan solusi yang terintegrasi. Berkantor pusat di Belanda, perusahaan ini adalah pemimpin dalam pencitraan diagnostik, terapi dipandu citra, pemantauan pasien dan informatika kesehatan, serta kesehatan konsumen dan perawatan di rumah. Philips mencapai penjualan pada tahun 2020 sebesar EUR 19,5 miliar EUR dan mempekerjakan sekitar 82.000 karyawan dengan penjualan dan layanan pada lebih dari 100 negara. Berita tentang Philips dapat ditemukan di www.philips.com/newscenter