29/03/2024

Jadikan yang Terdepan

Komisi C Carikan Solusi Banjir di Medokan Ayu, Pandugo dan Penjaringan

Surabaya, Kabargress.com – Komisi C gelar Hearing bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Bappeko dalam rangka mencari solusi penanganan banjir dibeberapa daerah. Diantaranya, Medokan Ayu, Pandugo serta Penjaringan, Rabu (15/06/2022).

Tingginya curah hujan beberapa waktu lalu di kota Surabaya, mengakibatkan banjir yang timbul di beberapa titik lokasi. Bahkan, genangan banjir tersebut hingga masuk kedalam pemukiman warga.

Agoeng Prasojo, selaku Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya mengatakan, banjir di daerah Medokan Ayu dan sekitarnya pada Senin, (13/06/2022) lalu disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berlangsung lama. Ditambah, pagi harinya terjadi banjir rob atau air laut pasang.

“Sungai di daerah tersebut tembusannya kan sampai di Bibis Karah, airnya lari ke daerah sana dan ditambah airnya lautnya terjadi rob,” kata Agoeng, Rabu (15/6/2022).

Dia melanjutkan, petani tambak di daerah tersebut meminta agar airnya dibuka sehingga air laut dan hujan dari Bibis karah bertemu. Dampaknya, air meluber ke pemukiman warga.

“Banjir tersebut datang sangat cepat sehingga warga belum sempat menyelamatkan barang-barangnya,”jelas Agoeng.

Agoeng menerangkan, guna antisipasi luapan air lagi, Komisi C minta kepada Pemkot Surabaya agar dibuatkan bozem untuk penampungan air di daerah tersebut.

”Insya Allah kalau sudah dibuatkan bozem tidak terjadi yang namanya banjir lagi,” ungkap dia.

Agoeng menuturkan, lokasi bozem nantinya akan dibuatkan di lahan konservasi yang ada di sekitar Jembatan Yasa.

“Ya, pemkot harus melakukan pembebasan lahan. Dari pada orang membeli lahan kaplingan di lahan konservasi dan tak boleh mendirikan bangunan, lebih baik dibeli pemkot saja untuk bozem,” tandas dia.

Tidak hanya itu, Pemkot juga harus membangun bozem di Ketintang dekat Universitas Merdeka (Unmer). Bozem ini berguna untuk menghambat luapan air dari Kebonsari, Jambangan, serta Pagesangan. Maka, luapan tersebut nantinya dapat ditampung dan dapat mengurangi debit air yang menuju laut.

Lebih jauh, Agoeng mengatakan nantinya juga akan dibuatkan sungai buatan atau sungai gendong di sebelah Jembatan Yasa yang fungsinya untuk menampung air apabila terjadi banjir rob lagi. Selain itu, juga akan dibuat pintu air di Wonorejo II.

”Pintu air di situ selama ini kan tidak ada pompanya, nanti kita juga meminta agar diadakan rumah pompa sehingga waktu banjir airnya bisa dipompa di sana,” pungkas dia. (ZAK/ADV)