20/04/2024

Jadikan yang Terdepan

KPw BI Jatim Gelar Capacity Building dan Media Ghatering 2022

Yogyakarta, KabarGress.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jatim menggelar Capacity Building dan Media Gathering 2022, bertujuan mendukung kerja jurnalis di bidang ekonomi dan keuangan, khususnya dalam membaca, menganalisa dan mengembangkan data.

Kegiatan berlangsung di Hotel Melia Purosani Yogyakarta selama tiga hari (10-12 Juni) dan diikuti 58 orang jurnalis. KPw BI Jatim menghadirkan 4 pemateri yang menampilkan beberapa materi seperti fungsi data ekonomi dan statistik keuangan, fungsi pengelolaan dan pengembangan UMKM serta inklusi keuangan, keuangan syariah dan disertasi laporan perkembangan perekonomian ( LPP) Provinsi Jawa timur, hingga cara penulisan berita ekonomi.

Dalam sambutannya, Kepala KPW BI Jatim, Budi Hanoto, menjelaskan acara Capacity Building dan Media Gathering kali ini, pihaknya bersama media mencoba berbagi informasi selain terkait perkembangan ekonomi Jatim, juga menyampaikan informasi tenis kerja harian.

“Hari ini kita sampaikan informasi terbuka terkait kerja harian tim BI hadapi siklus ekonomi Jatim. Halnya hari kemarin ada sajian materi terkait survey kondisi UMKM binaan BI berikut perkembangannya, kerja sama dengan pemerintah daerah dan terkait program pemulihan ekonomi. Termasuk bagaimana menggunakan data sebagai bahan pemberitaan,” ujar Budi Hanoto.

Pada kegiatan ini, Myrnawati Savitri selaku Analis Senior BI Jatim, dalam paparannya mengungkapkan survei Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur membeberkan, selama bulan Mei 2022 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Jatim tumbuh cukup signifikan. Dimana survei tersebut meliputi responden kategori survei Rumah Tangga, Dunia Usaha serta kategori lainnya.

Bank Indonesia melalui rapat Dewan Gubernur, lanjutnya, merumuskan kebijakan yang berpedoman pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Keyakinan Ekonomi (IKE), serta Indeks Ekspektasi Ekonomi (IEE). ”Dari Survei Konsumen Mei 2022 menandakan optimisme pada kondisi ekonomi yang kian terus menguat,” tambah Myrna.

Indikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2022 tersebut, lanjutnya, sebesar 128,9, lebih tinggi dari 113,1 dibanding bulan sebelumnya.

Sementara Yayat Cadarajat Ekonom, ahli KPw BI Jatim dalam pemaparannya menjelaskan kinerja ekonomi Jawa Timur di triwulan II 2022, diprediksi melonjak seiring percepatan vaksinasi Covid-19. ”Melandainya kasus covid-19 yang berlanjut hingga pertengahan triwulan II 2022 ini, apalagi bertepatan momen Ramadan dan Idul fitri, sehingga diprediksi keyakinan konsumen dan pelaku usaha cukup menguat di triwulan II tahun ini,” tegasnya.

Di sisi kinerja ekonomi Jawa Timur di triwulan I 2022, tumbuh mencapai 5,20% (yoy), artinya lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021, yakni 4,59% (yoy). ”Kinerja positif tersebut ditopang dari perbaikan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan ekspor ke luar negeri,” urainya.

Dalam kesempatan yang sama, Hesti Chandra S, Analis fungsi pengelolaan dan pengembangan UMKM BI Jatim menjabarkan beberapa kebijakan yang sudah diterapkan pemerintah dengan Bank Indonesia untuk pengembangan UMKM di Jawa Timur, khususnya pada Pengembangan UMKM, Inklusi Keuangan dan Keuangan Syariah.

Menurutnya, selain Festival Ekonomi Syariah (FESyar) yang mengusung visi yang sama dengan program Optimis Jatim Bangkit 2022, kegiatan unggulan GBBI di Jawa Timur berfokus pada perluasan Rumah Kurasi, Sertifikasi Kurator, dan Sertifikasi Halal melalui skema Ikrar Halal.

Sementara untuk UMKM di Surabaya, KPw BI Jatim juga berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya guna menghidupkan kembali geliat spot wisata ekonomi micro di Jalan Tunjungan Surabaya tersebut.

“Bentuk nyata pada program ini diwujudkan dalam event Tunjungan Romansa. Di sana.selain pertunjukan seni musisi jalanan, juga ada kegiatan ekonomi micro dimana banyak UMKM menjajakan produknya diaas gerobak-gerobak eksotis kekinian itu juga turut berkontribusi terhadap ekonomi Kota Surabaya,” terangnya.

Ronny Sugiantoro

Di sisi lain, Ronny Sugiantoro, Wakil Pimpinan Redaksi Harian Kedaulatan Rakyat yang memaparkan teknis menulis berita ekonomi yang baik di acara Workshop Capacity Building and Media Gathering kali ini menjelaskan bahw untuk membuat penulisan berita ekonomi berbobot, jurnalis harus memperoleh atau memperkaya data dari pihak eksekutif, legislatif, praktisi dan masyarakat tentunya.

“Ya karena beberapa unsur segmen narasumber tersebut sudah kompeten di bidangnya, otomatis bisa menjadi pertimbangan mutlak pembaca. Lebih bagus lagi ditambah data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang selalu menjadi sandaran untuk memperoleh data akurat,” katanya.

Secara teknis penulisan, Rony juga mengemukakan pakem dari tekmis penulisan berita ekonomi yang wajib dan harus diperkuat grafis, ilustrasi foto, akurasi data, istilah, tanpa pemborosan kalimat dan Bahasa Indonesia yang baku.

Terkait istilah ekonomi, lanjutnya, wartawan juga bisa belajar pada nara sumber langsung secara terpadu. Hal tersebut wajar terjadi, sebab wartawan tak hanya berkutat di satu segmen tugas pemberitaan.

“Ya kalau misal terkait penggunaan istilah ekonomi, khususnya perbankan, wartawan juga bisa menimba ilmu dari pihak BI yang tentu saja menjadi sumbernya. Karena itu, jadilah wartawan yang spesialis di segmen pemberitaannya. Ini akan menjadi nilai lebih bagi wartawan kedepannya,” pungkasnya. (ist/ro)