20/04/2024

Jadikan yang Terdepan

Komisi C Soroti Parkir Alun-Alun Surabaya, Dishub Kantongi Lokasi Parkir di Sejumlah Tempat

Surabaya, Kabargress.com – Pembukaan alun-alun Surabaya untuk umum terkesan buru-buru. Penyediaan lahan parkir yang terbatas, menjadi kendala yang harus segera diatasi.

Tempat parkir di basemen Balai Pemuda memiliki luas kapasitas yang terbilang kurang, sehingga diperlukan tambahan lahan parkir lainnya.

Untuk itu, Komisi C DPRD Kota Surabaya membahas persoalan ini dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, dan Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Pariwisata dalam rapat hearing di Komisi C, Selasa (4/1/2022)

Aning Rahmawati, selaku Wakil Ketua Komisi C, pada Sabtu – Minggu (01-02/01/2022), lalu lintas di Jalan Yos Sudarso tampak krodit, akibat banyaknya kendaraan parkir tepi jalan. Dikarenakan, parkir basemen Balai Pemuda terlalu penuh menampung kendaraan Pengunjung yang membludak.

” Ini kan kasihan masyarakat. Datang jauh-jauh tapi cari tempat parkir susah. Makanya, kita minta pemkot menyediakan lahan parkir tambahan, ” ungkap dia.

Karena alun-alun bawah tanah menjadi pusat pariwisata di Surabaya, Aning minta kepada Pemkot agar ada pendapatan masuk dari parkir Tepi Jalan Umum (TJU).

Sebelumnya, Dishub Surabaya rencananya tidak masuk di parkir TJU, namun ditempatkan di area terdekat.

” Ya kita sarankan dialihkan ke parkir TJU. Karena di TJU di Perda 8/2012 itu ada yang tanpa SK Wali Kota, yakni pemasukan dari parkir TJU insidentil,” jelas politisi perempuan PKS ini.

(Dia melanjutkan, parkir TJU Insidentil ini ada di beberapa lokasi yang sudah ditentukan Dishub. Antaranya, sekitar SWK Taman Prestasi, sekitar Taman Apsari, dan Jalan Sedap Malam. Jadi Komisi C akan pantau dan kawal karena ini ranahnya Komisi C)

” Kami berharap pendapatan parkir insidentil dari TJU ini bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya. Karena antusias masyarakat sangat luar biasa,” tandas dia.

Selain itu, Aning berharap alun-alun Surabaya ini jangan sampai mati. Karena itu, pertunjukannya harus diperbanyak dan bervariasi.

Komunitas seni, teater dan komunitas yang selama ini dibina dinas terkait harus dioptimalkan.

Terkait PKL dadakan, Aning mendorong Pemkot Surabaya agar PKL ini diakomodir dan diberikan tempat di sekitar sungai, sebelah gedung DPRD Surabaya.
“Jangan sampai mereka (PKL) ini mati, ” tandasnya.

Sementara, Kabid Lalu Lintas Dishub Surabaya, Susandi Ismawan mengaku, terjadi lonjakan luar biasa pengunjung Alun-Alun Surabaya. Bahkan, petugas dishub sampai kewalahan mengatur parkir. Apalagi kapasitas parkir basemen cukup terbatas.

” Sekarang ini Alun-Alun Surabaya kan lagi viral. Kita berusaha mengoptimalkan kantong-kantong parkir terdekat.Karena memang semua tak mungkin bisa tertampung di parkir basemen Balai Pemuda, ” jelas dia.

Untuk itu, lanjutnya, Dishub menawarkan opsi kantong parkir di SWK Taman Prestasi, Taman Apsari, dan Sedap Malam sebagai jantung parkir. Nantinya akan disosialisasikan lewat medsos dishub, sehingga masyarakat tahu lokasi-lokasi parkir.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan, Fauzie Mustaqiem Yos menuturkan, jika di alun-alun bawah tanah ada stan UMKM. Pihaknya masih menghitung berapa jumlah UMKM di sana, mengingat jumlah UMKM di Surabaya cukup banyak.

” Penjual makanan dan minuman tak boleh jualan di sana. Yang boleh berjualan hasil kerajinan atau handicraft. Nanti UMKM akan kita gilir bergantian, misalnya seminggu sekali atau sebulan sekali, ” ungkap dia.

Yos menambahkan, apakah tenan UMKM itu nanti digratiskan atau membayar. Kalau digratiskan kompensasinya apa. Jangan sampai nanti jadi temuan BPK. “Ini kita siapkan dulu dan saat ini masih dalam proses, ” kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Pariwisata, Wiwiek Widayati untuk Alun-Alun Surabaya konsepnya adalah untuk aktivitas seni dan budaya. ” Pertunjukan juga ada di basemen. Ini sudah kita mulai dengan pameran seni. Kami juga akan mendisplay produk-prosuk UMKM, ” ucap dia. (ZAK)